>Song Recommendation.
Pray. Younha♡
3 Tahun Kemudian...
Bersama Cahaya, pria itu mengunjungi makam gadis yang telah ia rindukan. Cinta Agatha. Gadis yang masih ia Cintai sampai saat ini.
Meski disampingnya telah berdiri Cahaya yang telah menyandangkan dirinya sebagai istri, namun Abadi masih menyimpan rasa yang lebih untuk Cinta. Dan Cahaya pun mau mengerti.
" Assalamualaikum Dear. "
" Hay, gimana kabar kamu disana? Ouh iya, jangan lupa ya sampaikan salam buat papah." ucapnya.
" Hahaha... Lucu ya?" tawa Abadi renyah. "Ternyata kamu benar-benar pergi."
" Kenapa? Kenapa kamu enggak pernah lagi dateng ke mimpi aku? Aku yakin kamu tau bahwa disini aku telah merindukanmu."
" meski aku mencoba Berkali-kali untuk mengikhlaskan kamu, maaf tapi hati dan jiwa ini menolak."
Wajah pria itu tertunduk. Cahaya yang tadinya tengah menaburi makam Cinta dengan bunga, kini menghentikan aktivitasnya dan beralih memeluk sang suami dari samping.
Mengusap-usap punggungnya guna memberikan kekuatan. Yah ini terasa lebih baik. Karena Abadi masih memiliki Cahaya, wanita yang selalu ada disisinya, meski ia terus melukainya dengan cara menunjukkan rasa sayangnya terhadap Cinta di depan wanita itu.
" Sayang kamu harus tau aku sangat tersiksa. Tanpa kamu, aku tak dapat menjadi Abadi yang sekuat dulu. Jiwa ini lelah.. Aku sering meminta tuhan untuk segera mengambilnya, namun ternyata belum saatnya."
" Sayang please.. Aku pengen ketemu kamu, aku rindu."
" impianku yang akan menua bersamamu tinggallah sebuah kalimat. Karena tanpa menua pun kamu telah pergi. Kamu telah meninggalkanku."
" Sayang-...."
Tak mampu berkata-kata lagi. Air mata pria itu pecah. Abadi semakin lemah dan tak berdaya. Ini adalah sebuah penyiksaan.
" Bad, udah oke? Gue masih disini buat lo. Jangan hukum diri lo dengan luka-luka itu. Jangan... Please.. Gue gak suka liat lo kek gini.."
Cahaya menangkupkan kedua tangannya di wajah pria itu. Menatapnya dengan harapan akan jauh lebih menenangkan baginya jika keduanya saling tatap. Tapi, sama saja.
Tak ada tatapan sehangat dan senyaman tatapan Cinta. Cinta, dan Cinta.
Cahaya tak pernah keberatan atas hal itu. Ia tau hatinya terluka ketika seringkali ia melihat sang suami menunjukan rasa cintanya terhadap wanita lain, bahkan wanita yang sudah tiada. Tapi tak cukup baginya, ia terus saja berpura-pura baik-baik saja.
Karena ia tau luka yang diderita Abadi jauh lebih menyakitkan sejuta Berkali-kali lipat dibandingkan keluhannya.
" Please.. Jangan buat diri kamu bodoh. Aku tau kamu kuat, aku tau kamu bisa. Kamu bisa selesaikan kisah ini meski sendiri."
Abadi menggelengkan kepalanya pelan. Ia memeluk Cahaya erat, Sangat erat. Erat sekali.
" Aku memang bodoh. Tapi aku gak sendiri, aku tau kamu ada. Aku tau itu. Maaf... Aku-"
" Sht.. Aku gapapa, aku gak terluka. Bahkan ada buat kamu aja, aku sudah bahagia." potong Cahaya. " aku gak akan pernah nyesel. Karena bagi aku, jadi istri kamu adalah hal paling memberuntungkan di dunia ini. Akulah wanita yang beruntung. Yah.."
Abadi melepas pelukan itu. Menghindari setiap kata bohong yang Cahaya katakan. Iya, Abadi tau Cahaya bohong. Abadi tau bahwa selama ini Cahaya menderita dan terus terluka karena-nya.
" Semasih kita belum di karunai anak, lebih balik jika kamu jujur sekarang. Aku gapapa kalo kamu mau tinggalin aku. Aku gapapa. Aku tau kamu terluka, dan aku cuma pengen liat kamu bahagia. Please jangan bohong gini!" isak Abadi Berkali-kali menjauhkan dirinya yang hendak di peluk kembali oleh Cahaya.
" Aku tau kamu ningkah sama aku karena kamu kasihan, dan semata-mata kamu cuma mau turutin permintaan terakhir Cinta. Cukup!"
" Enggak, Abadi denger! Bad! Abadi! Aku gak terpaksa! Aku tulus sayang sama kamu! Aku gak peduli tentang kamu yang masih cinta atau enggaknya sama Cinta."
" aku tau kamu cuma milik Cinta, dan sebaliknya. Tapi izinin aku buat dampingi kamu di kisah ini. Karena aku tau di kehidupan berikutnya aku gak akan pernah ketemu sama kamu. Please.. Bad."
Abadi terdiam. Air matanya masih berjatuhan sampai membasahi kemejanya. Cowok itu benar-benar tak tau harus bagaimana lagi. Ia tau bahwa Cahaya telah berbohong padanya.
" aku gak kamu kita pisah. Baik sekarang atau nanti, aku akan temenin kamu sampai kisah ini berakhir." kekeh Cahaya.
Menyadari ketulusan wanita itu benar-benar nyata, Abadi pun kembali memeluknya. Tangisnya makin pecah di bahu gadis itu.
" Kamu wanita yang baik, harusnya kamu dapat pendamping yang lebih baik. Bukan aku."
" Kamu adalah wanita yang baik. kamu melindungiku, terus ada untukku meski kamu tersakiti. Maaf, tak seharusnya ini terjadi dalam dunia kamu. Kamu berhak bahagia,"
Ungkap Abadi." Tapi bahagia aku itu kamu. Aku bahagia bisa jadi istri kamu. Aku bahagia bersama kamu.."
" Jangan pergi.." pinta Abadi seraya menenggelamkan wajahnya di bahu wanita itu.
Cahaya mengangguk. Tiba-tiba saja ia ikut mengeluarkan air mata.
Kini Abadi sudah tenang. Ia sudah tak lagi terisak tangis walau air matanya belum juga kunjung berhenti.
Saat Cahaya menoleh ke sisi lain, ia langsung terkejut dalam diam. Hanya halusinasi atau memang nyata? Bahkan mulutnya sampai terbuka O karena rasa tak percayanya.
Hal yang Cahaya lihat adalah sosok seorang gadis dengan pakaian yang serba putih serta hijab putih yang indah. Gadis itu berdiri tak jauh dari jarak mereka. Ia tersenyum ke arahnya.
Namun tak hanya lengkungan yang ia lihat, matanya telah mengeluarkan tetes darah putih.
Ini sungguh keajaiban atau hanya bayangan? Halusinasi? Tidak! Cahaya yakin ini nyata.
' Cinta ' batinnya dalam hati.
Ingin rasanya ia memberitahu Abadi, tapi belum sempat ia berfikir Cinta sudah menggelengkan kepalanya. guna meminta Cahaya agar tidak melakukan itu.
Karena ia tau Abadi akan kembali terluka.
Dengan isyarat tangan, Cahaya meminta sosok gadis itu mengusap air matanya Kemudian kembali tesenyum. Dan itu pun terlaksanakan.
Cinta tersenyum.
Gadis itu melambaikan tangannya ke arah Cahaya, dengan senyum terakhir dia mengatakan,
' I Love you more, Abadi Haedricho Pramanta..'
" Cinta? "
Abadi melepaskan pelukannya lalu bangkit. Cowok itu celingukan mencari gadis yang ia yakin baru saja hadir, namun terlambat Cinta sudah menghilang.
" Sayang aku tau itu kamu.. " ucapnya kosong.
Tidak ada jawaban, tidak ada yang terjadi.
' Sampai bertemu di masa yang akan datang. '
' Aku mencintaimu, Cinta Agatha..'
--o0o--
KAMU SEDANG MEMBACA
2.LAST RAIN [ You're the only one ]✔ Lee Jeno
Teen Fiction⚠ No plagiat ⚠ ✏Dan Saya juga tidak menerima pencurian quote. Karena quotes yang ada disini murni karya saya. Mohon pengertiannya 🙏 " kamu adalah pelabuhan terakhirku. Tempat dimana aku pulang, bersinggah, melepas lelah, dan tempat dimana aku mera...