Tittle : I'm not Your Husband Genre : Romance, Marriage life Status : End
****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
At Swan Hall🕊
Jungkook merasa lega setelah turun dari atas panggung. Kini ia tengah berada di belakang panggung, menunggu ketua club musik nya datang untuk memberikan sebuah pidato penutupan singkat dan ucapan terima kasih.
Setelah nya Jungkook keluar dari ruang rias, tempat club musik nya berkumpul tadi. Ia mencari orang tua nya dan juga Hyung nya, kalau pemuda itu datang. Sebenarnya sang ketua club musik mengajak anggota nya pergi makan bersama, namun Jungkook menolak nya. Dia lebih memilih pulang dari disana nanti ia diangguri.
Yah, karena dirinya berbeda. Banyak sekali orang yang menganggap rambut dan juga mata nya aneh. Itu sebab nya dia tak pernah punya teman selain teman masa kecil nya Niki. Sayangnya saat mereka duduk di bangku sekolah dasar, Niki harus pulang ke Jepang.
"Kookie kemari!" Jungkook yang hapal dengan suara itu, lantas menoleh. Di kejauhan sana, ibu nya berdiri sembari melambaikan tangan nya, di sebelah nya ada ayah nya.
Pelukan hangat langsung ia dapatkan. Jungkook merengkuh ibu nya kilas sebelum kembali memeluk Ayah nya yang setia berdiri di sebelah istrinya. "Ah! Kookie bagaimana perasaan mu?" pertanyaan ibu nya kembali membuat Jungkook tersenyum.
"Rasanya lega setelah turun dari panggung" jawab Jungkook sembari mengedarkan pandangan nya ke segala arah mencari seseorang.
"Kamu hebat nak!" puji Ayah nya sembari mengusak rambut pirang nya hingga sedikit berantakan.
"Ya! Kookie ku sangat hebat!" tambah ibu nya. Wanita anggun itu mencubit kedua pipi nya dan tersenyum bangga melihat putra nya yang baru saja tampil di atas panggung bersama anggota club musik nya.
Tapi eh tapi, pujian itu tak membuat Jungkook senang. Ia lebih mengharapkan kehadiran Jeongguk meskipun Jungkook tau, Hyung nya tak akan datang. "Em Dad? Mom? Dimana Jeongguk Hyung?" tanya nya menatap ke arah kedua orang tua nya secara bergantian.
"Dia tak mau ikut, Kookie. Kami sudah mengajak nya" jawab James sambil mengelus rambut anak nya pelan berusaha tak membuat anak nya itu sedih karena James tau, sedari tadi anak bungsu nya itu terlihat tidak fokus. Mata nya sibuk mencari seseorang.
"Kenapa?" tanya Jungkook dengan nada lesu.
"Entahlah. Sudah tak usah pikirkan itu Kookie! Lebih baik kita rayakan kesuksesan mu dengan makan-makan di restoran kesukaan mu! Bagaimana?" usul Ibu nya sedikit mengubah suasan yang mendadak sedih tadi. Tak ingin orang tua nya mengkhawatirkan kesedihan nya, Jungkook mengangguk mengiyakan.
