18. Kejutan apa lagi ini

37 2 0
                                    

Riana berjalan menyusuri lorong sekolah yang masih tampak sepi. Riana tertarik dengan sebuah kursi yang terletak di depan kelas dan dengan santainya duduk di kursi tersebut. Seraya mengotak atik ponsel. Riana kaget ternyata Natasya juga sedang duduk lebih awal di samping nya.

"Natasya," sapa seseorang yang langsung duduk di sampingnya.

Riana hanya melirik sepintas orang tersebut, dan ternyata dia adalah Adrian yang sudah menyukai Natasya sejak awal masuk SMA.

"Hmm, sibuknya sampe aku nggak dianggap seperti angin lewat," ucap Adrian.

"Perasaan, aku gak bilang kamu angin lewat deh," ucap Natasya masih menatap ponsel.

"Aelah, kamu emang gak bilang tapi sikap kamu ke aku itu gambarin kalau kamu gak anggep aku disini," ucapnya semakin kesal.

Natasya pun langsung nenaruh ponselnya lalu beralih menatap dalam dalam kedua bola mata Adrian. Cukup lama dalam posisi seperti ini dan tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka berdua.

"Ekhemm, pagi pagi udah saling tatap tatapan. Kesambet setan bisa lebih dari tatapan," Ucap Riana seraya melirik sinis.

"Dia duluan tuh yang tatap aku," ucap Adrian.

"Apaan si tadi bilangnya kepingin dianggep, yaudah aku tatap biar kamu nggak banyak omong lagi," ucap Natasya.

"Tapi-," belum selesai Adrian berucap, Natasya memotong ucapannya.

"Udah ah, mau kekantin dulu," ucap Natasya pergi meninggalkan Adrian.

Riana yang melihat raut wajah Adrian sangat sedih memutuskan untuk bertanya sesuatu padanya.

"Napa sedih." Ucap Riana.

"Emm, Natasya kalau di deketin kenapa selalu menjauh ?" Jawab Adrian.

"Kamu suka sama dia ?"

"Dari awal pertemuan dia daftar sekolah disini udah nyimpen perasaan."

Bel masuk pun berbunyi dan jam pelajaran akan segera di mulai percakapan antara Riana dan Adrian terhenti mereka berdua kembali ke kelasnya masing-masing.

Tapi tidak dengan Natasya yang sudah siap memberi kejutan manis untuk sahabat nya Riana.

Beberapa orang lainnya membantu Natasya menyiapkan hal mewah untuk Riana, namun Natasya tidak segan-segan menjaili Riana dan bikin emosi hingga se isi kelas terdiam.

"Ehh... Itu kan tempat duduk ku mengapa kamu yang menempati ?" Tanya Natasya dengan nada kencang.

"Maksud nya bagaimana ? Ini bukan hak kamu semua orang juga boleh duduk ditempat ini lagian siapa cepat dia dapat." Jawab Riana santai.

"Gausah banyak alesan deh, awas minggir lagian aku ogah banget ya duduk berdua sama kamu." Ucap Natasya sinis seraya mendorong pundak Riana.

Riana yang sudah tidak tahan dengan prilaku Natasya membuatnya geram.

"Sudah cukup kamu memperlakukan aku seperti ini, kamu udah ambil cowo aku terus sekarang seenaknya aja marah-marah dengan ku." Kata Riana menangis hingga sekelas terkejut.

Natasya sebetulnya tidak tega melihat Riana menagis seperti itu di hadapannya. Seketika Natasya keluar dari kelas untuk mengambil kue ulang tahun untuk sahabat tersayang.

Semua kelas bersorak mengucapkan "Selamat ulang tahun" dengan nada keras dibarengi dengan Natasya yang datang tersenyum.

Riana merasa sangat senang diberi kejutan mendadak seperti ini dan bahkan ia juga tidak tahu kalau hari ini adalah ulang tahunnya.

"Riana maafkan kejadian kemarin, harusnya aku ga pantes banget menyakiti hati kamu. Percayalah itu semua tidak benar."

"Em... Aku paham gamasalah lupain aja lagian udah lama juga aku memaafkan dirimu."

"Terimakasih Riana, ayoo ditiup dulu lilinnya jangan lupa berdoa agar apa yang kamu mau tercapai."

Saat Riana meniupnya semua kelas bertepuk tangan dan tidak sabar untuk memakan kue.

"Bagi-bagi dong kuenya udah laper nih." Ucap ketua kelas.

"Yaudah kamu saja yang bagi aku masih ada hal lain untuk berbicara pada Riana." Ucap Natasya seraya menarik tangan Riana keluar kelas.

"Ada apa Natasya ?" Tanya Riana kebingungan.

"Aku ada hadiah buat kamu semoga suka ya dibukanya nanti saja setelah pulang sekolah."

Riana merasa sangat bahagia hari ini karna Natasya sudah mulai berubah sedikit demi sedikit padanya.

"Wah... Aku malah suka banget makasih seharusnya tidak usah repot-repot Natasya."

"Gamasalah, buat kamu akan aku lakukan yang terbaik. Ayo kita masuk kelas guru nya udah dateng tuh."

Semua kelas untungnya sigap membersihkan kelas yang kotor.

ADA KISAH BERSAMA TARUNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang