9. it's up to you ♡

23 9 0
                                    

HAPPY READING ⚡

*
*
*
*

" kematian itu bukan sesuatu yang mudah buat kita raih. meski mencoba Berkali-kali, jika saatnya belum tiba, maka rasa sakit yang akan kita dapati. dan penyiksaan. "

" GILA KALI YA TUH CEWEK! " dengusku kesal sendiri.

Kini keberadaanku adalah Markas. Aku baru saja datang namun ternyata sudah banyak yang tengah berkumpul disana. Sepertinya kali ini aku telat.

" kenapa lo? Muka kusut amat." tanya Vito.

" Habis jadi pahlawan gue. " ujarku lalu duduk disebelah Vero.

Mengambil beberapa biji Kuaci dari hadapan Vero lalu memakannya.

" pahlawan? selametin apaan lagi? Jangan bilang lo bantu bocil ambil bola di pohon." tebak Vero.

Aku menggelengkan kepala.

" tadi ada cewek mau bunuh diri. "

" jelas tuh pasti gegara di putusin pacar." tebak Vito.

" Korban Virtual. " kekeh Risky.

" tauklah! intinya gue gak suka liat orang mau bunuh diri! "

" lah kayak lo enggak aja. " cibir Vero.

" itu kan dulu! " ujarku Kemudian mencelinguk kanan kiri.

" Sama aja. "

Aku mencari keberadaan ihsan, entah kemana dia tidak terlihat. rasanya jika tidak ada dia, seperti ada yang kurang. karena sudah menjadi kebiasaan tiap hari, yaitu bersamanya.

" Woy! kalem anjing! "

" Asekkk!!! maju terus!! "

" Anying punya gue Goblok! "

" Begok! itu serang!! lemot banget otak lo!"

teriakan-teriakan itu terdengar dari arah pojok sana. ternyata mereka adalah Alfin dan Farel. keduanya kini tengah bermain Game online di ponsel mereka masing-masing.

aku menghembus nafas. itu sudah biasa sekali aku temui di Markas. teriakan tidak jelas dan emosi yang meledak-ledak hanya karena permainan. payah!

" kalem aja nyet mainnya! kagak usah teriak-teriak kayak orang kemalingan!"

" Ganggu lo! " sentak Alfin tak sadar bahwa barusan itu adalah suaraku.

" Berani lo sama gue?? " geramku langsung membuatnya mematung.

" Lah elo Bad? hehe sorry gak engeh
gua."

aku hanya menyibirnya saja.

" TOLOL PUNYA LO MENINGOY! " teriak Farel histeris.

" ouh ya bang ihsan mana? " lanjutku bertanya kepada Vito.

tapi cowok itu hanya angkat bahu tidak tahu.

" lagi nenen kalik. " tebak Risky.

aku tertawa.

" Woy!!! "

Tak lama kemudian ada teriakan dari arah pintu. tak hanya aku, bahkan semua yang ada di markas menoleh secara bersamaan ke arah munculnya suara.

Gavin datang dengan wajah panik. cowok itu langsung berlari menghampiriku. sepertinya dia membawakan informasi yang buruk.

2.LAST RAIN [ You're the only one ]✔ Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang