[ Happy reading ]
"Woy!"
"Anj*ng lo ngagetin gue aja!" marah Dimas terhadap Alfaro.
Sang pelaku hanya cengengesan merasa tidak berbuat kesalahan apa-apa. "Lagian lo pagi-pagi gini udah ngelamun aja ngeliatin apa sih!" tanyanya.
Dimas tak mengindahkan pertanyaan yang diajukan oleh Alfaro. Ia masih tetap fokus memandang kearah lapangan dimana Raquel tengah berjalan beriringan bersama Xavier.
Alfaro yang penasaran dengan apa yang di lakukan Dimas pun ikut memandang ke lapangan. Saat sudah tau objek apa yang menjadi perhatian Dimas dari tadi itupun hanya mengangguk paham.
"Dim," Alfaro menepuk bahu sahabatnya yang saat ini sedang memasang wajah melas.
"Hm," jawabnya cuek.
"Udah lah, gausah bohong ke gue." ucapnya berhasil membuat Dimas menoleh kearahnya.
Dimas merapatkan kedua alis tebalnya. "Maksud lo?"
"Gue tau, ngga perlu lo sembunyiin dari gue. Gue udah temenan sama lo berapa lama sih, Dim?" terka Alfaro.
Dimas semakin tak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh Alfaro.
"Lo sebenernya masih sayang banget kan sama Raquel?" pertanyaan yang keluar dari mulut Alfaro berhasil membuat Dimas diam tak berkutik.
Alfaro terkekeh. Memandang lekat seseorang yang berada disampingnya. "Gue tau penderitaan lo Dim. Mau Lo sembunyiin serapat apapun bakal keliatan kalo sama gue." ujarnya menghembuskan nafas lelah.
"Gue tau, selama ini lo cuma pura-pura jahat dengan kelakuan busuk lo itu. Gue juga tau kalo lo sebenarnya masih cinta banget sama Raquel." Alfaro menjeda sesaat ucapannya.
"Kalo lo masih cinta dan sayang sama dia, ikhlasin dia Dim. Dia udah bahagia sama orang lain. Gimanapun juga, sosok lo udah ngga dianggap orang baik lagi sama Raquel Dim." nasehat Alfaro menatap kasihan kearah Dimas yang saat ini sedang menatap lapangan dengan tatapan kosongnya.
"Dan satu lagi, lupain rencana jahat lo itu. Jangan buat Raquel makin benci sama lo. Kalo lo masih sayang dia, jangan buat dia sedih dengan perilaku bejat lo sendiri. "
Dimas tertawa hambar menanggapinya. "Kenapa gue ga pernah dikasih kebahagiaan yang utuh sekali aja ya Al? Kenapa?" ujarnya dengan lirih.
"Kenapa sosok yang gue sayang dari kecil sampe gue sebesar sekarang selalu pergi gitu aja?"
"Yang pertama, Ayah. Sebejat bejatnya dia, dia tetep Ayah gue Al. Gue sayang sama dia. Walaupun dia udah berani-beraninya nyakitin perasaan Mama, tapi dia tetep Ayah kandung gue Al. Sosok laki-laki yang ngebuat gue ada di perut Mama, dan lahir ke dunia ini. Dan gue ga tau posisi dia sekarang dimana, keadaan dia seperti apa, apa dia bahagia? Apa sebaliknya? Gue ga tau, Al."
KAMU SEDANG MEMBACA
XAVQUEL [ ON GOING ]
Teen FictionDi jodohin sama orang yang udah nyelametin lo di masa lalu!? Ya, ini tentang kisah perjodohan antara Raquel, si perempuan yang pernah di selamatkan oleh seorang pria yang tak di kenalnya. Awal mula pertemuan mereka di sebuah klub, tempat Raquel ham...