HAPPY READING
*
*
*
*" Kenangan terbaik itu dahulu, seperti senja yang telah berlalu. Namun percayakah bahwa keindahan masih tetap menyapa sang waktu. Menjadi sesuatu yang mengabadikan rasa ini untuk mu. "
♡
" Cahaya.. " uluran tangan terlihat di depan mata.
Gadis itu perlahan mengangkat wajahnya keatas. Tangannya seketika menggeram kesal, matanya tersulut amarah. Gadis itu segera bangkit.
Memukul dada cowok itu beberapa kali.
" Lo udah hancurin hidup gue!!!! "
" Lo jahat! APA SALAH GUE KE ELO!!!"
setiap pukulan yang ia terima, cowok itu tak mengeluh kesakitan sama sekali. Ia akui ini adalah salahnya. Ia hanya mampu memejamkan mata sembari menahan semua yang Cahaya keluarkan.
" ASAL LO TAU SELAMA INI GUE TERUS BERUSAHA BUAT JADI YANG TERBAIK BUAT ABADI, GUE BERUSAHA GAK NGELUKAI DIA! TAPI ELO-"
" Maafin gue, gue egois. " ungkap Arion menundukkan kepala.
" Gue kehilangan tiga orang yang harusnya gue jaga. Pertama gue kehilangan sahabat gue sendiri, ketiga gue udah bunuh anak yang gak berdosa di perut gue sendiri!! Ketiga gue kehilangan orang yang gue sayang. Gue jahat.."
Cahaya berhenti memukul dada cowok itu. Nadanya mulai melemah tak terdengar. Air matanya tak pernah istirahat disela-sela kalimatnya terucapkan. Ini terlalu menyakitkan.
" Maaf-"
Tak ingin mendengarkan Arion, gadis itu pergi meninggalkannya seorang diri di sana. Jujur Cahaya sudah lelah dan muak sendiri. Ini memang kesalahannya bukan hanya Arion, ia juga merasa salah karena tak pernah becus menjalani hidup secara netral. Ia selalu nekat dan egois.
" Cahaya!! "
" CAHAYA!! " Panggil-panggil Arion terbuang sia-sia.
Gadis itu berhenti ketika ia mendapati keberadaan kedua orangtuanya di depan pintu utama rumah sakit. Mereka manatap Cahaya dengan tatapan datar.
" Mommy-"
' PLAKK!! '
Arion langsung menoleh begitu mendengar suara tamparan yang sangat keras. Gadis itu, ia menudukkan kepalanya sembari memegangi satu pipinya yang tertumpu indah oleh tangan induknya sendiri.
Nava menampar Cahaya dihadapan semua orang yang ada disana. Tak hanya Arion, Ariel pun ikut tergelak kaget atas apa yang istrinya lakukan barusan.
" KAMU LIAT! LIAT ABADI SEKARANG!! LIAT DIA HANCUR KARENA ULAH KAMU! DIA MAKIN TERSIKSA KARENA KAMU! "
" Sayang, jangan disini banyak orang." bisik Ariel menenangkan istrinya.
" Gak! Anak ini sudah mempermalukan kita lalu kenapa kalo kita mempermalukannya juga? Apa salah? Mas, anak ini sudah mencoreng nama baik keluarga kita! Bahkan dia udah bunuh janin dia sendiri!" Kata Nava tanpa kontrol.
" Mom udah kita selesaikan di rumah aja ya. Ayo.. " bujuk Ariel sembari membawa tubuh Nava pergi ke arah parkiran.
Cahaya masih membisu ditempat. banyak orang yang menjadikannya pusat perhatian, tapi bukan itu permasalahannya. Saat ini Ia tengah meloading apa yang baru saja Nava ucapkan dan perlakukan itu memanglah tepat.
Ia memang harus ditampar karena sudah terlewat batas. Dia harus dipermalukan karena telah memalukan keluarga. Yah, ini semua memang harus terjadi.
♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
2.LAST RAIN [ You're the only one ]✔ Lee Jeno
Teen Fiction⚠ No plagiat ⚠ ✏Dan Saya juga tidak menerima pencurian quote. Karena quotes yang ada disini murni karya saya. Mohon pengertiannya 🙏 " kamu adalah pelabuhan terakhirku. Tempat dimana aku pulang, bersinggah, melepas lelah, dan tempat dimana aku mera...