⚘Happy Reading⚘
Buk!!
"Ouh sorry sengaja!" Aku memutar bola mata malas setelah Vita dengan sengaja menyenggolku. Aku memutar badanku, dan melihat Vita dan Renata yang tengah berjalan menjauh dengan gaya khasnya.
Mataku melirik ke arah kaki kananku, di sana terlihat bola tenis yang menabrak kakiku. Itu membuatku terdiam sesaat, lalu dengan sudut bibir sedikit terangkat, aku mengambil bola tenis yang kebetulan ada disebelah kakiku. Lalu melakukan ancang-ancang untuk membidik.
"Heh mau ngapain?" Ayu mencoba menghentikan ku, tetapi aku mengabaikannya.
Bola meluncur dari tanganku, melayang indah menuju kepala Vita.
"Aaw!!" Aku tersenyum puas, aku mecium tanganku sendiri dengan bangga, aku tidak pernah kecewa dengan tanganku. Karena bola tenis tadi mendarat dengan mulus dikepala Vita lalu memantul ke kepala Renata.
"Berani lo..?!"
"Ups!" Aku menutup mulutku dengan satu tangan, menatap remeh mereka berdua.
"Sorry, sengaja." Lanjutku dengan terkikik geli, melihat wajah merah mereka, Vita dan Renata sepertinya sudah sangat emosi sekarang. Karena hal itu aku memutuskan untuk meninggalkan mereka saja, toh sudah impas.
"Nggak papa tuh Zer? Kalau mereka balas dendam gimana?" Tanya Cia kepo, membuatku mengendikkan bahu acuh.
"Ya tinggal diladeni." Jawabku. Setelah itu Cia dan Ayu terdiam sejenak.
"Hari ini ulang tahun Zera kan?" Tanya Ayu dengan antusias, Cia juga menimpali dengan anggukan semangat. Sedangkan aku mengendikkan bahu acuh.
"Entah." Jawabku dengan nada malas.
"Masa ulang tahun sendiri lupa." Cia menyindir dengan gaya khasnya. Aku terkekeh kecil, bukannya sengaja lupa tapi aku memang tidak terlalu peduli dengan hal kecil semacam itu.
"Nggak ditraktir nih?"
"Nggak ah, ngabisin duit." Balasku dengan sedikit bercanda. Ayu dan Cia tertawa keras menanggapinya. Sampai akhirnya Arsad dan segerombolan teman laki-lakinya berjalan berlawanan arah menuju kami.
"Eh Zera! Selamat ulang tahun." Ucapnya setelah berhenti didepanku, aku mengangguk kecil. Sedangkan Ayu dan Cia menyenggol lenganku dan mengejekku karena Arsad.
"Hari ini ultah mu Zer?" Tanya Hendy penasaran, aku memiringkan kepalaku bingung. Sejak kapan nih bocah menghiraulkanku? Biasanya juga bodo amat.
"Iya." Jawabku singkat.
"Selamat ulang tahun kalau gitu."
"Eh iya?" Aku semakin bingung, dulu Hendy sangat dan saangat tidak peduli dengan apapun yang terjadi padaku. Bahkan saat aku dirundung oleh Renata dan kedua babunya pun dia hanya diam saja melihat. Padahal dulu dia selalu menjadi ketua kelas.
Hendy tersenyum padaku, lalu mengajak temannya yang lain untuk pergi. Termasuk Arsad, tetapi sebelum ia pergi, Arsad berbisik padaku.
"Aku punya hadiah buatmu." Mataku membelakak, menggosok telingaku bila saja aku salah dengar. Aku menatap punggung Arsad yang sudah menjauh. Waw, ini benar-benar kejutan untukku. Arsad yang dulu sama sekali tidak pernah memberiku yang namanya hadiah ulang tahun. Kalau ingin, dia akan memberiku sesuatu tanpa menunggu hari ulang tahunku. Sekarang dia ingin memberiku kado?! Wah ini berita besar.
"Aku penasaran, kira-kira apa ya?" Gumamku.
"Apanya?" Sahut Cia dengan memosisikan wajahnya didepan wajahku, membuatku kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTART [KLAZERA]
Teen FictionAku adalah orang kaya, sayangnya aku mati di umur 35 tahun. Setelah menghabiskan waktu ku menikmati kekayaan hanya selama 7 tahun. Aku tidak kesal, sungguh. Tetapi, KENAPA AKU HARUS KEMBALI KE MASA LALU?! Aku sama sekali tidak memiliki penyesalan da...