⌛21. The Last Raindrop [ Flashback 4 ] ♡

28 9 0
                                    

HAPPY READING

*
*
*
*

" ketika kita tak bisa membuatnya bahagia, terkadang merelakannya adalah pilihan yang tepat dari pada harus terus melukainya.

   Kini gadis itu berada di balkon kamar Abadi. Menikmati angin dingin yang berhembusan. Hanya seorang diri.

Terduduk melamun menunggu kepulangan cowok yang ia nanti-nantikan sejak tadi. Mendengarkan rintik hujan yang berjatuhan seakan menjadi lagu pengiring tidur.

Ini sudah cukup larut dan hujan turun dengan deras, namun cowok itu belum juga pulang. Kemana dia? Yang lain sudah tidur, tapi belum dengan Cinta. Karena gadis itu masih cukup khawatir atas keadaan Abadi.

" hujan. Kalo suatu hari nanti aku pergi, tolong tetap temani kak Abadi ya." pinta gadis itu kepada hujan.

" aku gak tau berapa lama lagi aku disini, pendarahan yang terjadi di otak ku ternyata berjangka panjang. Dan aku gak mungkin bisa lama-lama lagi."

Cinta tertawa hambar. " itu alasan aku kenapa aku pengen terus sama kak Abadi. Karena aku mau menghabiskan waktu yang tersisa bersama kak Abadi. Lalu aku akan mematahkan hatinya dan meninggalkan pergi jauh. Selamanya."

Air mata terjatuh membasahi pipinya. Rasanya ini menjadi hal tersakit yang pernah ia rasakan sepanjang hidupnya. Bukan hanya dia yang terluka bahkan dia akan menjadi satu-satunnya luka yang menyayat untuk Abadi. Hidup Abadi juga akan hancur. Itu pasti.

Tiba-tiba rasa sakit di kepalanya kembali terasa. Gadis itu mencengkeram kepalanya sekuat tenaga. Dia benar-benar kesakitan.
Sangat sakit.

Namun dia menyembunyikan hal itu dari semua orang agar tidak ada yang mengetahui tentang hal itu selain dirinya. Dia tidak mau membuat orang-orang disekitarnya menjadi khawatir.

Gadis itu bangkit dari duduknya begitu mendengar suara mobil berhenti di depan gerbang.

Tak lama kemudian seorang cowok turun bersama gadis dari dalam mobil itu. Mereka adalah Abadi dan Cahaya.

" Thanks udah anter gue ke rumah."
Ucap Abadi.

" Sama-sama. Kalo gitu gue balik ya?"

" hati-hati di jalan. Udah malem soalnya."

Cahaya mengangguk.

" Eh bentar! "

" kenapa? "

Gadis itu membatalkan langkahnya. Kembali berbalik menghadap Abadi. Dan sedetik setelahnya Abadi memeluk gadis itu di bawah hujan. Keduanya berpelukan lama. Bahkan mereka tak sadar akan hujan yang terus berjatuhan mengenai mereka.

Cinta yang melihat itu lantas tersenyum paksa. Berat rasanya di dada namun melegakan ketika ia sudah mantap bahwa Abadi dan Cahaya mulai ada rasa.

Cemburu? Pasti. Namun saat ini bukan ego yang Cinta utamakan. Namun kebahagiaan Abadi. Iya Abadi.

" So-sorry. gue kebawa suasana." Abadi melepaskan pelukannya.

" Ee, iya-gapapa. " angguk Cahaya cangung.

" kalo gitu gue balik ya? "

Gadis itu langsung masuk kedalam mobilnya dan melajukannya menjauh dari rumah Abadi. Sedangkan Abadi, cowok itu masuk kedalam rumah.

Sesampainya di dalam rumah ia langsung masuk kedalam kamar dengan niat, ingin mandi. Namun baru saja ia membuka pintu kamarnya, ia langsung di suguhkan dengan keberadaan gadis tersayangnya yang tengah tertidur di atas sofa.

2.LAST RAIN [ You're the only one ]✔ Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang