selamat malam, lovre! siapa yang kangen cerita ini? aku baru update karena sedang tidak enak badan, jadi ga bisa sat set sat set nulisnya. kebetulan challenges kemarin juga tuntasnya agak lama.
informasi update dan lain-lain ada di instagram beeverse_ ya. aku aktif di sana, kita bisa berinteraksi.
chapter ini belum ada sweet moment jeonli, tapi ada problem baru. jadi bakal makin banyak teori yang bermunculan. semoga kalian ga bosan hehe.
challenges: 4k views, 870 vote, 500 comments.
happy reading!
.
Selama lebih dari seminggu, aku kembali terjerumus dalam kehidupan senyap di mana Jeon tidak menjadi bagian hari-hariku. Usai pertengkaran kami tempo hari, aku memutuskan untuk menghindarinya selama beberapa hari ke depan sampai aku mulai bisa menyusutkan amarah dan kebencianku setiap kali kalimat Charles menjerat isi kepala. Aku ingin kami sama-sama menetralkan perasaan dan isi kepala sebelum kembali menghadapi realita akan hubungan yang masih berada pada ambang keabu-abuan.
Cukup sulit untuk menahan rasa rindu akan senyum, canda tawa, dan sentuhan lembutnya tiap kali kami menghabiskan waktu bersama. Pasalnya Jeon sudah tenggelam terlalu jauh di dalam hidupku, membuatku mulai bergantung kepadanya secara tidak sadar.
Kupikir Jeon juga merasakan hal yang sama, ia terus mengirimiku pesan berisi laporan aktivitas yang ia jalani setiap harinya, meski tak mendapat balasan dariku barang sekali pun. Aku sengaja tidak membalas pesan darinya agar Jeon tahu bahwa aku tengah membutuhkan personal space. Kendati demikian, aku tidak merasa terganggu dengan pesan-pesan yang ia kirimkan. Justru senang, karena itu artinya Jeon juga merindukanku.
Bukan hanya menghindar dari Jeon, aku juga menghindar dari banyak orang. Tiga hari yang lalu adalah hari penayangan perdana drama terbaru yang kubintangi. Semua kru dan pemain lain mengadakan acara perayaan di sebuah restoran besar tidak jauh dari apartemenku. Mereka memintaku untuk datang, namun aku menolak dengan alasan sedang tidak enak badan. Dan beruntungnya mereka percaya, namun tidak dengan Hoseok.
Pria dengan senyum secerah mentari itu langsung meneleponku saat tahu bahwa aku tidak datang ke acara pesta itu. Ia tidak memarahiku karena tahu bahwa aku tengah memiliki beban yang tidak bisa kuceritakan. Ia juga mengosongkan jadwalku selama dua minggu agar aku bisa beristirahat.
Pagi ini, tepatnya pagi ke sepuluh yang kulalui tanpa kehadiran Jeon, aku pergi ke supermarket yang berada tepat di depan gedung apartemenku untuk membeli beberapa kebutuhan. Lauk pauk dan stok makanan ringan sudah ludes seluruhnya sebab aku hanya mengandalkan makanan-makanan yang berada di kulkasku selama sepuluh hari ini. Benar-benar tidak keluar dari gedung apartemenku.
Aku pergi ke supermarket menggunakan pakaian tertutup beserta masker dan topi guna menghindari perhatian publik. Namaku kini tengah melambung sebab drama yang kubintangi sukses menaiki peringkat satu pada daftar drama paling banyak ditonton minggu ini. Aku tidak ingin wartawan ataupun paparazi mengetahui keberadaanku saat ini dan membuat berita macam-macam yang nantinya dapat berpengaruh pada rating drama yang kubintangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noona Can We Play? [SUDAH TERBIT]
Romance[ SEMUA CHAPTER MASIH LENGKAP ] Lilith menemukan guilty pleasure barunya tepat setelah menjalani malam panas penuh penghakiman bersama seorang kongklomerat yang seksi dan memabukkan. Sebelumnya ia bersumpah bahwa tidak akan pernah menjalin ikatan de...