" Jadi dia gak bakalan bisa datang Ke Indonesia lagi?" tanya Beby pada pria yang ada di depannya sekarang. "Sayang banget..".
Pria tersebut bingung menghadapi kliennya saat ini. Bukankah seharusnya ia bahagia karena perempuan itu sudah di black list dari sini jadi tidak akan ada yang bisa menyakiti kliennya lagi tapi dilihat dari ekspresi kliennya saat ini seolah-olah dia kehilangan ratusan juta.
" Terus Kaka gimana?"
" Dia masih mengikuti anda dari jauh"
"Ihhh apaan sih kalo mau minta maaf ya minta maaf aja kali, gak ada pendirian banget jadi cowo. Huft..." ucap Beby kesal mendengar sifat pengecut Kaka.
"Memang anda tidak dendam dengan Kaka mengingat perbuatan yang sudah dia lakukan ke anda?" Tanya detektif tersebut berusaha memahami pikiran dari kliennya. Ia bingung mengapa Kliennya bersikap sangat santai tanpa dendam sama sekali.
Beby melirik detektif bayarannya tersebut, "Gak, lagian bukan gue yang disiksa kok" Ucapnya santai.
Detektif tersebut memandang Beby semakin bingung. Bagaimana bukan dia? Bukankah saat ini dia masih berbaring di ranjang rumah sakit.
" Kamu kembali" Ucap Beby mengusir detektif tersebut setelah merasa ia tidak dibutuhkan lagi.
Beby kembali sendiri di ruangannya. Ia cemberut memikirkan keadaannya sekarang. "Harem gue..." ucap Beby merengek mengingat kembali kehidupannya yang lain. Bukan sebenarnya kehidupan Beby yang lain yang sempat ia jalani.
"Gila aja gue udah capek-capek ngumpulin harem dengan bantuan suhu disana si Beby yang nikmatin hasilnya. Lagian napa gue bisa balik lagi sih kesini setelah gue ikhlas dengan segalanya di sini?" ucapnya kesal mengingat semua kerja kerasnya sirna hanya karna di timpuk bola basket oleh bocah sialan yang ia goda sebelumnya. Kalau tau gini ia tidak akan mencari harem baby boy lagi, harusnya ia tetap berpendirian teguh pada oppa-oppa dan ahjusi saja.
"Ya udahlah mulai aja lagi dari awal lagian gue punya privilage mereka semua udah suka juga ama gue. Semangat Beby kamu bisa membentuk kembali harem kamu disini kalau perlu setiap dunia yang ada kamu buat harem dan ingat no baby boy, cayo...cayo...cayo..."
Tanpa Beby sadari, semua gumamannya di dengar oleh Lily yang datang ingin memohon ampunan Beby. Ia mundur dan berlari menjauh setelah ia mendengar semua rahasia Beby.
Meski masih belum jelas Lily bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi. Kali ini ia bisa memainkan kartu tersebut namun siapa yang harus yang ia mintai tolong.
Lily berfikir dan teringat Kaka. Kaka pasti mau bekerja sama dengannya lagi seperti terakhir kali. Ya, Lily harus bertemu Kaka dan mengajaknya bekerja sama kembali. Ia pasti kesal sudah di tipu Beby dua kali. Dengan penuh keyakinan lily menghubungi Kaka untuk meminta kerja sama.
Hello all
maaf ya kalau ceritanya gak jelas maklumlah penulis baru yang masih mencari jati diri
lagian gue nulis emang sesuai sama apa yang ada di pikiran gue aja
pure emang cuma menyalurkan imajinasi gue yang gak jelas aja sama kayak gue yang gak jelas
Makasih yan buat kalian yang masih mau baca
sayang banyak-banyak
KAMU SEDANG MEMBACA
Beby kecil Yang Lebih Menyukai Uang Dari Pada Cogan
FantasyIni tentang kisah gue yang bertransmigrasi seperti di novel-novel gitu. Gue berpindah ke tubuh gadis mungil dengan kulit putih pucat. Dan seperti cerita pada umumnya, ini cewek nih ternyata cewek antagonis yang udah dijodohin sama orang tuanya tap...