[RESTART] 20 : MANAGER?!

225 33 4
                                    

Happy Reading⚘

''Eh?'' kata-kata itu mampu membuat diriku ngebug. Apa? Tidak suka katanya?

Kenapa?

''Pfft! Ahaha! Ya ampun! Wajah kamu lucu banget pas bingung gitu!'' Aftha mengacak rambutku, lalu beralih mengunyel pipiku.

''Kakak!'' aku memukul kepala Aftha, tidak terlalu kuat kok.

''Maaf-maaf, astaga..'' Aftha masih terkikik sambil memegangi perutnya, tak lama kemudian ia menegakkan badan dan mengusap sudut matanya.

''Oi! Lo telat gara-gara rapat lagi tadi?'' tiba-tiba seseorang entah siapa nongol dari belakangku, yahh aku tidak kaget. Karena aku tahu dari tadi dia disana.

''Ya gitu, mau gimana lagi?'' Aftha mendengus sambil menatap lantai.

Mendengar kata 'rapat' membuatku terdiam, jika rapat yang dimaksud adalah rapat OSIS..

''Tenang aja, Nova pulang duluan tadi.'' Aftha tersenyum memamerkan deretan giginya, itu membuatku menghela napas lega.

Puk!

Mataku hampir melotot keluar saat tiba-tiba dagu Arsad menempel di pundak ku dari belakang. Aku tak berani menoleh, karena aku yakin wajahnya pasti berada tepat di sampingku!

''Kapten dekat banget ya sama Zera, aku denger katanya kalian sepupu ya?'' celetuk Arsad dengan dagu masih setia ditempatkan di pundakku. Rasanya wajahku panas.. Hiks!

''Hm? Oh iya, kami sepupu yang akrab.'' Aftha tersenyum manis saat mengatakannya, tetapi aku bisa melihat ekspresi tidak suka yang ia tutupi.

''Tapi kalian udah lama nggak ketemu ya? Itu berarti udah nggak akrab lagi dong.'' tiba-tiba Arsad mengoceh, itu membuatku hanya bisa memasang wajah masam. Apalagi setelah melihat wajah kesal Aftha dan perempatan siku-siku di keningnya.

''Haha, untungnya kami masih sangat akrab.'' bibir Aftha berkedut saat tersenyum, terlihat sekali kalau dipaksakan.

''Haha, sayang banget.'' kini Arsad yang terlihat sebal, ah ayolah! Mereka kekanakan sekali!

''Ayo ayo! Istirahatnya sudah! Kembali ke lapangan.'' seru pelatih sambil menepuk tangannya, dalam hati aku sangat berterima kasih!

''Cih!'' Arsad mengangkat dagunya, lalu berjalan menjauh. Tetapi sebelumnya dia mengusap kepalaku, itu membuatku terdiam. Eror.

Sebelum akhirnya wajahku panas, sangat panas!

A-arsad mengelus kepalaku! Demi apa! Arsad mengelus kepalaku! AAAAA!

''Zera.'' tiba-tiba Aftha memanggil. Itu membuatku menoleh padanya dengan perasaan membuncah yang belum usai.

''Kakak nggak suka pacar kamu itu.''

''Eh?''

EEHH?!

~•••~

''Haah malunya...'' aku menutup wajahku menggunakan kedua tangan, bisa-bisanya Aftha berpikir bahwa Arsad pacarku. Walaupun sebenarnya aku akan sangat senang jika itu benar. Ehe.

Sayangnya tidak, cih!

''Ternyata Aftha bisa kesal juga ya? Baru tau.'' aku memandang area lapangan, dengan tangan memegang secarik kertas. Yang tak lain adalah formulir pendaftaran klub ekskul. Besok adalah hari terakhir untuk mendaftarkan diri di salah satu ekskul yang diminati. Jika tidak memilih, maka aku bisa dipanggil dan parahnya akan dipilihkan oleh guru sendiri akan masuk ekskul mana. Itu namanya pemaksaan!

RESTART [KLAZERA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang