⚘Happy Reading⚘
Aku menyibukkan diri dengan laptop yang baru saja aku beli dengan online. Tentu saja aku tidak takut akan bagus tidaknya barang ini, karena toko yang menjual laptop ini termasuk toko favoritku dulu.
Setelah menemukan apa yang kucari selama satu jam penuh sejak jam 12 malam tadi, aku segera melakukan apa yang aku pikirkan selama beberapa hari ini.
"Menawarkan kerja sama dengan berbagai perusahaan." Aku tersenyum lebar setelah menyelesaikan urusanku, lalu menyembunyikan laptop ketempat yang aman. Bisa gawat kalau ibu atau ayah mengetahui benda ini.
Bluk!
Aku merebahkan tubuh di kasur.
Sejujurnya, aku melakukan ini juga karena ingin segera membuang masalah Nova dengan cepat. Karena.. Apa yang terjadi masih membuatku bingung. Apa alasan Nova tiba-tiba menjauh? Dimana letak kesalahanku?
AKH!!
Aku membolak-balikkan badan dan mencoba untuk tidur. Karena besok sudah ujian kelulusan, aku harus bangun pagi.
♡♡♡
"Zer, itu mata kenapa sih?" Aku tersenyum kecut, pada akhirnya aku tidak bisa tidur karena terlalu memikirkan pekerjaan yang akan aku lakukan. Asal kalian tahu, dulu aku adalah maniak kerja yang bahkan baru bisa tidur jika disuruh.
"Ahaha aku begadang buat belajar." Bohongku dengan nyengir lebar, Ayu dan Cia hanya geleng-geleng kepala dan melanjutkan kegiatan mereka masing-masing. Membaca catatan mereka sendiri sambil menunggu jam istirahat habis.
Tiba-tiba sebuah minuman kopi muncul didepanku. Aku mengernyitkan alis dan mendongak untuk melihat siapa pelakunya. Dan ternyata itu adalah perbuatan Hendy. Cia dan Ayu menggeser duduknya agak menjauh. Aku yang melihatnya hanya menatap bingung. Tetapi tak aku hiraukan.
"Gu-gue liat lo kaya ngantuk, tadi gue beli kebanyakan jadinya buat lo aja." Aku tersenyum lebar, akhirnya ada orang baik yang mau memberiku kopi. Eh, tapi Hendy bukan orang baik sih. Yaah bukan masalah selagi aku mendapat yang aku butuhkan.
"Makasih." Aku meminum kopi yang berada didalam botol tersebut dengan bahagia. Hendy mengangguk dan kembali ke tempat genk nya berkumpul. Aku mendengar suara sorakkan dari sana, tapi aku tidak mempedulikannya.
"Gatel banget! Jijik gue liatnya." Sindir Vita yang lewat sebelah bangku ku, aku mengernyit. Lah? Apa lagi salahku coba? Kurang kerjaan banget.
"Sewot banget! Males gue liatnya." Balasku tak kalah sinis, Vita berhenti dan berbalik melihatku dengan wajah memerah marah. Sok-sok an nyindir orang, tapi sekalinya disindir langsung emosi.
"Perlu dikasih pelajaran ya lo!" Vita kembali berjalan kearah bangku ku dengan emosi yang terlihat jelas. Cia dan Ayu terlihat khawatir, tetapi aku tidak peduli. Prinsipku adalah, membalas perlakuan orang dua kali dari yang ia lakukan padaku. Jika dia berbuata baik, aku akan membalasnya dengan hal yang serupa, tetapi jika sebaliknya yaah semua sudah tahu.
"Sory, udah pinter." Balasku sambil mengetuk-ngetuk kepalaku menggunakan jari telunjuk. Dalam sekejap Vita tiba-tiba meraih bukuku yang ada diatas meja dan melemparnya kesembarang arah. Alisku menukik, beraninya dia memegang barangku!
"Wah, parah banget buku dibuang." aku mendengus pelan.
"Kenapa? Nggak suka? Heh! Cupu kaya lo mana bisa ngelawan gue!" Ujarnya dengan tatapan merendahkanku, aku menghela napas. Bangkit dari dudukku dan mengambil buku milikku yang ia buang. Entah karena kebetulan atau apa, letak bukuku tepat dibawah bangku milik Vita. Dan terdapat tas miliknya disana. Aku tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTART [KLAZERA]
Teen FictionAku adalah orang kaya, sayangnya aku mati di umur 35 tahun. Setelah menghabiskan waktu ku menikmati kekayaan hanya selama 7 tahun. Aku tidak kesal, sungguh. Tetapi, KENAPA AKU HARUS KEMBALI KE MASA LALU?! Aku sama sekali tidak memiliki penyesalan da...