Saat sampai Rey, melihat taruna poltar yang sedang menjaga keamanan dan juga ketertiban kampus. Walaupun ia tau prefekuensi kalau telat akan kena hukuman.
"Kenapa jam segini baru datang." Ucap salah satu senior.
"Siap, saya tadi ke pom bensin." Jawab Rey.
"Kamu tau prefekuensi nya kalau telat."
"Siap, saya bersedia kena hukuman."
"Oke, lari putarkan lapangan setelah itu kamu boleh masuk ke ruangan."
"Siap senior." Ucap Rey dengan nada tegas.
Disini lah Rey, digembleng dan di didik selama tiga bulan dari pertama kali masuk. Dengan sistem sinioritas yang memang ada dan harus ada. Yang mana seniornya, melatih mental selama tiga bulan hal yang paling berat dan terasa lama. Ditiga bulan inilah jiwa korsa satu angkatan terbentuk, mulai dari sikap tolong menolong, saling kenal dan tidak apatis, langkah bersama saat berlari, dan yang lainnya.
Baru pertama kali ia kena hukuman demi Riana. Tapi baginya ini adalah sebuah perjuangan untuk mendapatkan hati perempuan yang barusan ia temui.
Setelah 1 jam lamanya ia kembali keruangan untuk mengikuti kegiatan kampus, dan semua teman-teman melihat Rey dengan penuh tanda tanya termasuk Vito merasa ingin tahu.
"Tumben banget, biasanya engga telat." Ucap Vito.
"Iya gapapa mau nyoba aja dihukum gimana."
"Malah nyoba-nyoba, lain kali jangan begitu harus bisa tepat waktu berangkat."
Rey hanya tersenyum, dan masih memikirkan perempuan itu.
Beberapa menit kemudian suara pemberitahuan bahwa Taruna dan Taruni harap kelapangan. Semua bergegas kelapangan tapi tidak dengan Rey yang masih mengahayalkan perempuan itu, hingga seketika ia di tegur oleh senior yang mengawasi antar ruangan.
"Kenapa masih diruangan." Tanya senior dengan suara lantang.
"Siap salah." Jawab Rey tegas.
"Cepat lari kelapangan, yang lain sudah pada kumpul."
"Siap senior."
Disana semua Taruna dan Taruni diberikan arahan untuk mengikuti pengayaan UKP ( ujian keahlian pelaut ) yang akan di laksanakan pada Minggu depan, ia harus mempersiapkan diri mulai dari sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADA KISAH BERSAMA TARUNA
Teen FictionAku mengenalnya, di sebuah tempat minuman klasik pada hari Minggu. Aku masih ingat betul suasana di sana, dan semesta mempertemukanku denganmu. Dia sangat gagah memakai baju seragam PDH. Rey begitu nama yang terpasang didada kanannya. Andaikan dia b...