21. cobaan yang selalu datang

40 2 0
                                    

"Mah... Natasya pulang." Seraya menyalimi tangan mamanya

"Makan dulu, mama udah nyiapin buat kamu."

"Seperti nya masakan ini sangat lezat."

"Yaudah duduk kita makan bersama, mama juga udah beliin hendphone baru buat kamu."

"Wah serius mah ? Natasya seneng banget."

"Yang lama nya gabisa di perbaiki jadi mama belikan yang baru."

"Terimakasih mah." Seraya memeluk mama dengan sangat erat.

"Natasya..." Teriakan Riana yang kencang membuat Natasya terdengar.

"Mah aku keluar sebentar ya, seperti nya di luar ada yang manggil aku."

Mama hanya menganggukan kepalanya.

"Riana, Rey ada apa kamu kerumah aku ?" Tanya Natasya.

"Ini dari Herdi, kenapa kamu tidak mengangkat telpon aku ?"  Jawab Riana.

Natasya menerima dengan penuh senyuman.

"Maaf Riana, hendphone aku rusak jatuh ke air."

"Yaudah aku gabisa lama-lama harus pulang tepat waktu."

"Kalian berdua hati-hati dijalan ya."

Riana langsung menaiki motor Rey dan kembali pulang kerumah.

Di perjalanan Rey mengajak ngobrol dengan Riana namun sayangnya Riana hanya fokus dengan ponsel.

"Sayang kalau di jalan jangan mainin hendphone dong bahaya." Ucapan itu yang selalu Rey katakan kepada Riana.

"Iya sebentar lagi ngasih tau ke supir pribadi aku untuk tidak menjemput."

Rey memberhentikan motor nya.

"Ko berhenti ?"

"Sok cepat kamu habiskan waktu dulu untuk bermain ponselmu itu."

"Udah sayang jangan ngambek kayak gitu."

Rey tidak menjawab ia langsung mengendarai motor nya dengan kencang agar Riana tidak terlambat sampai rumah.

***

"Kamu bawa buanga dari siapa ?" Tanya mama.

"Ini dari teman aku mah, ayo mah kita lanjut makan lagi."

Natasya merasa senang untuk hari ini karna Herdi benar-benar menyayanginya namun sayangnya Natasya selalu menyia-nyiakan. Kini ia sadar bahwasanya mencintai milik orang itu hal wajar tapi tidak wajar kalau Natasya merebut nya. Biarlah seseorang yang kita cintai bahagia dengan yang lain.

"Akhirnya aku udah bisa melepaskan Rey, karna begitu juga dia mencintai Riana aku tidak boleh egois. Herdi udah dari cukup menyayangiku."

Natasya membuka hadiah dari Herdi seorang diri di kamar, hingga membuat nya tersenyum membaca sepucuk surat yang isinya puisi romantis. Ternyata Herdi punya kelebihan dalam puisi paling jago. Ada beberapa coklat bervariasi yang Herdi berikan untuk Natasya sampai ia juga membelikan baju favorit nya.

"Ya ampun aku baru pertama kali dikasih hadiah sebanyak ini."

Natasya langsung menghubungi Herdi dengan hendphone barunya. Namun sayangnya Herdi tidak mengangkat telpon dari Natasya.

"Kenapa tidak di angkat padahal ceklis dua, yaudah nunggu aja deh sekalian di tinggal mandi."

Sebelum mandi Natasya membersihkan semua bungkus sampah coklat yang berserakan di tempat tidur  karna hatinya sedang gembira.

Namun tidak dengan Riana sampai dirumah pun Rey tidak ingin mengobrol bahkan menjawab satu kata juga engga.

"Makasih Rey, mau mampir dulu kerumah ?"

Rey hanya menggelengkan kepalanya dan langsung pergi.

"Rey kenapa si, tiba-tiba prilakunya mendadak aneh." Ucap Riana dalam hatinya.

"Non baru pulang, makanannya udah siap di meja makan."

"Em, nanti lagi bi aku udah kenyang habis makan juga disana mending makanannya buat bibi saja."

"Kenapa nak ?"

"Eee... Mama aku beneran udah kenyang ma."

"Pulang sama siapa ?"

"Tadi sama Rey mah aku sengaja gamau di jemput pak supir karna kangen diantar pulang sama dia."

"Yaudah sana mandi habis itu istirahat."

Riana menuju kamar dengan rawut wajah yang sangat sedih.

"Cape banget tapi aku penasaran isi dari bingkisan ini kira-kira Rey membelikan aku apa ya." Ucap Riana seraya membuka hadiah dengan penuh semangat.

Sudah Riana duga ternyata Rey membelikan baju dres cantik yang Riana inginkan dari dulu. Sampai Riana mencoba memakainya setelah mandi, sangat cocok sekali dengan postur tubuh Riana yang tinggi dan juga putih. Tidak lupa Riana selalu memberikan foto untuk dikirim ke pada Rey.

PESAN REY

Sayang makasih ya dress nya cantik aku suka lihat ini cocok engga di pakai sama aku ?


Sama-sama.

Tidak seperti biasanya Rey menjawab sangat singkat Riana mendadak sedih karna Rey tidak memuji penampilan nya.

ADA KISAH BERSAMA TARUNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang