"Gus udah mandinya?" ucap Aisiyah saat melihat Gus Aarzam yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Udah dong,wangi kan?"ucap Gus Aarzam sambil mendekat kan wajah nya ke Aisiyah.
"Gus rambut nya masih basah tuh,keringin dulu!"kesal Aisiyah karena wajah nya terkena percikan air dari rambut Gus Aarzam yang masih basah.
"Aisiyah kenapa baju saya bau kaya gini ya?"ucap Gus Aarzam sambil membaukan baju yang ia kenakan.
"Hah? Bau kayak gimana Gus?"Bingung Aisiyah.
"Nih coba kamu bauin sendiri"ucap Gus Aarzam dan Aisiyah pun langsung mendekatkan hidung nya ke baju Gus Aarzam.
Tanpa aba aba Gus Aarzam langsung mencium kening Aisiyah dengan cepat, yang memebuat Aisiyah terdiam dengan pipi yang sangat merah.
"Bau nya wangi tapi saya lebih suka wangi kamu"ucap Gus Aarzam sambil senyum.
"Gus modus"ucap Aisiyah dengan pipi yang merona.
"Hahahah tapi kamu suka kan?"goda Gus Aarzam.
"Iya sih"reflek Aisiyah keceplosan dan langsung membungkam mulut nya sendiri.
"Sini Aisiyah keringin rambut nya"ucap Aisiyah dan langsung mengambil handuk dari leher Gus Aarzam.
"Gus duduk di bawah sebentar" ucap Aisiyah seraya menyuruh Gus Aarzam untuk duduk di lantai sedangkan diri nya berada di atas ranjang tempat tidur.
"Aisiyah"ucap Gus Aarzam kepada Aisiyah yang sedang mengeringkan rambut nya.
"Kenapa Gus?"
"Saya sebenarnya punya sedikit tabungan,rencana nya saya mau bangun masjid dengan menggunakan uang tabungan itu..karena dari kecil saya sudah mempunyai impian untuk membangun masjid sendiri..tapi itu atas seizin kamu?"
"MasyaAllah kenapa harus nunggu izin dari Aisiyah Gus,itukan uang Gus?"
"Karena semua yang saya punya itu milik kamu Aisiyah"
"Gus,impian Gus itu sangat baik pasti Aisiyah dukung"
"Alhamdulillah syukur lah kalo kamu juga setuju"
"Gus udah bicarain sama abi?"
"Emm belum Aisiyah mungkin secepat nya saya mau bicarain sama abi"
"Iya Gus,apapun yang Gus lakuin jika itu hal baik Aisyah pasti dukung"
"MasyaAllah istri saya."
Ketika sedang asik berbincang tiba tiba telpon Gus Aarzam berdering.
"Assalamu'alaikum Zam"ucap Arkan yang menelpon Gus Aarzam.
" Wa'alaikumussalam kenapa?"
"Ente lagi di mana?"
"Dirumah"
"Ane kesana ya?ane mau nganter rendang titipan Uma sekalian mau cerita sedikit"
"Cerita soal apa?"
"Entar aja ane ceritain.btw di rumah ente ada bini ente ya Zam?"
"Iya ada, kenapa emang nya?"
"Emm kita kumpul di warkop aja deh Zam...enggak enak sama bini ente,
kalo kita ngumpul disana""Oke kalo gitu"
"Yaudah assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"ucap Gus Aarzam dan langsung mematikan sambungan telpon nya.
"Kenapa Gus?"
"Itu si Arkan mau cerita katanya, sekalian mau ngasih rendang titipan Uma nya" ucap Gus Aarzam dan dibalas anggukan oleh Aisiyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aarzam Untuk Aisiyah
Teen Fiction[AWALI DENGAN BACA BISSMILLAH] "Cinta saya memang tidak semurni cinta baginda untuk siti Khadijah, cinta saya juga tidak seromantis baginda dan siti Aisyah, dan cinta saya tidak segila cinta Qais dan Layla...tapi cinta saya untuk kamu lillahi Ta'ala...