Special Chapter Papa Brandon.

5.4K 527 19
                                    

Ia memandang sekali lagi gadis kecil yang ada di gendongannya.
Gadis kecil tersebut tertawa kecil sambil sambil menepuk-nepuk pelan pipi pria tersebut.

Pria itu gemas melihat tingkah anak yang ada di pelukannya sekarang. Ia mencium kuat pipi anak itu hingga pipinya memerah.

Gadis kecil itu menangis dan memegang pipinya yang memerah sedangkan pelaku utamanya tertawa melihat reaksi gadis kecil tersebut.

"Mas....." Teriak seorang wanita dari dalam rumah.

Pria tersebut panik dan berusaha mendiamkan tangisannya, "Eh udah ya, udah cup cup cup jangan nangis lagi" ucapnya sambil mengelus pipi gadis kecil tersebut.

"Au au au, maaf sayang mas gak sengaja suer, mas gemes aja sama pipi tembemnya." Ucap pria tersebut. Ia merasakan tarikan di telinganya yang tak kunjung di lepaskan istri tercintanya.

"Mas jangan gitu dong, liat itu Beby jadi nangis" ucap istri Brandon sambil melepaskan jewerannya dan mengambil alih Beby.

"Sayang jangan nangis lagi ya, papa Brandon emang nakal. Udah kamu jangan sedih." Ucap istri Brandon  itu sambil menghapus air mata Beby kecil.

Beby kecil terdiam sambil tersenyum melihat istri Brandon yang ada di depannya. Beby langsung memeluk istri Brandon   dan membaringkan kepalanya ke dadanya. Ia menutup matanya dan tertidur lelap.

"Kak.." panggil seorang pria berambut panjang.

Istri Brandon melihat sinis pria yang ada di depannya.
"Kenapa?" Tanyanya.

"Aku harus pergi"

"Pergi sana, gue gak butuh Lo disini"

"Tolong jaga dia" ucap laki-laki tersebut sambil mengelus sayang Beby kecil.

"Tanpa Lo suruh juga bakalan gue jaga, dia udah jadi anak gue bukan anak Lo lagi. Jadi jangan muncul lagi di depannya. Lo bawa malapetaka tau"
Istri Brandon sangat kesal dengan pria yang ada di depannya.
Ia menghela nafas berusaha menenangkan diri.

Pria itu hanya tersenyum dan berjalan menjauh meninggalkan mereka, ia sekali lagi melihat ke belakang. Melihat Beby kecil dari jauh, ia berharap Beby kecil bahagia tanpanya.

"Kamu kasar banget sayang." Ucap Brandon kepada istri tersayangnya. Entahlah dia juga bingung kenapa bisa jatuh cinta dengan wanita yang mirip singa betina ini.

"Biarin siapa suruh dia ngeselin"

"Kamu jangan gitu, gimanapun diakan-"

"Ah... Udah jangan di bahas lagi" elak istri Brandon sambil berlalu pergi memasuki rumah.

Brandon memandangi istrinya dan menghela nafas kasar.
Ia hanya berharap istrinya akan baik-baik saja.


"Papah.." ucap gadis kecil tersebut sambil berjalan ke arah Brandon.

Brandon menghapus sisa-sisa air matanya. Ia langsung memeluk erat gadis kecil itu.
"Tenang sayang Papa ada di sini, kamu jangan takut ya" ucap Brandon.

"Papah mana om" tanya gadis kecil tersebut.

"Ini papah sayang" ucap Brandon mengelus gadis tersebut sambil tersenyum.

"Papah mana om?" Tanya gadis tersebut sekali lagi sambil menangis.

Brandon semakin memeluk erat gadis tersebut, "ini papah sayang, ini papah, ini papah, coba panggil papah" ucap Brandon berkali-kali. Ia ingin memastikan gadis kecil ini memanggilnya papah.
Tidak, ia adalah papah gadis tersebut.




"Papah" panggil Bara. Bara melihat Brandon membawa seorang gadis kecil kembali ke rumah.

Brandon tersenyum ke Bara. Senyum yang menunjukkan sejuta kesedihan.

"Dia siapa?" Tanya Bara bingung. Jujur ia tidak mengenal gadis kecil yang di bawa oleh papanya itu.

"Ini Beby" ucap Brandon singkat dengan senyum sejuta kesedihannya.

Bara menaikkan satu alisnya, ia bingung dengan jawaban papanya. Ia ingin bertanya lebih lanjut, namun tidak berani melihat raut sedih papanya.

"Mama dimana?" Tanya Bara  sekali lagi. Papa Brandon hanya tersenyum. Ia membawa gadis kecil yang ada di pelukannya ke kamar, tidak berniat menjawab Bara.


"Papa harus batalin pertunangan Beby dan Dion" teriak Bara

"Kamu gila? Gak Beby udah di takdirkan untuk Dion."

"Beby bukan takdir Dion pa. Papa jangan membohongi diri sendiri. Beby bukan takdir Dion" ucap Bara melemah diakhir kalimat.

Brandon hanya diam memandang Bara kosong.

"Papa sadar pa, Beby bukan takdir Dion." Ucap Bara sekali lagi berusaha menyadarkan Brandon.

Brandon terdiam dan menatap Bara tajam, " Apapun yang kamu katakan Beby adalah Beby titik. Jangan menentang papa"

"Papa jangan egois"

"Kamu yang egois, kamu menyukai Bebykan. Kamu hanya mengingini Beby untuk diri kamu sendiri"

"Iya Bara memang menyukai Beby, bukan hanya menyukai tapi juga mencintai Beby. Jadi papa harus membatalkan pertunangan Beby dan Dion."

"Sekali papa bilang enggak ya enggak. Kamu jangan lawan perintah papa" teriak Brandon murka. Ia sangat tidak suka di tentang. Beby adalah Beby dan akan selalu seperti itu.
" Tapi Beby bukan-"

BRAK

Brandon menggebrak meja dengan kencang. Ia menatap Bara tajam.
Ia tidak suka setiap kali Bara mengungkit hal ini.
Sudah ia katakan berkali-kali Beby adalah Beby dan akan selalu seperti itu.





Sekian dulu guise

Semoga aja papa Brandon segera sadar dan merestui Beby dan Bara

Kalo gak sadar-sadar ya terpaksa Bara kita Blacklist dari daftar kandidat pasangan Beby.

Jangan lupa Vote dan comment

Salam hangat dari author 😘😘

Beby kecil Yang Lebih Menyukai Uang Dari Pada CoganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang