HAPPY READING🐈
*
*
*
*♡
" kamu tau? Aku sangat ingin memiliki anak laki-laki terlebih dahulu." ucap sang suami.
Kini pria itu tengah berada di balkon kamarnya bersama wanita yang sangat ia cintai.
Menyambut kehadiran sang mentari dengan binar bahagia. Bagaimana tidak? Tinggal beberapa bulan lagi wanita itu akan melakukan persalinan. Itu artinya Abadi akan segera memiliki seorang junior.
" aku yakin mereka akan menjadi seperti kita, yah pemberani. Bukankah kamu dulu tomboy?" kekeh pria itu mendapatkan sikutan lengan oleh sang istri.
" jangan meledek ku! Aku memang pemberani, tidak seperti kamu! "
" Hum.. Iya-iya. "
" ouh ya, tapi kenapa kamu pengen anak kita laki-laki? " tanya Cahaya membuat pria itu terdiam sejenak.
Beberapa saat kemudian, tanpa mereka duga ada seekor burung cantik yang hinggap di balkon. Hal itu membuat keduanya tersenyum bahagia. Apa itu pertanda baik untuk hari ini? mungkin.
" apa yang ingin kamu katakan? Aku yakin burung itu adalah tanda bahwa apa yang ingin kamu katakan adalah sesuatu yang-" Cahaya menoleh, menatap wajah Abadi dengan teliti.
" apa kamu ingin mengatakan sesuatu yang berhubungan dengan Cinta? "
Tanpa disangka, dan tanpa kode apapun wanita itu sudah mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh suaminya.
" Maaf.. " ucap Abadi tertunduk.
Dengan senyum mencoba biasa, Cahaya mengangkat wajah suaminya dengan kedua tangannya. Memandang mata yang telah di hindarkan darinya.
" kenapa? Apa yang ingin kamu katakan?"
" Tidak, aku tidak ingin membuatmu terluka." ujar Abadi membatalkan niatnya.
" aku tidak apa-apa, katakan saja. "
" jika anak kita kembar dan itu laki-laki, apa kau mau membaginya dengan Cinta?"
Cahaya terdiam, mencoba mencerna apa yang baru saja suaminya katakan. membagi? Dengan Cinta? Apa maksudnya?
Karena melihat ekspresi wajah sang istri berubah, Abadi menghela nafas. Dia tahu bahwa apa yang dia tanyakan saat ini adalah pertanyaan terkonyol yang pernah ada. Bagimana ada seorang ibu yang mau membagi anaknya dengan wanita lain? Terlebih-lebihnya Cahaya terbiasa terluka karena sikap Abadi yang tak lepas dari rasa cintanya terhadap Cinta.
" Emh.. Jangan dijawab, aku tau kamu tak akan pernah bisa meloading apa yang aku katakan. Aku hanya ingin mewujudkan keinginan Cinta yang tak pernah bisa terwujud. Dia ingin memiliki seorang anak pertama dengan jenis kelamin laki-laki,itu saja."
" Eee, aku akan pergi ke kantor sekarang. Aku akan mandi." celimur pria itu seraya mengambil langkah meninggalkan sang istri.
" Aku mau "
Seketika langkah kaki Abadi berhenti di ambang udara ketika mendengar jawaban itu. Apa Cahaya bersungguh-sungguh?
Ia berbalik. " Apa yang kau katakan barusan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
2.LAST RAIN [ You're the only one ]✔ Lee Jeno
Teen Fiction⚠ No plagiat ⚠ ✏Dan Saya juga tidak menerima pencurian quote. Karena quotes yang ada disini murni karya saya. Mohon pengertiannya 🙏 " kamu adalah pelabuhan terakhirku. Tempat dimana aku pulang, bersinggah, melepas lelah, dan tempat dimana aku mera...