16 | jangan sedih lagi

1.6K 178 39
                                    

"Anak anak, mohon perhatiannya semua!" pekik Bu Amber kepada murid murid kelas 12 IPS 5 yang akan melakukan pelajaran nya sebentar lagi.

Sontak, Anak kelas IPS 5 terdiam saat mendengar perintah dari sang wakil kepala sekolah itu.

"Ibuk mau ngenalin kalian anak baru, lebih tepatnya dia kembali lagi setelah setahun yang lalu berpindah" tutur Bu Amber menatap murid murid kelas ini.

"Siapa?"

"Siapa woy?"

"Eh, gue baru Inget. Setahun yang lalu si Dimas yang pernah pindah woy!"

"Eh bisa jadi sekarang ini dia"

"Maybe"

Brak!!

"Bisa diam gak kalian semua!!" 

Anak kelas IPA 5 langsung terdiam saat wakil kepala sekolah mereka sudah menggebrak meja, tandanya amarahnya telah muncul.

"Mari masuk Nak" tutur Bu Amber mempersilahkan anak baru itu masuk.

Suasana hening sesaat sebelum seseorang menyelutuk. "Woy, anjir beneran dia!"

"Hai semua" sapa Dimas dengan ramah.

"Hai Dimas, masih inget sama gue gak?"

Dimas terkekeh. "gue masih inget sama anak anak sekolah ini"

"Bagus dong!"

"Em, Buk" panggil Dimas.

"Iya nak?"

"Saya duduk dimana ya buk?" tanyanya dengan nada yang di buat lembut selembut lembut nya.

Bu amber mengedarkan pandangannya mencari kursi kosong yang bisa di tempati oleh Dimas. Lalu, matanya terfokus pada satu meja yang masih kosong, posisi meja itu berada pada baris ke dua dari belakang.

"Kamu duduk sebelah Anwar aja ya Dim" ujar Bu Amber.

Dimas mengangguk, "Oke Bu, terimakasih," ucapnya lalu berjalan menuju meja nya yang terletak di sebelah Anwar.

"Hai sobat" sapa Anwar SKSD.
(sok kenal, sok dekat.")

Dimas hanya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum ramah.

"Sabar War, sabar! Lo harus mempunyai kekuatan ekstra kalau lagi berhadapan sama ni orang," batinnya sambil melirik ke arah Dimas.

***

Dimas tersenyum miring saat mendapati Raquel yang tengah di tarik Kayla memasuki kamar mandi dengan terburu-buru.

Ia mengamati segala pergerakan mantan nya itu dari masuk, hingga keluar kamar mandi tersebut. Di lihatnya perempuan itu masih menangis, Dimas tersenyum puas sebelum beranjak pergi.

***

"Er!" pekik Danny berhasil mengejutkan Xavier yang tengah asik melamun.

Xavier yang terkejut segera menormalkan ekspresi nya menjadi datar kembali.

Rey menyenggol siku Xavier. "kenapa?"

"Gue mikirin Raquel, Rey" jawab Xavier terdengar lemas.

"Itu udah kejadian di masa lalu, sekarang fokus lo cuma gimana caranya supaya Raquel tetep aman di tangan lo" nasihat Rey.

"Gue cuma takut kejadian itu terulang lagi, masalahnya Dimas itu punya dendam yang besar banget sama keluarga Raquel," tutur Xavier menatap teman temannya satu persatu.

"Dendam?" tanya Rey mengernyitkan dahinya.

"Iya" jawab Xavier menundukkan kepalanya lagi.

"Gak cuma dendam sama keluarga Raquel. Keluarga gue juga" ucapnya lagi dan lagi berhasil membuat penasaran teman temannya.

XAVQUEL [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang