RESTART [48] : DULU

91 16 6
                                    

Happy Reading

"Jauhin Arsad, Zer." Ayu berkata dengan suara tegas dan ekspresi serius, ia menatap Zera yang terpaku di depannya.

"..Apa?"

Sepuluh menit yang lalu.

Zera berjalan cepat dari pintu kafe dan menghampiri Ayu yang telah duduk di salah satu bangku di dalam kafe tersebut. Ketika sampai, Zera tak lupa memeluk teman SD-nya itu.

Setelah dua hari masa liburan dimulai, Ayu mengajak Zera untuk bertemu. Dia bilang ingin melepas rindu karena hampir setengah tahun tidak berjumpa, dan Zera menyetujuinya dengan senang hati, sebenarnya ia juga merindukan sahabat semasa SD-nya itu.

"Udah gue pesenin, jus buah naga 'kan?" Ayu memulai pembicaraan tepat ketika Zera mulai duduk di depannya.

Zera mengangguk sembari tertawa kecil, ia merasa hatinya menghangat saat mengetahui bahwa sahabatnya itu masih ingat betul apa kesukaannya.

"Jadi, gimana masa sekolahnya? Enak?" Ayu bertanya sembari bertopang dagu, meletakkan sikunya di meja bundar yang menjadi penghalang mereka.

"Lumayan." Zera mengangkat bahunya, tersenyum lembut.

"Terus, gimana masa-masa kelas tiga lo?" Tanya Zera balik sambil menaik-turunkan alisnya.

Ayu mendengus, ia menyenderkan punggungnya di senderan kursi dengan ekspresi lelah.

"Capek." Ayu mengeluh, ia memejamkan matanya sejenak sebelum kembali mencondongkan tubuhnya ke depan.

"Yah lo tahu kan gimana rasanya jadi kelas tiga?" Ayu tersenyum lelah, lalu menggelengkan kepalanya pelan.

"Nggak-nggak, gue nggak mau kita bahas sekolah disini." Kata Ayu dengan melambaikan tangannya, bersamaan dengan pesanan mereka yang datang.

"Lo bener, sekarang waktunya healing." Zera menyahut dengan menjentikkan jarinya.

"Nah, jadi sekarang waktunya lo cerita tentang masalah asmara lo. Soalnya 'kan jarang banget kita bisa ngobrolin itu." Ayu terkekeh saat mengatakannya.

"Itu mah maunya lo doang." Zera menanggapi dengan tertawa ringan.

Tatapan Ayu melembut, ia mulai menyeruput jus miliknya, melirik jendela besar di samping mereka.

"Kalian masih nempel?" Tanya Ayu tiba-tiba, kalimat itu membuat Zera menghentikan gerakannya yang hendak meminum jus miliknya.

"Dia.. Arsad?" Tanya Zera dengan satu alis terangkat.

"Yah, siapa lagi?" Ayu mengangkat bahunya, tersenyum tipis.

"Emm ya, kami masih sama-sama." Jawab Zera sedikit ragu.

"Pacaran?" Pertanyaan Ayu membuat Zera tersedak ludahnya sendiri.

"Nggak! Ada-ada aja lo." Zera melambaikan tangannya, tertawa ringan.

Ayu tersenyum lembut, namun tatapannya menunjukan kekhawatiran. Namun satu detik kemudian ekspresinya berubah menjadi serius.

"Jauhin Arsad, Zer." Ayu berkata dengan suara tegas dan ekspresi serius, ia menatap Zera yang terpaku di depannya.

Tubuh Zera kaku untuk sesaat, dadanya seperti tersengat listrik mendengar kalimat yang Ayu lontarkan.

"..Apa?" Zera mengerutkan keningnya, merasa tak suka dengan apa yang dikatakan Ayu padanya.

"Apa maksudnya lo ngomong gitu?" Tubuh Zera berubah menjadi tegak, dia menyilangkan kakinya dan mengangkat gelas jusnya, mulai meminumnya sambil menatap Ayu dengan tatapan yang mengintimidasi. Ia tak berniat memberi tatapan itu, namun ia refleks.

RESTART [KLAZERA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang