13.nasib para jomblo

813 50 12
                                    

Sepulang dari rumah Umi dan Uma Linda.Gus Aarzam saat ini sedang berada di masjid untuk melaksanakan sholat jum'at.
Setelah selesai melaksanakan sholat jum'at, saat ini Gus Aarzam sedang asik mengobrol bersama teman teman nya di dalam masjid.

"MasyaAllah tambah cool aje ente Zam?"ucap Arkan.

"Iya lah pengantin baru, nggak kayak ente jomblo!"ucap Farhan.

"Heh walapun jomblo gini tapi banyak yang naksir dari pada sono!"

"Tahun depan ya"

"Tahun depan melulu, emang udah ada?"goda Arkan.

"Ya belum heheh"

"Udah-udah jodoh nggak kan ke mane."ucap Aarzam.

"Nih baru abang ane"ucap Farhan.

"Eh ane mau nanya?"ucap Arkan.

"Sokk"

"Salah nggak sih kalo ane suka sama seseorang akhwat?"

"Hahahah ya wajar lah ente masih normal"ucap Farhan.

"Ya maksud saya akhwat nya itu-"

"Janda?dah punya laki? Atau dah lansia?"potong Farhan.

"Sembarangan!!"

"Ya terus?"

"Maksud ane itu perempuan yang ane suka itu Ning, ya ane ngerasa nggak pantes buat dia, ane bukan gus ataupun ustadz yang cocok buat Ning seperti dia, dan ane bukan orang yang paham agama yang pantes buat ngebimbing dia."

"Mau dia Ning atau pun bidadari surga pun, kalo ente jodoh nya ente bisa apa. Cinta itu nggak memandang status ente kalo ente suka sama dia, do'ain dia di sepertiga malam ente."ucap Aarzam.

"Tapi Zam ane terlalu fakir agama buat dia yang ahli agama"

"Makanya belajar masalah agama dan akhirat,jangan cuma bisa scroll tik tok sama rebahan aje!"ucap Farhan.

"Heheh iya iya"

"Rencana nya kapan mau seriusin dia?"ucap Farhan.

"Hah? Siapa yang mau seriusin dia,ane kan cuma mau mencintai dia dalam diam aje"

"Kalo dia dah di duluin sama yang lain gimana? ente terima?"ucap Aarzam

"Ya mau gimana lagi"

"Ckk penakut,nggak jentel ente!"ucap Farhan

"Ane takut jadi seperti para ikhwan lain yang ditolak lamaran nya sama dia"

"Kalo ente takut terus kapan ente berani nya?nasib orang itu berbeda beda Allah sudah punya rencana ente tinggal jalanin aja"ucap Aarzam.

"Ente contoh dari kisah Ali dan Fatimah,saat awal mula Ali melamar Fatimah."

"Tapi saya bukan Ali Zam yang diharapkan oleh Fatimah"

"Siapa sih akhwat itu?"

"Namanya Anisa"

"Satu kampus sama kita?"

"iya"

Saat sedang asik mengobrol tiba tiba handphone Aarzam berdering menandakan ada panggil yang masuk.

"Assalamu'alaikum Gus"ucap Aisyah yang menelpon Gus Aarzam.

"Wa'alaikumussalam kenapa Aisiyah?"

"Emm Gus masih lama nggak pulang nya?"

"Kayak nya sebentar lagi, kenapa?"

"Nanti Aisiyah boleh minta dibeliin sesuatu nggak?"

"Apa?"

Aarzam Untuk AisiyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang