Hari yang masih gelap, hawa yang begitu dingin menyelimuti tubuh, membuat orang malas untuk bangun dari tidurnya. Ditambah lagi saat ini musim hujan, hawa menjadi lebih dingin. Pagi masih buta matahari belum mengeluarkan senyumannya, manusia belum ada yang bekerja.
Namun pagi yang begitu dingin ini tidak membekukan semangat Rey untuk melaksanakan ujian keahlian pelaut, ia sudah mempersiapkan diri untuk segera berangkat ke Jakarta dan berkumpul di sebuah ruangan.
Semua para Taruna dan Taruni mempersiapkan ujiannya dengan seleksi pertama menjawab soal-soal yang telah di sediakan dengan batas waktu yang telah di tentukan jadi harus ekstra teliti dan tidak lupa untuk berdoa kepada sang pencipta agar diperlancar segala urusan.
Jika satu angkatan semua lulus mereka akan di nyatakan sebagai Cadet sebagian kalian masih asing dengan kata tersebut, jadi cadet adalah seorang Taruna yang masih aktif dan melaksanakan prala ( praktek laut ) diatas kapal selama 12 bulan setelah di nyatakan lulus mengikuti ujian keahlian pelaut dan sudah melengkapi persyaratan yang telah di tetapkan. Atau bisa di artikan sebagai calon perwira yang nantinya akan bertugas
membawa kapal sesuai dengan keahlian dan tanggung jawabnya sebagai perwira maupun nahkoda setelah lulus dari studinya nanti.Menunggu waktu 2 minggu yang akan datang pihak kampus memberi kabar bahwa atas nama Rey telah di nyatakan lolos dan diperintahkan untuk segera melengkapi persyaratan yang sudah di tetapkan, akhirnya ke inginan Rey untuk naik kapal akan terwujud, dengan bulak balik kesana kemari, pontang panting mengurus persyaratan sendiri tanpa harus ditemani Riana karna Rey tidak ingin melibatkan atau menyusahkan seseorang biarkan Riana istirahat dirumah walaupun teman-teman yang lain selalu membawa pacar nya.
Akhirnya semua syarat sudah Rey penuhi, ternyata tidak semudah itu bagi seorang cadet untuk naik diatas kapal. Walaupun sudah selesai semua ternyata masih ada hal-hal yang tidak mengenakkan, menunggu dan menunggu harus tetap standby.
Rey selalu mencari informasi akan keberangkatan nya walaupun ia belum mengabari sang kekasih, biarkan ini menjadi hadiah terindah untuk Riana.
Beberapa Minggu lamanya Rey mendapatkan informasi yang fix bahwa pada hari Minggu Rey akan di naikan ke kapal, ia akan meminta izin untuk pulang kerumah berpamitan kepada orang tua dan semua keluarga terdekat termasuk Riana sang kekasih.
Tanpa pikir panjang Rey langsung mengunjungi rumah Riana setelah berpamitan dengan keluarga.
Suara motor berbunyi tepat di gerbang rumah Riana membuat nya terbangun dari tidur. Hingga ia dikejutkan dengan kedatangan Rey yang membawa sebuah coklat.
"Rey ? kenapa tumben pagi-pagi sekali datang dan tidak ngasih tau aku dulu kalau mau kesini." Ucap Riana kebingungan.
Riana yang masih ngantuk dan mengenakan pakaian tidurnya membuat Rey tersenyum.
"Cantik baru bangun ? ini aku bawakan coklat kesukaan kamu dan ada hal penting juga yang harus kita bicarakan sekarang tapi aku hanya butuh waktu sebentar sayang."
Riana menyuruh Rey untuk duduk dan tetap tenang.
"Terimakasih sayang, aku suka banget"
Rey yang baru pertama kali mendengar Riana mengatakan seperti itu membuat tersipu malu.
"Maaf aku baru mengabari kamu hari ini dan aku dinyatakan lolos."
"Wah, aku ikut seneng dengernya selamat buat cowok aku yang selalu nurut. Belajar nya membuahkan hasil ya, tapi kenapa sayang sedih ?"
"Karna aku sebenarnya bingung, masa iya harus jauh dari kamu selama 1 tahun kedepan."
Riana merasa sangat sedih ia juga sebetulnya tidak ingin merasakan hubungan jarak jauh seperti pasangan lainnya, tapi ini sudah menjadi jalan hidupnya apapun yang Rey perbuat Riana hanya pasrah dan percaya sepenuhnya.
Berusaha untuk tetap tidak menangis didepan Rey, namun air mata Riana tiba-tiba terjatuh membasahi pipinya. Hingga Rey tidak bisa melihat kekasihnya merasakan sedih.
"Sayang jangan nangis dong." Ucap Rey dengan menyenderkan kepala Riana kebahunya agar Riana tetap tenang.
"Aku sebetulnya hanya takut kalau ada perempuan yang lebih dekat dengan kamu."
"Biar ku jelaskan dengan singkat aku tau kau pasti cemburu kalau aku di dekati oleh orang lain, aku sangat menghargai cemburumu. Aku suka kalau kamu cemburu, karna jika cemburu sudah pasti kau takut kehilangan. Tapi percayalah aku tidak akan gampang nyaman dengan orang lain untuk saat ini hanya fokus pada kamu dan masa depan."
"Hm... aku percaya kamu pasti akan datang untuk menemui ku lagi dengan selamat dan aku juga berdoa yang terbaik untuk kamu."
"Jaga diri baik-baik disini selama aku tidak bisa mendampingi dirimu jangan nakal, aku pamit pergi kalau ada waktu luang pasti akan mengabari kamu."
"Iya sayang, aku temani sampai gerbang rumah ya maaf aku tidak bisa menemani sampai kepelabuhanan."
Sebenarnya Riana ingin sekali ikut dan mengantarkan Rey untuk yang terakhir kalinya namun ia tidak bisa menahan tangis. Takut Rey tidak konsentrasi disana hal itu tidak ingin Riana lakukan.
"Aku pergi ya cantik jangan khawatir suatu saat aku akan menemuimu kembali bersama keluarga ku disini."
Riana hanya tersenyum dan meyakinkan dirinya untuk tidak bersedih lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADA KISAH BERSAMA TARUNA
Teen FictionAku mengenalnya, di sebuah tempat minuman klasik pada hari Minggu. Aku masih ingat betul suasana di sana, dan semesta mempertemukanku denganmu. Dia sangat gagah memakai baju seragam PDH. Rey begitu nama yang terpasang didada kanannya. Andaikan dia b...