Pulang

1.7K 140 0
                                    

"Santai dong, masalah ini bisa kita diskusikan dulu" ucap Beby sambil berusaha menghindari Clara. Saat ini Beby dan Clara sedang berada di rooftop sekolah dengan bodyguard Clara yang menjaga di luar pintu. Sengaja memang karena Clara ingin menghadapi Beby one by one sehingga Beby dengan semangat juang yang tinggi berhasil terlepas dari Clara dan seperti itulah jadinya mengapa mereka kejar-kejaran dengan mengelilingi sekitaran rooftop ini. 

"Gak ada yang perludi omongin lagi. Gue benci ama lo yang ngambil kehidupan gue"

"Enak aja itu bukan gue anjir, kan gue udah bilang itu Beby yang asli"

"Sama aja, siapa suruh lo masuk ke tubuh tu anak"

"Lah si as*, gue juga kagak mau"

Mereka masih berdebat sambil bergerak. 

"Tunggu sabar cui gak ada diskon apa gitu, gue juga kagak bisa ngapa-ngapain nih" 

"Lo nurut aja, mana tau lo bisa balik ke tubuh asli lo"

"Kalo balik, kalo jadinya gue is dead gimana. Lagian nih ya gue tuh aslinya mau kabur ke korea memulai hidup baru mengejar oppa dan ahjussi tapi lo ama Kaka udah keburu nyulik gue, ya...meski pun itu juga salah gue sendiri percaya ama Kaka. Tapi sekarang kalo gue bisa lari ke Korea kan semua bisa balik ke lo sedangkan kalo lo bunuh gue sekarang nanti kalo lo ditangkap ama polisi gimana?" Ucap Beby masih berusaha meyakinkan Clara. Ia berharap Clara bisa kemakan dengan ucapannya dan ia bisa kabur ke negara impiannya. 

"Santai aja, bapak gue gengster. Gue gak akan kena tangkap"

"Anj*ng" umpat Beby yang kesal dan lelah. Dari tadi dia sudah berpidato sepanjang rel kereta api tapi Clara tetap mau mendorong Beby. 

"Lo bisa diam gak sih? lagian lo gak bakalan mati paling cuma luka-luka doang kayak yang terakhir kali" Ucap Clara kesal karena ia mulai kelelahan mengejar Beby. Ia heran dengan tenaga Beby yang tidak ada habis-habisnya padahal tadi Beby masih sempat Clara siksa namun sekarang Beby bahkan masih sanggup melawan Clara padahal sudah jelas Badan Clara jauh lebih tinggi dari Beby. 

"Enak aja lo ngomong, tapikan itu tetap sakit juga cuy kalo badan gue yang mulus ini luka-luka dan meninggalkan bekas gimana?" Clara memutar bola matanya mendengar alasan Beby.

Tak berapa lama kemudian mereka berhenti dari aktivitas kejar mengejar karena terdengar suara ribut di luar. Ada suara hantaman dan suara orang yang berbicara. Mereka berdua saling melirik karena mereka mengenali suara siapa saja itu. 

Lalu pintu kemudian terbuka dan yang pertama masuk adalah Dion. "Beby.." panggil Dion dengan rasa syukur. Clara melihat orang-orang yang datang menyelamatkan Beby. Emosinya memuncak, selalu saja seperti itu. selalu Beby Beby dan Beby. Tidak akan ada yang memperhatikannya kalau Beby ada di sekitar. Clara merasa ia tidak akan pernah diperhatikan jika Beby masih ada di sekitarnya. 

Dengan bergegas, Clara berlari dengan cepat dan mendorong Beby sekuat mungkin dengan seluruh tubuhnya. Beby yang masih terdiam dan kaget dengan kedatangan beberapa tamu yang tidak diundang tidak melihat tindakan Clara. Ia yang masih terbengong tiba-tiba merasakan tubuhnya yang oleng. Ia melihat wajah Dion yang berubah menjadi panik dan takut dan melirik Clara yang tersenyum mengerikan seolah-olah kemenangan sudah ada di tangannya. 

Beby merasakan tubuhnya yang terjun bebas dan hempasan yang tiba-tiba. Ia bisa mendengar suara-suara yang memanggil namanya dan tak berapa lama kemudian pandangannya gelap.


Byur.....

"Banjir...." ucap beby yang kaget karena merasakan tubuhnya yang basah. Ia bangun dan melihat abangnya nomor empat Boby yang cengengesan kayak orang gila. 

"Lo tidur kayak simulasi meninggal tau" ucap Boby sambil memegang ember merahnya yang sudah kosong. 

Beby terdiam, ia merasa ada yang salah namun tidak tau apa itu.

"Cepetan lu gak mau berangkat kuliah?" tanya Boby yang tidak sabaran melihat Beby yang masih bengong kayak orang kesurupan. 

"Kuliah?"

"Lo napa kayak orang bego? noh alarm lo dari tadi bunyi mulu. " Boby pergi dan meninggalkan Beby. Terserahlah mau apa yang diinginkan Beby yang penting ia sudah menjalankan amanat abang sulungnya untuk membangunkan putri tidur mereka. 

Beby menggaruk kepalanya. Ia melihat tempat yang ia kenali namun terasa asing. "Gue udah kuliah? Aneh banget kok gue gak ingat ya kalo gue udah kuliah?" dengan kebingungan Beby bangkit dan pergi mandi. 

Setelah itu ia bersiap dan ingin berangkat, "Tunggu...tapi gue kuliah dimana anjir. ini gimana sih hidup gue apa gue lupa ingatan?" Beby yang tidak tau apa-apa melihat sekitaran kamarnya. 

Ia melihat logo kampusnya. Kampus A jurusan design grafis. Beby tau kampus ini dan seketika ia merasa khawatir karena salah jurusan. Jujur ia tidak pernah ada niatan masuk jurusan ini. Ia mau jurusan manajemen keuangan. Ia merasa dirinya gila karena memilih jurusan ini tapi ia juga bingung apa yang sebenarnya terjadi. Beby akhirnya pasrah saja dan berangkat dulu ke kampus. Nanti ia akan melihat situasi di sana. 


Selamat Membaca

Jangan lupa vote dan Comment

Salam Hangat dari author 😘😘

Beby kecil Yang Lebih Menyukai Uang Dari Pada CoganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang