"Lepasin" ucap Beby ke Dion. Akhirnya dia menurunkan Beby setelah sampai di parkiran sekolah.
Dion mengangkat Beby dan mendudukkannya ke atas mobilnya.
Dion menatap Beby dengan dalam tanpa mengucapkan apapun. Jantung Beby berdegup kencang. Beby bingung harus bereaksi seperti apa.
Dion semakin menatap Beby intens dan mendekatkan wajahnya ke wajah Beby.
Dion memegang wajah Beby dengan kedua telapak tangannya dan menempelkan dahi mereka berdua.
" Kamu gak akan bisa lari dari aku By, Kamu harus tetap mencintai Aku kayak dulu" ucap Dion penuh otoritas.
Beby langsung menghempaskan tangan Dion setelah mendengarkan kata-kata tersebut.
Enak aja emang dia kira dia siapa?
Beby memandang Dion kesal. Ia tidak suka diatur. Apalagi orang yang mau mengaturnya bentukan Dion.
"Emang Lo pikir Lo siapa? Gue gak mau lagi berurusan sama Lo"
"Mau bagaimanapun kamu tetap tunangan aku"
"Gak bakal, bentar lagi papa Brandon bakalan balik, dan gue bakalan bilang supaya papa Brandon batalin pertunangan gue. Lo bebas mau ngelakuin apapun gue gak peduli"
Ucap Beby panjang lebar ke Dion.Bukannya paham Dion malah ngangkat Badan Beby ke arah pintu mobil.
Ini badan gue yang kekecilan apa gimana dah?
Perasaan dari tadi mudah banget diangkat-angkat sama si Dion."Lepasin gue kampret" saking kesalnya Beby menjambak rambut Dion yang membuat dia teriak.
"Aduh aduh lepasin By sakit, aduh By" teriak Dion.
Beby tidak peduli dengan teriakan Dion. Dion akhirnya menurunkan Beby dan berusaha melepaskan jambakan maut Beby.
Akhirnya Beby bisa merasakan kakinya menapaki tanah. Beby melotot tajam ke arah Dion dan Dion hanya cengengesan gak jelas.
Beby langsung berbalik mau meninggalkan Dion tapi tangan Dion menggenggam tangan beby.
"Kamu mau kemana?""Apaan sih lepasin"
"Gak, kamu pulang bareng aku, sebagai tunangan kamu aku harus mastiin kamu pulang selamat"
"Gue bukan tunangan gue lagi, lepasin gak teriak nih gue"
Beby mengancam Dion tapi dia sama sekali gak melepaskan genggaman tangannya.Beby masih berusaha untuk melepaskan tangan Dion sampai Beby melihat Kaka.
"Kaka..." Panggil Beby berteriak.
Untungnya Kaka mendengar teriakan Beby dan berlari ke arah mereka.
Kaka langsung meraih tangan Dion dan melepaskan tangan Dion dari Beby.
Ouw, Kaka memang bisa di andalkan. Gak kayak si Gara jelek yang bisanya marah-marah doang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beby kecil Yang Lebih Menyukai Uang Dari Pada Cogan
FantasiIni tentang kisah gue yang bertransmigrasi seperti di novel-novel gitu. Gue berpindah ke tubuh gadis mungil dengan kulit putih pucat. Dan seperti cerita pada umumnya, ini cewek nih ternyata cewek antagonis yang udah dijodohin sama orang tuanya tap...