7. I Will Remember You ♡

27 10 0
                                    

HAPPY READING (・´з'・)

*
*
*
*

" terkadang, keindahan tak pernah menyapa mereka yang berharap, karena keindahan sesungguhnya hanya datang untuk mereka yang lelah. "

" telfon lo tuh, angkat gih! "

Cahaya menoleh ke arah ponsel yang ia letakan di sampingnya. Sendari tadi Abadi terus menelfonnya, namun gadis itu mengabaikan. Dia sedang tidak ingin berbicara dengan Abadi sama sekali. Dia perlu waktu.

' Dret.. Dret.. Dret.. '

" kenapa gak di angkat? " tanya Arion kemudian duduk di depan Cahaya.

Memberikan satu gelas air putih dan satu piring nasi goreng untuk gadis itu. Kebetulan Cahaya masih berada di Apartemen miliknya.

" Kalo gue angkat apa yang bakal lo perbuat?"

Arion terkekeh kecil.

" ya udah nih makan. Lo belum makan dari tadi pagi. "

" Thanks. "

Cahaya mulai memakan nasi goreng yang Cowok itu bawakan untuknya.
Sedangkan Arion, dia hanya duduk sembari memperhatikan Cahaya.

" Kenapa lo natap gitu? " tanya Cahaya risih.

" Lo cantik. " ungkap Arion membuat Cahaya terdiam.

' Dret.. Dret.. Dret.. '

" Ahg hp lo ganggu! " guram cowok itu lagi-lagi Ponsel Cahaya berdering.

Karena sudah malas, cowok itu bangkit dari duduknya dan beralih pergi ke arah dapur.

Cahaya yang melihat itu hanya diam. Gadis itu mematikan ponselnya lalu melemparnya kesembarang arah. Sudah tidak sayang mungkin.

♡♡

" Kemana sih nih anak?! "

Aku melemparkan ponsel yang tengah aku genggam ke atas kasur. Membaringkan tubuh ku membentuk bintang. Menatap langit-langit kamar yang kosong.

Sebenarnya aku masih cukup khawatir dengan keadaan gadis yang entah kemana tak memberi kabar. Bagaimana tidak? Jika terjadi sesuatu dengannya maka aku akan tercap sebagai kekasih yang gagal dua kali. Setelah Cinta, aku tidak mau kehilangan seseorang yang aku sayang lagi.

" Lo kenapa? " tanya Arayan tiba-tiba muncul dari balik pintu.

Aku mengubah posisiku menjadi duduk.

" Cahaya nelfon lo atau chat lo gak? "

Arayan menggelengkan kepalanya.
" yang pacarnya elo kok yang dihubungin gue." tungkasnya kemudian ikut duduk di ranjang tidur ku.

" jangan goda gue buat nikung lo ya, soalnya gue gak doyan yang udah bekas. Kalo Cinta sih, masih mau gue." kekehnya membuatku menggeram kesal.

" Maksudnya apaan? Gitu-gitu dia masih perawan." geramku makin membuat Arayan terkekeh.

" lo yakin? Entar nyesel ngomong gitu. Lagian nih ya cewek modelan kayak dia, cowok setan mana sih yang gak tertarik? "

Aku hanya menanggapi itu dengan tatapan datar.

" Ups! Lupa gitu-gitu kan pernah jadi sahabat kecil gue. " lanjut Arayan tertawa.

2.LAST RAIN [ You're the only one ]✔ Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang