21. penolakan

339 34 0
                                    

"Rafa nggak ikut kamu?"ucap ustadz Faiz.

"Rafa tadi udah diajak tapi nggak mau ikut"

"Hahaha nggak kerasa udah besar aja Rafa,padahal kita nya juga yang semakin tua"

"Iz sebenarnya saya datang kesini ada tujuan tertentu"ucap Ayah Raysa to the point.

"Apa?"

"Saya malu untuk membicarakan masalah ini tapi saya sangat sayang dengan cucu saya. kamu tau kan kalo Rafa nggak pernah ngerasain kasih sayang seorang ayah,dan saya nggak mau ngelihat Rafa menderita lagi jika harus kehilangan kasih sayang seorang ibu"

"Maksud nya?"ucap Ustadz Faiz bingung.

"Saya nggak tau lagi cara berfikir nya Raysa.. Saya pikir Raysa sudah kelewatan, tapi ini juga demi cucu satu satu nya saya, saya nggak mau melihat dia sedih apalagi dia masih kecil"

"Maksud nya apa?saya benar benar tidak mengerti?"

"Kamu tau kan Raysa bersahabat dengan Aarzam dari kecil"

"Iya saya tau"

"Dan apa kamu tau bahwa Raysa mencintai Aarzam"

"Bukan kah Raysa mencintai Haikal?"

"Tidak pernikahan mereka karena paksaan dari saya"

"Maksud kamu pernikahan mereka?"

"Saya punya hutang yang lumayan besar dengan Ayah nya Haikal,dan saya tidak mampu untuk membayarnya, dan hutang hutang saya sudah jatuh tempo dan jalan satu satu nya untuk melunasi hutang saya adalah dengan menikahkan Raysa dengan Haikal"

"Kenapa kamu tidak memberitahu saya soal ini?saya pasti akan membantu kamu"

"Saya terlalu malu jika harus melibatkan sahabat saya dalam urusan itu"

"Lantas apa permasalahan nya sekarang?"

"Saya tidak tau kalau Raysa mencintai anak kamu,Aarzam"

"Tapi itu dulu kan? "

"Dia masih sama, masih mencintai Aarzam, dia sangat marah saat tau bahwa Aarzam telah menikah dan obsesi nya untuk memiliki Aarzam semakin besar"

"Saya sangat sedih saat dia mengatakan bahwa dia menginginkan Aarzam menjadi milik nya"

Ustadz Faiz langsung berdiri dari duduknya,karena merasa perbincangan mereka sudah tidak masuk akal"Apa-apaan ini Aarzam telah menikah dengan Aisiyah, Aarzam tidak mungkin menjadi milik nya"

"Itulah yang ingin saya jelaskan kepada Raysa, tapi dia tidak mau mendengarkan saya, bahkan ia mengancam saya jika saya tidak menjodohkan dia dengan Aarzam,maka dia akan pergi meninggalkan anak nya sendiri"

"Permintaan macam apa ini?bagaimana mungkin seorang ibu tega meninggalkan anak nya sendiri demi lelaki yang sudah jelas bukan suaminya."

"Saya tidak tau.. Saya mohon kepada mu tolong bantu saya, tolong jodohkan Aarzam dengan Raysa.. Jika tidak saya tidak tau apa yang akan terjadi kepada cucu saya... Tolong jangan buat dia kehilangan ibunya"

"Tidak, Aarzam telah menikah dengan Aisiyah dan dia tidak akan menikah lagi.... Jika kamu memikir kan keadaan cucu mu, maka saya juga memikirkan menantu saya!"

"Maaf kan saya Iz saya telah lancang menyampaikan hal ini kepadamu"ucap ayah Raysa dengan penuh rasa malu dan kecewa.

"Saya tau masalah mu, saya pasti selalu siap membantu,tapi saya tidak akan pernah setuju jika permasalahan mu merusak rumah tangga anak saya"

"Aisiyah adalah istri satu satu nya Aarzam, dan saya tidak akan mungkin merusak kebahagiaan rumah tangga anak saya demi kebahagiaan orang lain"

Sepulang ayah Raysa dari rumah ustadz Faiz...

Aarzam Untuk AisiyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang