24. Masa lalu mu

91 6 1
                                    

Hari libur biasanya Riana berdiam diri di kamar dan tidak mau keluar atau jalan-jalan menikmati dunia yang indah, tapi kalau diajak Natasya jelas tidak akan menolak.

"Bosenin banget di kamar tapi kalau keluar ngapain cape, main hendphone aja deh sekalian buka istagram udah lama juga gapernah main istagram." Ucap Riana.

Riana mulai menscrol istagram hingga ia mencoba melihat seseorang yang mem-follow akun Instagram nya itu. Biasanya Riana selalu mem-folloback setiap akun yang ingin berteman dengannya.

Namun ke janggalan hati Riana mulai ada ke anehan.
"Akun ini lucu banget seperti nya 1 akun milik berdua, coba deh scroll sampe bawah akunnya."

Riana sangat kaget dengan apa yang ia lihat Ara berfoto bersama Rey.

"Apa maksudnya ini ko bisa foto bareng lihat tanggal post 12-10-2016. Ternyata Ara itu ?"

Riana mulai menahan tangisnya dan mencoba menelpon Rey untuk ketemu.

Sudah beberapa menit Rey tidak mengangkat telpon dari Riana hingga mencoba mengirimi beberapa pesan suara.

Akhirnya Rey menelpon balik Riana.

"Ada apa sayang ? Aku lagi di jalan mau beli martabak kamu mau engga biar sekalian."

"Engga usah, bisa ga kerumah sekarang?"

"Sekarang ? Bisa sayang setelah aku taruh martabak pesanan bunda dulu ya habis itu kerumah kamu, janji engga bakalan lama."

Riana mulai keluar dari kamar dan menuju ruang tamu.

"Non sarapannya ini bibi sudah buat roti."

"Boleh bi tolong bawakan keruang tamu ya soalnya aku mau makan disana saja."

"Baik non."

Riana duduk sembari bermain game yang ada di ponselnya.

"Ini non silakan di makan."

"Makasih bi."

Sudah 1 jam lebih Riana menunggu kedatangan Rey.

"Non." Ucap pak supir.

"Kenapa pak ? Ada apa ?"

"Maaf non saya agak lancang masuk ke ruang tamu soalnya mau kasih tau di depan ada yang nyariin non apakah boleh masuk ?"

"Suruh masuk aja pak orangnya."

"Siap non."

Riana mencoba untuk tidak emosi dan selalu bersikap biasa saja.

"Sayang... Maaf ya nunggu lama." Kata Rey

"Oh iya gapapa santai aja." Jawab Riana dengan muka datar dan tidak berani menatap.

"Ini aku bawakan martabak buat kamu."

"Makasih taruh aja di meja."

"Cantik, pasti kangen ya buktinya disuruh kesini."

Tanpa basa basi Riana langsung memperlihatkan sebuah foto kepada Rey.

"Ini siapa Rey ?"

"Loh, kamu ko bisa tau akun Instagram itu ?"

"Malah balik tanya jawab aja dulu siapa dia ? Apakah dia pacar kamu dan aku di duakan ?"

"Engga sayang."

"Terus ? Oh aku tau kamu cuman jadiin aku pelampiasan aja ?"

"Bukan sayang dengerin aku.
Kasih aku kesempatan buat jelasin."

Riana mulai meneteskan air matanya di depan Rey.

"Sayang jangan sedih dong." Rey mulai menghapus air mata pada Riana.

"Jelasin Rey."

"Dia masa lalu aku dan akun Instagram itu udah lama dia yang pegang. Udah jangan sedih lagi lagian itu hanya masa lalu."

"Kamu bilang cuman masa lalu ? Sesempurna apapun orang baru.
Masa lalu akan jadi pemenangnya."

"Banyak orang yang bilang masa lalu adalah pemenang nya tetapi bagi aku selagi orang baru lebih baik dari masa lalu maka orang barulah yang menjadi pemenangnya."

Rey mulai memeluk dan menenangkan hati Riana untuk tidak menangis lagi.

"Rey selesaikan masa lalu kamu sebelum membuka hati untuk orang lain."

"Masa lalu aku udah selesai buat apa di selesaikan lagi kalau dia saja tidak menghargai kehadiran ku."

"Terus kenapa dia masih menyimpan rapih semua kenangan bersama kamu ?"

"Itu urusan dia yang penting aku selalu fokus dan tidak mau meninggalkan kamu dalam masalah apapun. Udah ya cantik jangan bahas masa lalu lagi."

"Beneran engga bakal ninggalin aku ?"

"Iya, cantik janji ya jangan ada orang ketiga di antara kita."

"Aku janji, makasih sayang udah jelasin semuanya."

"Yaudah sekarang kamu makan dulu martabaknya apa mau aku suapin ?"

"Em... Suapin sama kamu aja deh. Liat aku download game baru asik banget tau."

"Mana liat, wah... Keren banget yaudah nanti aku download juga biar bisa mabar sama kamu."

Rey mulai menyuapi Riana dengan kasih sayang.

ADA KISAH BERSAMA TARUNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang