RESTART [14] : KEJUTAN

260 46 6
                                    

⚘Happy Reading⚘

"Ayo naik." Ajak Arsad didepan gerbang Apartment, kemarin aku sudah sharelock alamatku.

Aku melongo, melihat Arsad yang duduk di atas motor Sport, ia menggunkan helm full face miliknya. Hatiku rasanya jedag-jedug.

'Kek di novel-novel anjir! Mana motor sama orangnya bagus lagi.'

"Ok." Aku naik dan memasang helm ku, Arsad mulai melajukan motornya menuju SMA. Aku salut dengan ayahnya, bisa-bisa nya sudah menyiapkan hal seperti ini.

"Apartement lo bagus juga ya.. jadi pengen pindah." Ucap Arsad ditengah-tengah perjalanan. Aku memukul bahunya.

"Nggak usah ngawur, om Riyan bisa bangrut cuma gegara lo doang."

Arsad terkekeh, tak butuh waktu lama untuk kami sampai di area sekolah.

Arsad memarkirkan motornya di parkiran khusus. Aku turun dan melepaskan helm ku, Arsad juga melakukan hal yang sama.

Kami berjalan santai berdampingan menuju gedung sekolah besar ini. Sampai bisikan siswi terdengar ditelingaku.

"Cowok itu ganteng gak sih?"

"Udah jelas itu mah, tapi udah punya pacar deh kayaknya."

"Belum tentu, masa dia mau sama cewek muka biasa gitu?"

Aku menoleh, menatap cewek tadi.

"Dia pengen mati?" Bukan aku yang bicara, tetapi Arsad. Suaranya lumayan keras, membuat cewek tadi berlari menjauh. Aku yakin Arsad sengaja.

Aku menoleh dan melihat wajah suram Arsad. Aku menepuk-nepuk punggungnya.

"Orang sabar disayang tuhan." Ucapku menenangkan. Sejujurnya aku bahagia, Arsad mau marah untuk diriku. Itu membuatku tersenyum tanpa sadar.

"Zer, jangan senyam-senyum. Kek orgil lo."

Aku menendang kakinya dengan senyuman yang tak luntur. Arsad mengaduh dan tertawa.

"Bercanda, serius amat hidup lo."

"Bercanda aja terus, sekalian bercanda sama malaikat maut sana." Ketusku sambil terus melangkah.

Arsad tertawa kecil, lalu merangkul bahuku. Kami berjalan menuju lapangan sekolah.

Semua murid kelas satu berbaris di lapangan tersebut. Aku melihat pohon beringin besar dan kokoh berdiri di taman sebelah lapangan ini. Pohon yang menjadi lambang sekolah ini, pohon yang sangat misterius.

Kabarnya, banyak hal terjadi di bawah pohon itu. Aku tak tahu apa saja. Dan tidak peduli.

Kepala sekolah memberi pidato panjang, membuat beberapa murid menggerutu lelah.

"Selanjutnya, ketua OSIS akan memberikan kata sambutan." Ucap Kepsek membuat anak-anak mendepat secercah harapan.

Kepsek turun dari pondium dan digantikan oleh Ketua OSIS, aku bisa melihat wajahnya dengan jelas karena aku ada di barisan paling depan. Dan pada saat itu juga..

'Kek kenal sama mukanya..'

"Saya, ketua OSIS yang menjabat pada tahun ini. Perkenalkan nama saya,"

'Mukanya kayak Nova..'

"Nova Jun Anggares."

Aku terbelalak, mengapa dia ada disini?!

'Anjing! Nova beneran dong!!' batinku berteriak, dari sekian banyaknya sekolah, kenapa dia disini sih?! Ah.. dia kan memang tinggal di Jakarta..

RESTART [KLAZERA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang