"pak supir siapkan mobil ya aku ada perlu Sekarang."
"Baik non."
Mama yang melihat dari jauh penasaran hingga ia mencoba bertanya pada anaknya.
"Mau kemana nak ?"
"Eee... Itu ketemu teman aku mah."
"Teman siapa ? Laki-laki atau perempuan ?."
Riana mulai berfikir agar mama tidak merasa khawatir.
"Campur mah, soalnya ada kerja kelompok mendadak karna tadi pagi aku tidak berangkat jadi harus hadir untuk mengerjakan kerja kelompok bersama teman-teman."
"Yaudah kamu hati-hati dijalan ya."
"Iya mah pasti terimakasih, aku pamit pergi." Seraya menyalimi tangan mama.
Di dalam perjalanan Riana hanya bengong saja sampai ia tidak mendengar apa yang ditanyakan pak supir.
"Non jadi ini kemana sekarang ?"
"Eh iya pak maaf saya kurang denger barusan, langsung ke mall depan deket daerah sini ya."
"Baik non."
Riana sangat bingung mengapa Herdi tiba-tiba ingin membahas masalah Natasya.
Kemacetan di persimpangan jalan mulai terjadi Riana yang amat kesal menunggu membuat nya turun dari mobil walaupun sudah di cegah oleh supir pribadi nya namun ia tidak ingin membuang-buang waktu.
"Duh lama banget si udah lah turun aja lagian deket depan ini nyampe." Ucap Riana mulai kesal.
"Non, jangan turun di luar sangat panas nanti saya di marahi oleh nyonya."
"Jangan khawatir pak, nanti jemput saya jam 1 siang." Jawab Riana seraya menutup pintu mobil.
Riana berjalan mengotak atik ponselnya untuk memastikan Herdi tiba duluan namun sayangnya Riana terlalu cepat datang hingga ia harus menunggu dan memesan sebuah minuman.
"Mba." Seraya mengangkat tangan untuk memanggil pelayan restoran.
"Iya ka ada yang bisa di bantu ? Mau pesan apa ka ?"
"Emm, jus mangga aja satu ya mba."
"Baik ka, mohon ditunggu ya."
Seseorang dari kejauhan mengagetkan Riana.
"Eh Riana kamu udah datang duluan, maaf banget di jalan macet." Ucap perempuan yang memakai kemeja putih.
"Mohon maaf kamu siapa ya ? Sebelumnya apakah kita pernah ketemu ? hingga kamu tau nama aku."
Riana mulai terheran dengan sikap perempuan yang ada di depannya padahal ia sedang menunggu Herdi datang.
"Oiya, kita lupa kenalan aku Ara teman deketnya Rey, kamu Riana kan ? aku soalnya di suruh sama Herdi buat nyamperin kamu duluan karna dia lagi beli sesuatu seperti nya buat kamu." Ucap Ara dengan senyuman.
Riana benar-benar tidak mengerti apa tujuannya Herdi selama ini.
"Permisi ini ka minumannya, apa ada tambahan lagi ka ?" Ucap pelayan restoran.
"Pesan satu lagi teh manis untuk dua orang ya."
"Baik mohon ditunggu sebentar ya ka."
"Gausah, minumannya buat mba aja nanti saya sekalian bayarin." Ucap Herdi.
"Terimakasih banyak ka." Pelayan restoran hanya menganggukkan kepala dan tersenyum karna ia juga bingung mengapa masih ada seseorang yang sebaik seperti masnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADA KISAH BERSAMA TARUNA
Teen FictionAku mengenalnya, di sebuah tempat minuman klasik pada hari Minggu. Aku masih ingat betul suasana di sana, dan semesta mempertemukanku denganmu. Dia sangat gagah memakai baju seragam PDH. Rey begitu nama yang terpasang didada kanannya. Andaikan dia b...