22.pesantren

314 22 0
                                    

Setelah selesai makan...

"Gus mau sholat magrib di masjid?"

"Nggak Aisiyah,saya mau sholat magrib di rumah"ucap Gus Aarzam dan dibalas anggukan oleh Aisiyah.

"Nanti abis sholat kita ngaji lagi ya"

"Naam Gus siap" ucap Aisiyah.

Setelah azan magrib berkumandang Aisiyah dan Gus Aarzam melaksanakan sholat magrib, dan dilanjutkan dengan berdzikir dan berdoa.

Selanjutnya Gus Aarzam menyimak Aisiyah yang membaca al Qur'an,dan sedikit mengajari Aisiyah bebrapa hukum bacaan Al-Quran.

"Ini Mad tamkin dibaca panjang 2 harakat, Mad tamkin itu apabila ya' bertasydid dan berharokat kashroh bertemu dengan ya' sukun."

Setelah selesai mengajari Aisiyah membaca al Qur'an...

"Besok kita belajar lagi"

"Naam Gus"

"Gus keutamaan membaca al Qur'an itu apa?" tanya Aisiyah.

"Rasulullah bersabda," Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkan nya." (HR. Bukhari)."

"Diantara keutamaan membaca Al-Qur'an Yaitu yang pertama akan mendapat rahmat dan kasih sayang dari Allah,yang kedua al Qur'an akan menjadi syafaat pada hari kiamat, yang ketiga akan mendapat kedudukan yang mulia dan knyang ke empat kita akan mendapatkan 10 sampai 700 pahala dari setiap huruf yang kita baca"

"Ha? 10 sampai 700 pahala Gus dari setiap huruf?"tanya Aisiyah.

"Iya,Dari Ibnu Mas'ud RA, Rasulullah SAW. Bersabda, " barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka akan mendapat satu kebaikan dan tiap satu kebaikan mempunyai pahala berlipat 10kali.saya tidak berkata Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf." (HR. Tirmidzi)"

"MasyaAllah" ucap Aisiyah.

"Saya sangat bahagia melihat kamu bersemangat seperti ini Aisiyah" ucap Gus Aarzam.

"Aisiyah juga sangat bahagia karena mendapat kan suami yang dapat membimbing Aisiyah"ucap Aisiyah dan Gus Aarzam pun langsung mengelus kepala aisiyah.

"Kamu masih ingatkan saya pernah berjanji untuk mengajak kamu ke pesantren,bagaimana kalo besok kita pergi kesana?"

"Serius Gus?"

"Iya kebetulan besok tidak ada jadwal pergi ke kampus,jadi kita bisa pergi ke sana kamu mau kan?"

"Naam Gus, Aisiyah mau bangettt"

"Yaudah besok ya humaira"

*****

Ke esokan harinya, kini Gus Aarzam dan Aisiyah sudah sampai di pesantren al Ikhlas. Aisiyah sangat senang karena melihat banyak santri disana yang sedang belajar, ia teringat bahwa dulu saat dirinya hendak memasuki bangku Sma ia pernah di paksa orang tua nya untuk masuk pesantren,tetapi dirinya menolak karena lantaran ingin mengikuti teman-teman nya yang masuk Sma biasa.

"Coba aja dulu Aisiyah nurut sama abi umi untuk masuk pesantren, pasti sekarang Aisiyah lebih paham akan ilmu agama"batin Aisiyah.

"Ayo Aisiyah saya akan memperkenalkan kamu kapada pemimpin pondok disini"Gus Aarzam langsung mengajak Aisiyah masuk ke pesantren dengan bergandengan tangan.

"Assalamu'alaikum Gus, Ning"ucap santri yang mrnyapa Aarzam dan Aisiyah.

"Wa'alaikumussalam"

"Owh jadi itu istrinya Gus Aarzam" ucap salah satu santri ke santri lainnya.

Aarzam Untuk AisiyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang