23.pantai

337 21 1
                                    

Sepulang dari pesantren...

"Kamu kenapa Aisiyah?kenapa melamun aja? Ada masalah?" ucap Gus Aarzam karena melihat Aisiyah dari tadi hanya diam melamun.

"Nggak papa kok Gus"

"Humaira coba sini cerita sama saya kamu kenapa? Saya tau kamu pasti lagi nyembunyiin sesuatu kan?" ucap Gus Aarzam sambil memegang kedua bahu Aisiyah.

Aisiyah tiba tiba menangis"Hikss maafin Aisiyah Gus"

"Hey kamu kenapa?" ucap Gus Aarzam.

"Maafin Aisiyah Gus hiks hiks"ucap Aisyah sambil menangis.

"Maaf untuk apa Aisiyah? Kamu kenapa nangis?"

"Maaf Gus hiks hiks"ucap Aisiyah.

"Iya maaf untuk apa?kamu kenapa Aisiyah, jangan buat saya panik gini" ucap Gus Aarzam dan langsung memeluk Aisiyah untuk menenangkan nya.

"Udah nggak usah nangis lagi, coba cerita sama saya kamu kenapa?" ucap Gus Aarzam sambil menghapus air mata Aisiyah.

"Maaf Gus, Aisiyah nggak bisa jadi istri yang pantas buat Gus Aarzam, maaf karena Aisiyah cuma bisa ngebebanin dan buat Gus Aarzam malu"

"Siapa yang berbicara seperti itu sama kamu!kamu tidak pernah ngebebanin saya ataupun membuat saya malu. kamu tu istri saya, jadi kamu nggak boleh ngomong seperti itu"

"Tapi Gus,Aisiyah beneran merasa nggak pantes buat Gus Aarzam. Tadi di pondok Aisiyah ngeliat banyak santri yang sudah banyak menghapal Al-Qur'an sedangkan Aisiyah tidak punya sedikit pun hafalan seperti mereka, Aisiyah merasa nggak pantes disandingkan dengan Gus Aarzam...Aisiyah merasa Aisiyah terlalu mencintai dunia hingga lupa dengan akhirat,membaca Al Qur'an pun Aisiyah belum terlalu bisa."

Gus Aarzam menarik napas pelan, dan berkata"jadi ini yang membuat kamu menangis hmm?dengerin saya, semua orang itu mempunyai kesempatan untuk berubah dan belajar, bukan kah saya pernah bilang saya selalu ada di samping kamu, saya akan selalu membimbing kamu dan saya akan mengajari kamu membaca Al-Quran sampai kamu bisa, jadi nggak usah sedih lagi. Hati saya terasa sakit jika melihat istri saya menangis"

"Saya akan menjadi nahkoda yang akan memimpin kamu menuju ke surga, dan saya akan membimbing kamu untuk menggapai ridho dan cintanya Allah bersama-sama"Ucap Gus Aarzam sambil mencium singkat kening Aisiyah.

"Kamu ingin menjadi seorang hafidzah kan?" ucap Gus Aarzam dan dibalas anggukan oleh Aisiyah.

"Yaudah mulai sekarang kamu harus menghapal surah An-Naba,besok malam kamu harus storkan hapalan kamu ke saya"

"Beneran Gus?" ucap Aisiyah sambil melebarkan kedua mata nya tak percaya.

"Iya mulai saat ini saya akan membantu kamu menghapal al Qur'an dari juz 30. Setiap malam kamu harus menyetorkan hapalan kamu kepada saya"

"Yayyy makasi Gus" ucap Aisiyah kegirangan dan langsung memeluk Gus Aarzam.

****

"Wahhh rapi bener ente Kan pake qurta lagi, mau ke masjid?" ucap Farhan saat melihat Arkan yang baru saja memasuki rumah nya dengan baju qurta putih lengkap dengan peci.

"Hehehehe ayo ke masjid"

"Beneran ini baru jam 4 sore loh? Waktu azan magrib masih lama"ucap Arkan tak percaya.

"Nggakpapa kita ngaji dulu aja,sambil bersih-bersihin masjid"

"Kesambet apa ente Kan?"tanya Farhan bingung.

"Nggak ada, cuma ingin memperbaiki diri aja supaya menjadi lebih baik"

"Eleh pasti ada apa-apa nya ini"

Aarzam Untuk AisiyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang