25. Tidak Lagi

838 104 27
                                    

Akan ku temukan bahagia yang seutuhnya, tanpa ada yang pergi, tanpa ada yang hilang

-Aksara Waktu-

Gedung utama LASALLE Collage of The Arts Singapore tampak begitu ramai. Hari ini adalah hari festival seni tahunan di adakan. Di halaman depan, berbagai karya tangan di jejerkan, saat masuk di area gedung, dindingnya sudah penuh dengan berbagai lukisan dari mahasiswa LASALLE. 

Festival sudah berlangsung sejak pagi. Dan kini sudah memasuki acara puncak di dalam gedung utama. Betrand dan Anneth sudah siap di backstage. Anneth nampak begitu anggun dengan dress berwarna abu-abu miliknya yang senada dengan jas yang pas di tubuh tegap Betrand. 

Mereka berdua duduk berdampingan di backstage, menunggu penampilan mereka yang akan menjadi penampilan penutup di malam ini. 

"Neth," panggil Betrand. Anneth menoleh, "Ada apa?" 

"Setelah tampil, aku mau ngobrol sama kamu di depan, sambil lihat-lihat karya tangan. Bisa?" tanya Betrand. Anneth mengangguk, "Tentu, tapi tentang apa?" 

"Tentang kita."

Anneth diam, tidak melanjutkan perbincangan itu. Membiarkan hatinya penuh dengan rasa penasaran. 

Tak lama kemudian, panitia memanggil Betrand dan Anneth untuk bersiap-siap naik ke atas panggung, memulai pertunjukan puncak malam ini. 

Betrand dan Anneth naik, dengan tata panggung indah, penuh dengan lampu berwarna gold yang membuat suasana semakin mewah. Musik dari lagu Rewrite The Star mengalun, mengawali penampilan memukau dari mereka. Betrand dan Anneth nampak menikmati, bernyanyi lewat hati, dengan emosi yang sampai kepada seluruh penonton. 

Kilatan kembang api dari bawah membuat penampilan keduanya nampak begitu sempurna. 

Namun, semua keadaan berubah dalam satu kedipan mata. 

Betrand berteriak, "ANNETH!!"

Deg

Semua berubah, lantai yang tadinya berwarna hitam kini darah segar mengalir di sana. Lampu gantung yang semula menyinari mereka dari atas, kini tertancap sempurna di atas tubuh seseorang. 

°°°°°

Gadis itu berlari mengikuti bankar rumah sakit di lorong serba putih ini, masih dengan gaun indah yang berlumur darah, air mata itu menetes bersamaan dengan darah yang menetes dari tubuh cintanya, dari tubuh laki-laki yang masih membawa hatinya dengan sempurna. 

Bankar itu masuk di pintu UGD, membuat langkah Anneth terhenti di depannya. Tubuhnya jatuh lemas di kursi tunggu. Dadanya bergemuruh hebat, kilatan kejadian cepat di atas panggung tadi berputar terus menerus di kepalanya. 

Mulai dari penampilan yang nampak sempurna, lalu tiba-tiba Betrand berteriak namanya, kemudian badannya limbung jatuh ke pinggir panggung. Dan kemudian, lampu itu, lampu indah itu jatuh tepat di tubuh laki-laki kesayangannya. 

Beberapa waktu kemudian, dokter keluar dari ruang UGD, Anneth langsung bangkit, "Gimana keadaannya, Dok?" tanya Anneth cepat. 

"Kami akan melakukan operasi untuk luka sobek utamanya di bagian dada, dan kami juga membutuhkan transfusi darah sebanyak 4 kantong. Rumah sakit hanya tersedia 2 kantong, kami akan menghubungi bank darah, tapi dimohon anda juga mencari. Golongan darah pasien AB," jelas dokter muda itu. 

Aksara Waktu (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang