Bantu Zatta tandain kalau ada typoo
✨Happy Reading✨
Pintu mobil terbuka, selang dua detik seorang gadis yang mengenakan gaun berwarna krem masuk. Ia terlihat cantik, sampai-sampai sang pengemudi terdiam beberapa saat. "Nona Zera, Anda cocok memakai gaun itu." Ujar sang pengemudi pada akhirnya.
Zera memandang gaunnya kemudian mendengus. "Ini gaun pilihan bos Anda, Pak Ran." Gadis itu menyenderkan tubuhnya di jok mobil, memandang Ran yang ada di depannya.
"Jujur saja, terkadang Saya berpikir bahwa Nona Zera adalah perempuan seumuran Saya." Ran terkekeh pelan, ia hanya berniat untuk bercanda saja. Namun dibelakang sana Zera malah pucat pasi, lagi-lagi ia harus berbohong.
Zera berdehem sejenak. "Yaa.. semua orang bilang begitu."
Mobil hitam itu melaju santai membelah jalanan, dengan ditemani obrolan-obrolan ringan antar dua manusia di dalamnya.
Hingga mobil itu berhenti di depan gedung mewah, tempat pesta diselenggarakan.
"Silakan." Ran membukakan pintu, Zera turun dengan pelan. Gadis itu memandang pintu masuk dengan lekat sembari memasang topeng untuk menutupi area matanya. Dilihatnya banyak orang berlalu-lalang melintasinya dan masuk kedalam gedung.
Pakaian mereka glamour, dandanan mereka elegan walau tak begitu terlihat berkat topeng yang bertengger di mata mereka.
"Mari." Ran mengangkat lengannya, Zera yang paham segera menggandeng pria itu. Ran hanya tersenyum, lihatlah partner Bosnya ini, terlihat santai padahal ini pertama kalinya gadis itu menghadiri acara besar seperti ini. Ya, itu pikir Ran yang tak tahu apapun tentang gadis di sampingnya.
"Shh.." Zera mendesah pelan kala melihat ruangan yang amat besar dan penuh dengan manusia didalamnya tersebut, sudah 9 tahun lebih ia tak menghadiri acara formal seperti ini. Tentunya semenjak ia mati haha.
Zera sedikit terganggu melihat seluruh orang-orang ini menggunakan topeng yang bermacam-macam, warna-warna yang mencolok membuat Zera menggelengkan kepala yang mulai pening.
"Garen mana?" Tanya Zera celingukan.
Ran tak mampu menahan senyumnya, sepertinya ia nanti harus cepu pada atasannya bahwa Zera memanggil namanya tanpa embel-embel 'Pak', bahkan selain itu Zera mencari-cari Garen. Oh.. pasti Garen akan senang, siapa tahu ia bisa mendapat bonus nantinya setelah mengadukan ini?
"Pemeran utama datang terakhir, Nona." Ran menjawab dengan nada bercanda, yang ditanggapi kekehan kecil oleh Zera.
Gadis itu masih terus menggandeng lengan Ran yang terbalut tuxedo abu-abu, itu permintaan Ran. Takut Zera hilang katanya.
"Oh? Pak Sekretaris, siapa anak itu?" Seorang pria dan wanita mendekat, dilihat dari pakaian couple-nya, mereka adalah pasangan.
Ran tersenyum ramah, ia mencegah Zera yang hendak melepaskan tautan tangan mereka. "Partner atasan Saya." Jawab Ran secara singkat, namun masih mempertahankan kesan ramahnya.
Dua orang tadi terlihat terkejut, apalagi Zera. Bahkan tangan gadis itu sudah meremas lengan Ran hingga pria berusia 28 tahun tersebut meringis tertahan. "Partner? Gadis sekecil ini menjadi partner Tuan Biones?" Wanita dengan gaun merah itu terlihat terkejut, bahkan sempat menutup mulutnya.
"Nak, berapa umurmu?" Tanya wanita itu dengan senyuman.
Zera mengernyit, lagi-lagi umur lagi-lagi umur. Lama-lama ia muak dengan orang dewasa. "Lima belas tahun." Zera menjawab acuh, namun sayangnya wanita itu tidak menyadari kekesalan Zera.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTART [KLAZERA]
Teen FictionAku adalah orang kaya, sayangnya aku mati di umur 35 tahun. Setelah menghabiskan waktu ku menikmati kekayaan hanya selama 7 tahun. Aku tidak kesal, sungguh. Tetapi, KENAPA AKU HARUS KEMBALI KE MASA LALU?! Aku sama sekali tidak memiliki penyesalan da...