25. Ujung (im so sick and tired of it) ♡

24 8 0
                                    

HAPPY READING 🍁

*
*
*
*

" ketika kenyataan terus datang menghantuiku, aku terus saja bersembunyi karena terlalu takut untuk diketahui. Namun sekarang, rasanya aku tak bisa lagi, karena Aku ingin pergi. Menjadi sesuatu yang tak dapat ia jumpai agar aku tak lagi melukai."

" Shtt!! Na! "

Aku menglemparkan sebuah gumpalan kertas ke arah Mina agar gadis itu menoleh ke arahku. Pasalanya aku takut jika Dosen mengetahui bahwa aku sendari tadi tidak bisa diam karena aku lupa tidak mengerjakan tugas.

Mungkin saat ini aku masih bisa selamat karena Dosen itu belum mempertannyakan tugas. Tapi lihat saja nanti, pasti dia akan membahasnya. Ouh tuhan, jika dulu aku terlalu nakal di SMA mengapa sekarang seolah aku takut dengan hukuman?

Mungkin karena sudah jarang Comeback, aku jadi takut melakukan kesalahan. Lagi pula sudah cukup lama aku tak lagi menjadi murid langganan guru.

Hmm.. Jadi teringat musuhku dulu di NR. Yah guru BK itu Anabel jika kalian masih ingat.

Jujur aku merindukan dia.

" Mina!!!! " lirihku kali ini berhasil membuat Mina menoleh.

" Cakep! " umpatku namun masih dengan nada lirih.

Mina mengerutkan alisnya menandakan bahwa ia bingung atas kelakuanku.

" tugas, please... " pintaku memohon.

Gadis itu menunjukanku satu buku catatan lalu aku pun mengangguk. Bersyukur gadis itu langsung mengerti ucapanku.

Ia melemparkan benda tersebut melalui lantai. Guna tidak ketahuan oleh Dosen.

" You Fix! "

" Lo ngapa si? Berisik! " Guram Roby membuatku terkekeh.

" Tugas negara." ujarku.

" kebiasaan lo! "

" udah lo ngadep depan aja biar gue gak ketahuan! Entar kelas abis gue traktir deh."

" Hm.. Nyogoknya gak kira-kira." Roby kembali berbalik badan dan menghadap ke depan.

Setelah buku itu ada ditanganku, aku langsung membukanya dan menyalin isinya. Aku harus cepat-cepat, aku benar-benar dikejar hukuman.

" Kamu! Yang dibelakang si gendut! "

Aku mengangkat tanganku namun masih sibuk menyalin tugas.

" Hadir! "

" KHEM! KHEM! " Dehem Dosen.

" kalo batuk minum komik. " kataku membuat seisi kelas memekik tawa.

Aku sungguh tak menyadari bahwa Dosen itu tengah berbicara denganku, dan aku tak sadar akan dia yang sudah mengetahui kegiatanku ini.

" Gila nih bocah. " celetuk Roby.

Dosen itu berjalan menghampiri letak meja ku berada. Berdiri di depanku sembari mengetuk-ketukan jari jemarinya di meja guna menyadarkanku akan keberadaannya sekarang.

" Khem! Liat sini coba. "

Aku meneguk ludah ketika melihat Dosen itu ada di depanku. Ya tuhan selamatkan insan mu ini...

" Wih Cantik! " puja ku agar ia melayang.

" Hmm cantik ya? Saya aduin ke pacar kamu baru tau rasa! " ancam Dosen itu seketika melunturkan binar tawa di wajahku.

2.LAST RAIN [ You're the only one ]✔ Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang