RESTART [51] : KEJADIAN ITU

181 15 2
                                    

✨ Happy Reading ✨

"Jeruk satu kilo, semangka satu, pepaya, anggur, melon." Zera menghitung jumlah belanjaannya, memastikan semuanya lengkap sesuai pesanan yang ditulis oleh ibunya.

"Udah, nih. Bawa ke kasir." Zera menunjuk buah-buahan yang sudah dibungkus oleh pegawai, sembari mengambil dompetnya dari saku celana.

Nova menaikkan alisnya, mengapa Zera terdengar seakan memerintahkan nya?

"Kenapa? Nggak mau?" Zera memiringkan kepalanya, sebelum mengambil dua kantong kresek.

"Yaudah, gue bawa semuanya kalau nggak mau." Ujar Zera dengan ketus, hendak mengambil kresek yang lain.

Melihat itu, Nova gelagapan hingga langsung menyerobot tiga kresek lainnya. "Nggak, biar aku bantu." Sergahnya.

Zera tersenyum miring, sebelum berjalan mendahului menuju kasir. Membayar buah-buahan dengan cepat.

"Buah-buahan komplit, sekarang tinggal beli sayuran." Zera melipat kertas yang berisi daftar belanja dari ibunya.

Nova yang membawa satu kresek besar, mendengus sambil berjalan menuju motor matic milik ayah Zera. Bukankah sebenarnya hari ini hari dimana ia dan Zera jalan-jalan berdua mengelilingi kota?

Ah sudahlah, mana mungkin Nova protes?

"Cus ke toko sayur." Ujar Zera saat ia membonceng di belakang Nova, menepuk bahu pemuda itu pelan. Nova tersenyum tipis, sebelum menyalakan motor.

"Habis beli sayur, kita kemana?" Nova bertanya sambil mengendarai.

"Hah?" Zera memajukan wajahnya, sambil membenahi helm nya.

"Habis dari toko sayur, kita kemana?" Nova mengulang dengan nada yang cukup tinggi.

"Ooh, pulang lah." Jawaban Zera yang sekenanya membuat dahi Nova mengerut. Pemuda itu menghela napas sambil terus melanjutkan perjalanan hingga sampai toko sayur.

"Wortel, kentang, kubis, seledri, daun bawang, cabai, buncis.." selagi Zera memilih sayuran, Nova berjalan di belakangnya mengekor. Diam seribu bahasa.

Bahkan sampai kembali menaiki motor, Nova masih diam.

"Kenapa tuh muka kusut?" Tanya Zera saat Nova memasang helm.

Nova tak menjawab, ia memilih menyerahkan helm kepada Zera sampai gadis itu naik di belakangnya.

"Ayo jalan-jalan." Gumam Nova, memasukkan kunci motor, tapi tak memutarnya.

"Kan udah." Jawab Zera dengan raut bingung.

"Ini namanya bukan jalan-jalan." Jawab Nova sambil memalingkan wajah.

Zera mendengus, lalu mengangguk.

"Yaudah ayo, mau kemana?" Tanya gadis itu pada akhirnya, membuat mata Nova yang awalnya sayu berubah menjadi berbinar.

"Nggak tau, kamu aja yang pilih mau kemana." Nova menjawab sambil menyalakan mesin motor.

"Kalau gitu ayo ke warung bakso perempatan." Jawab Zera setelah memikirkan sejenak.

Nova mengangguk setuju, ia melajukan motor ke tempat yang ditunjukkan oleh Zera. Warung yang terletak di perempatan jalan, tempatnya cukup besar dan bersih.

Hingga akhirnya mereka sampai, Nova turun dari motor dengan senyum yang tak ia sembunyikan.

"Pesen apa?" Tanya Zera saat sampai di depan penjual.

"Samain." Jawab Nova dengan senyum cukup lebar. Mendengar itu Zera mengangguk paham.

"Bakso biasa dua, es teh dua mang." Ujar Zera pada pria paruh baya yang sibuk menyiapkan pesanan lain bersama istrinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RESTART [KLAZERA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang