Tittle : I'm not Your Husband Genre : Romance, Marriage life Status : End
****
Sebagai permintamaafan nya karena aku sudah ngilang, aku persembahkan bonus chapter terpanjang yang pernah aku tulis Hope you enjoy;)
****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah kelahiran anak kami yang kedua. Aku dan Taehyung memutuskan untuk pindah. Kami tinggal di kampung halaman rumah Taehyung. Di Daegu tak jauh dari rumah Kakek dan Nenek Taehyung.
Kami berempat tinggal di rumah sederhana bercat putih dan taman yang luas seluas padang rumput yang ditumbuhi berbagai macam bunga. Persis seperti kemauan kami.
Untuk rencana pindah rumah ke Amerika. Kami terpaksa membatalkan nya karena kami sudah memiliki keinginan yang baru. Dan lagi aku tak ingin membuat Taehyung kewalahan dengan kepindahan kami ke Amerika sambil harus mengurus dua anak.
Kini kami berempat sedang asik melakukam kegiatan kami masing-masing di rumah kecil kami. Melihat tawa Taehyung yang tengah bermain bersama Jeon Jeongguk, anak pertama kami dan Jeon Taegguk, anak kedua kami, membuat ku tidak bisa untuk berhenti tersenyum dari kejauhan sini.
Ngomong-ngomong aku sedang di ruang tamu dan mereka sedang di berada di teras rumah.
Yah, untuk mengenang Hyung ku. Kami sepakat menamani anak pertama kami dengan nama Jeon Jeongguk atau Jacob Hansen dan memperlakukan kedua nya dengan baik. Aku hanya tak ingin kedua anak-anak ku bernasib sama dengan hubungan ku dengan Jeongguk Hyung. Sudah cukup aku saja yang mengalami nya.
Untuk Jeon Taegguk atau Julliet Hansen, itu adalah nama yang seharusnya di berikan untuk anak pertama Taehyung dan Jeongguk yang sayang nya tiada sebelum Taehyung memberi nya nama. Yang membuat ku kerap kali berkaca-kaca kala melihat Taegguk.
Baiklah kembali ke rumah ku. Karena aku sudah tak tahan lagi melihat kegemasan yang di buat oleh ketiga nya. Aku yang tadi nya sibuk membaca buku di ruang tamu, akhirnya menghampiri mereka yang masib sibuk bermain kartu uno.
"Ekhm! Seperti nya seru sekali" dehem ku membuat ketiga nya menoleh dan menampilkan senyum yang berbeda-beda. Sebelum kemudian ketiga nya kembali memfokuskan diri mereka pada permainan yang nampak nya berubah menjadi pertandingan sengit antara Taehyung dan dua anak kami.
"Daddy! Ayo bermain bersama kami!" ajak Jeongguk sambil sekilas menoleh ke arah ku. Ya, seperti nya mereka benar-benar terlalu serius bermain kartu.
"Tidak, tidak, Daddy hanya ingin melihat kalian saja" aku menolak sebelum memutuskan untuk duduk di atas sofa, melihat permainan ketiga nya dari atas sofa.
