⚘Happy Reading⚘
Aku memandang datar dua manusia berlainan jenis didepanku. Arsad dan Renata, aku sangat tidak menyangka perempuan satu ini tidak punya harga diri sama sekali. Asal kalian tahu, dia menyebarkan keseluruh sekolah bahwa dia resmi berpacaran dengan Arsad. Sedangkan Arsad? Dia mati-matian menghindari Renata dan dua babunya.
Tetapi sekarang berbeda, Arsad tertangkap. Dengan aku yang juga terjebak. Pada saat kami sedang asik-asiknya bercengkrama di kantin, Renata menemukan kami dan duduk disamping Arsad. Sedangkan aku diapit dua bocil sayton yang menatap remeh kearahku.
"Apa liat-liat?" Sarkas Vita dengan muka garang yang dibuat-buat. Sedangkan Dewi disampingku juga sama. Jika kalian pikir setelah aku menghajarnya tahun lalu dia kan kapok? Tidak semudah itu fergusso! Setelah aku membuatnya kena mental dulu, dengan tidak tahu malunya dia membawa orang tuanya kesekolah, walau hanya emaknya sih.
Emaknya ngomel-ngomel minta agar aku dikeluarkan dari sekolah dan bla bla bla, tetapi tentu saja pihak sekolah tidak bisa mengabulkan hal tersebut. Mengingat aku murid berprestasi yang sudah beberapa kali memberikan nama baik pada sekolah.
Dan setelah itu Dewi hanya menatap penuh kebencian padaku, tidak berani melawan. Tetapi akhir-akhir ini dia sedikit berani, ah atau kembali bodoh?
"Kepedean banget huek!" Cibirku sambil memperagakan orang ingin muntah, Vita terlihat menahan amarahnya. Aku tersenyum miring.
"Ayo jambak gue sini, itu kalau lo mau di coret dari daftar temennya Renata. Gegara ganggu ke.ro.man.ti.san.nya sama pacar halunya itu." Bisikku pada Vita dengan sedikit menyindir. Vita diam setelah mendengar cibiranku.
"Awas lo lain kali!" Bisiknya tepat ditelingaku, aku terkekeh pelan.
"Gue tunggu."
"Berisik banget sih, lo bisa diem nggak?" Tegur Dewi dengan wajahnya yang menyebalkan dimataku, aku mengendikan bahu acuh. Lalu mengalihkan atensiku, memandang Arsad dan Renata yang tengah bermesra-mesra an. Ah atau mungkin ini bisa dibilang, 'Renata memaksa Arsad untuk bermesra-mesraan.'
Aku menatap ngeri sekaligus cemburu saat Renata memaksa Arsad agar mau menerima suapan darinya. Sedangkan Arsad dengan sangat terpaksa memakannya. Tak lama setelahnya, Arsad menatapku dengan wajah memohon. Aku mendengus, sepertinya aku juga harus turun tangan. Sudah cukup mempermainkan Arsad-ku.
"Aduuh! Pacarnya kelihatan nggak mau tuh!"
"Maksa banget sih mbak?" Ucapku dengan suara yang ku keraskan, sangat keras. Membuat penghuni kantin mengalihkan atensinya pada kami.
"Eh! Atau gebetan ya? Kan Arsad kemaren nolak kamu Ren." Aku menutup mulutku dengan satu tangan, memasang wajah dramatis.
"Aduh maaf, aku lupa kalau kamu maksa Arsad buat jadi pacar kamu."
"Karena malu kalau ditolak dua kali." Aku tersenyum miring, lihatlah wajah merah Renata sekarang. Begitu indah.
Apalagi ada Hendy disini, aku tertawa keras dalam hati. Vita mencengkram erat tangan kananku, membuatku menatapnya tajam.
"Beraninya cecunguk kaya lo pegang tangan mulus gue.." Vita tersentak, bisa kurasakan dia yang sedikit gemetar. Mental tahu!
"Haah, Tanks Zer." Arsad bangun dari duduknya, berjalan menjauhi Renata. Tetapi kalah cepat dengan Renata yang menahannya.
"Apa lagi?" Wajah Arsad terlihat sekali kalau dia sudah muak dengan tingkah Renata. Ah aku jadi sedikit kasihan dengan Renata.
"Sa-sayang.."
"Anjir!" Aku menutup mulutku dengan dua tangan. Gila! Ini membuatku muak astaga. Lihatlah wajah Arsad sekarang, sangat susah untuk dijelaskan.
Semua orang jadi melihatku karena umpatanku tadi, tak sedikit yang memasang wajah terkejut karena mungkin ini pertama kali bagi mereka mendengarku berkata seperti ini. Karena aku hanya memperlihatkan sisi lembutku selama ini, padahal aku punya tujuan 'dikenal sebagai cewek tersopan se SD!' Tapi sepertinya gagal.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTART [KLAZERA]
Teen FictionAku adalah orang kaya, sayangnya aku mati di umur 35 tahun. Setelah menghabiskan waktu ku menikmati kekayaan hanya selama 7 tahun. Aku tidak kesal, sungguh. Tetapi, KENAPA AKU HARUS KEMBALI KE MASA LALU?! Aku sama sekali tidak memiliki penyesalan da...