12 | cinta and sayang?

1.8K 209 22
                                    

selamat membaca•
🤍

"Mikirin apa lo, sampe senyum-senyum gitu pas nyanyi tadi?" Rey bertanya lantaran ia melihat Xavier yang sepanjang nyanyian selalu tersenyum.

"Gue rasa gue udah ada perasaan sama Raquel, Rey," ujarnya menatap sang sahabat.

"Serius lo?" tanya Rey dengan mengangkat sebelah alisnya.

"Iya, serius"

"Trus, rencana lo habis ini apa?" tanyanya lagi.

"Gue mau ngajak dia dinner malam ini. Gue mau ngungkapin rasa gue ke dia, gue berharap jawaban dia sesuai ekspektasi gue," tutur Xavier.

"Hm, lakuin apa yang mau lo lakuin. Tapi kalo jawaban dia gak sesuai ekspektasi lo, lo gak boleh nyerah harus tetap usaha," nasihat Rey.

"Gak ada dalam kamus gue itu kata menyerah. Gue bakal berjuang sampai dia bisa ngebalas perasaan gue." teguh Xavier.

***

"Quel, nanti malam lo ikut gue ke suatu tempat ya" ucap Xavier saat mereka tengah berada di perjalanan pulang.

"Kemana?" tanya Raquel sedikit berteriak.

"Rahasia dong"

"Kasih tau aja napa sih," sebal Raquel sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kalo gue kasih tau, bukan rahasia namanya"

"Ck, serah lo aja deh"

"Gausah kesel gitu, abis ini gue beliin es krim mau gak?" tawarnya.

Raquel sontak langsung merubah raut wajahnya menjadi ceria kembali saat mendengar kata, "es krim".

"Beneran?" tanya Raquel memastikan dengan mata berbinar-binar.

"Bener, Quel," ucap Xavier meyakinkan.

"Avvv, thank you mas suami" ucapnya seraya mengeratkan pelukannya di perut Xavier.

Xavier mengulum senyumnya di balik helm full face yang ia kenakan saat mendengar kata kata andalan dari istrinya itu.

"Sama sama istriku," gumam Xavier sangat kecil hingga tak bisa di dengar oleh siapapun.

***

"Udah siap semua kan?" tanya Xavier kepada seseorang di seberang telepon.

"Aman, lo tenang aja. Tinggal nunggu beres," ujar arkan di seberang telepon sana.

Ya, seseorang yang sedang bertelfonan dengan Xavier adalah Arkan. Ia sengaja meminta tolong temannya ini untuk membantu mempersiapkan tempat untuk ia dan Raquel dinner nanti.

"Thanks, buat semuanya"

"Sans, gue kan sahabat lo. Bantuin lo sekali kali gak bakal rugi juga kali," ujar Arkan.

"Yaudah, gue tutup dulu. Mau bangunin Raquel" tutur Xavier.

"Wokeh"

Tut..Tut..

Sambungan pun terputus secara sepihak. Xavier segera meletakkan handphone nya kembali di atas nakas, lalu ia mulai membangunkan Raquel dari tidurnya, di karenakan matahari sebentar lagi akan tenggelam. Yang artinya mulai memasuki waktu sholat Maghrib.

"Quel, bangun dulu," ujar Xavier seraya mengelus lembut kepala Raquel.

"Eughhh" lenguh Raquel.

"Bangun dulu, udah mau magrib, Quel" tutur Xavier lembut.

"Gue lemes banget gak bisa bangun" ucap Raquel terdengar manja.

"Duduk dulu kalau emang masih lemes" ujar Xavier.

XAVQUEL [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang