Cash

3.7K 337 6
                                    

Gara sudah bolak-balik seperti setrikaan di depan kamar Beby. Sebenarnya Beby sudah tau ada Gara di depan, namun ia biarkan saja.
Ia menunggu sampai Gara lelah sendiri.

Gara yang dari tadi gelisah akhirnya mengambil keputusan.
Ia mengetuk pintu kamar Beby. Kali ini ia yakin kalau rencananya akan berhasil.

Tok tok tok

Tidak ada balasan

Tok tok tok

Masih tidak ada balasan

Gara menarik nafas dalam. Ia tidak menyangka Beby tidak akan membuka pintu untuknya.
Bagaimana Gara mau menjalankan rencananya kalau Beby bahkan tidak mau membuka pintu.

Tok tok tok

Gara sekali lagi mengetuk pintu tapi Beby masih diam. Ia sama sekali tidak berniat menemui Gara.

"By.." akhirnya Gara hanya bisa berbicara dari luar. Meskipun begitu Beby masih mendengar suara Gara.

"By kamu dengar gak?"
Beby diam tidak berniat menjawab.

Gara kembali menarik nafas dalam.

" By stray kids bukannya lagi comeback ya? Mau beli albumnya gak?" Tanya Gara berusaha membujuk Beby.

"Gak perlu, udah beli" ucap Beby. Gara tersenyum, ia tau rencananya akan berhasil.

"Terus kamu maunya apa? Bilang aja biar Abang yang traktir tapi buka dulu dong" ucap Gara membujuk Beby.

Beby yang mendengar tawaran Gara akhirnya tergoda juga.

Meski ia bersikukuh untuk tidak memperdulikan Gara tapi kalau sudah disuap seperti ini mau bagaimana lagi.

Ia bangkit dan membukakan pintu untuk Gara. Gara tersenyum melihat wajah cemberut Beby. Sangat imut menurutnya.

Gara duduk di tempat tidur Beby. Ia memandang Beby dengan lembut.
"Kamu mau jalan gak beli sesuatu. Nanti Abang yang bayarin"

Beby memandang Gara. Ia terdiam sebentar berpikir apa yang dia inginkan.

Gara yang melihat Beby terdiam berusaha menawarkan hal lain.
"Atau kamu mau beli baju atau tas gitu apa aja. Abang bakalan kasih" ucap Gara.

"Gak perlu" akhirnya Beby menjawab Gara juga. Gara terdiam, ia kira Beby akan meminta sesuatu. Ia sudah tahu kalau Beby suka sesuatu yang gratis Karna itu iya sudah menyiapkan beberapa cara untuk menyuap Beby dengan barang.

Gara bangkit dan memegang ke dua tangan Beby. Ia memelas, "by...maafin Abang ya. Yang terakhir kali Abang beneran refleks. Abang gak sadar udah nampar kamu" ucap Gara. Ia sudah tidak tahan lagi dicuekin Beby.

Setiap hari ia harus melihat Beby yang mesra dengan bang Bara dan papa Brandon. Tapi dengannya, bahkan bernapas di ruangan yang samapun Beby tidak Sudi.

Beby memandang Gara.
"Cash" ucapnya singkat

"Hah?" Gara bingung dengan pernyataan singkat Beby.

Beby yang mendengar kebingungan Gara kesal. Tidakkah dia tau maksud Beby. Kenapa Gara harus bertanya ulang.

"Gua gak mau barang. Maunya cash aja" ucap Beby singkat. Ia tidak membutuhkan barang apapun sekarang. Jadi dari pada barang ia lebih suka kalau Gara memberikan Cash ke Beby.

Sudut bibir Gara berkedut. Ia tidak menyangka Beby akan meminta cash padanya. Ia terdiam sebentar masih berusaha mencerna apa yang terjadi.

Beby mengernyitkan dahinya.
Ni anak niat gak sih mau baikan

"Gimana jadi gak?" Ucap Beby tidak sabaran. Gara tersadar mendengar Beby.

"Hmm ia ia, Abang bakalan kasih kamu cash aja" ucap Gara masih sedikit bingung. Ia bingung alasan Beby begitu tergila-gila dengan uang. Perasaan dulu Beby tidak seperti ini.

Beby memang dulu juga boros namun ia membelanjakan uangnya bukan seperti ini.

"Ya udah Lo keluar" ucap Beby kasar.

"Eh kok gitu kamu bukannya udah maafin Abang?"

"Gue emang udah maafin Lo, tapi bukan berarti gue bakalan langsung baik ke lo. Masih untung Lo gak gue cuekin" ucap Beby. Ia kesal dengan Gara yang tidak tau diri. Seharusnya ia sudah bersyukur Beby masih mau berbicara dengan Gara.

Gara terdiam.
Ia akhirnya menyetujui Beby dulu. Toh ia masih punya banyak waktu untuk berbaikan dengan Beby. Setidaknya sekarang Beby sudah mau berbicara dengannya.

"Ya udah, Abang keluar sekarang. Nanti uangnya Abang kasih ya" ucap Gara sambil mengelus lembut rambut Beby.

Beby tidak menjauh. Namun ia masih memasang wajah datarnya. Meski begitu Gara masih senang melihatnya.
Gara memandang tangannya yang berada di rambut Beby.
Ia turun dan memandang wajah Beby. Ia ingin menyentuh pipi tembem Beby, namun ia tahan. Untuk saat ini ia sudah puas bisa menyentuh rambut Beby.

" Transfer aja, gak usah repot kesini lagi" ucap Beby ditengah elusan Gara.

Seketika tangan Gara yang mengelus rambut Beby terdiam.
Ia berpikir kalau Beby masih enggan bertemu dengannya.dan ia tidak menyukai itu.

"Gak, Abang bakalan datang ngasih cash ke kamu" ucap Gara mutlak. Ia harus memastikan Beby melihatnya setiap saat.

Beby menghela nafas, padahal ia hanya malas melakukan setor tunai nanti.

"Terserah" akhirnya Beby hanya bisa setuju saja dengan Gara.
Gara tersenyum. Ia senang dengan Beby yang penurut seperti ini.
Ia pergi dari kamar Beby.


JANGAN BENCI GARA YA GUISE

NAMANYA JUGA ANAK MUDA PASTI PERNAH BERBUAT SALAH

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT

SALAM HANGAT DARI AUTHOR 😘😘

Beby kecil Yang Lebih Menyukai Uang Dari Pada CoganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang