" Kamu kenapa gak pengen Dion dekat-dekat sama Lily" ucap Kaka dengan nada cemburu. Beby melihat perubahan ekspresi Kaka. Walaupun Kaka tidak begitu menunjukkan kalau dia cemburu, tapi Beby bisa tau dari nada bicaranya.
"Aku cuma ngingetin Lily aja. Pawangnya Dion serem soalnya" ucap Beby dengan singkat. Beby gak berencana menjelaskan lebih lanjut lagi.
Saat ini beby dan Kaka sedang menuju apartemen Kaka, awalnya Beby menolak tapi Kaka ngotot pengen ia ikut. Katanya supaya Beby tau tempat tinggalnya dimana.
Aneh emang."Kamu tinggal sendiri?" Ucap Beby berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Aku tinggal bareng Abang."
"Wow. Abang kamu kerja apa?"
"Kok kamu kepo sih".
Kaka menjawab agak sinis. Ia merasa sedikit cemburu. Aneh memang."Aku kan cuma penasaran doang" ucap Beby menjelaskan. Ia kesal dengan tingkah Kaka. Padahal ia hanya mau tau keluarga Kaka saja.
"Dia dokter"
"Oh" balas Beby singkat. Ia sudah gak mood lagi ngomong sama Kaka.
Mereka berdua diam selama perjalanan. Saat sampai di apartemen, Kaka langsung membawa Beby ke unitnya.
Kaka membuka pintu dan mempersilahkan Beby masuk.
"Tumben Lo pulang cepat?"
Beby bisa mendengar seseorang bertanya begitu Beby dan Kaka masuk.Beby memandang orang tersebut dan terkejut melihat pria yang ada di depannya.
"Dokter Rio?" ( Kalo lupa baca lagi yang Bab 1) Tanya Beby sambil menahan senyum.
Beby senang bisa ketemu sama dokter ganteng lagi.Kaka memandangi beby dan dokter Rio bergantian.
"Kalian saling kenal?" Tanya Kaka dengan nada sinisnya."Dia dokter yang ngerawat aku." Beby memandang wajah tampan dokter Rio. "Dokter apa kabar, makin ganteng aja nih" ucap Beby genit ke dokter Rio. Maklumlah, dokter Rio kan crush pertama Beby di novel ini.
Dokter Rio tersenyum manis melihat tingkah Beby.
Beby semakin malu dan menyentuh rambutnya tanda gugup.
"Baik, kamu gimana keadaannya?"
"Saya baik kok dokter. Ternyata dokter saudara Kaka ya, saya baru tau"
"Iya, emang Kaka gak pernah cerita?"
" Gak pernah soalnya kan aku dan Kaka baru.."
"Kamu kok bisa akrab sih sama bang Rio" ucapan Beby terpotong Karna pertanyaan Kaka.
"Emang kenapa sah-sah ajakan". Jawab Beby ke Kaka. Beby bisa melihat muka kesal Kaka.
"Hubungan kalian apa?"
"Temen"
"Pacar"
Beby bisa merasakan aura berbahaya dari Kaka. Kaka memandang Beby tajam sambil mengerutkan dahinya.
"Jadi yang bener yang mana nih?" Tanya dokter Rio sekali lagi.
Karna Beby gak mau menambah masalah hidupnya, akhirnya ia diam aja. Biarlah semua tanggung jawab diambil Kaka.
Kaka menghela nafas kasar. "Dia pacar aku bang." Ucap Kaka tegas ke dokter Rio.
Beby pasrah, sebenarnya ia belum merasa sudah jadian sama Kaka.Akhirnya Kaka menarik Beby ke kamarnya.
" Anjir... Ngapain ke kamar. Jangan macam-macam ya"Kaka gak peduli dengan ucapan Beby. Dia mendorong Beby pelan supaya duduk di tempat tidurnya.
"Kamu kok bilang kita cuma teman aja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beby kecil Yang Lebih Menyukai Uang Dari Pada Cogan
FantasyIni tentang kisah gue yang bertransmigrasi seperti di novel-novel gitu. Gue berpindah ke tubuh gadis mungil dengan kulit putih pucat. Dan seperti cerita pada umumnya, ini cewek nih ternyata cewek antagonis yang udah dijodohin sama orang tuanya tap...