🙈AL-02🙈

26K 2.6K 164
                                    

Heum komennya lama ya, oke lah 200 vote 60 komen aja bisa? Bisa dong pastiii, gassss.

🙈><🙈

Perkelahian Jaechan dan Aizen berakhir dengan jeritan Guru Bk, sudah biasa juga jadi tak perlu kaget.

"Cih, menyebalkan." decih Aizen, sekeluarnya dia dari ruang BK tadi, dia langsung ke kamar mandi guna melihat bentuk wajah tampannya.

Pipi sedikit chubby nya sampai memar seperti itu. "Ck, sakiit." rengeknya kesal.

Menyebalkan, wajah tampannya jadi terluka seperti ini.

Krieet.

Aizen menoleh kearah pintu kamar mandi, ternyata itu Riyan, siswa kelas 10 IPA 2. Bagaimana Aizen tau? Karena Riyan ini terkenal karena kepintaran dan juga ketampanannya.

Tatapan Aizen sinis sekali, sementara Riyan hanya menatapnya datar tak minat.

"Biasa aja lo." ketus Riyan malas.

Aizen mencibir tanpa suara, dia kembali sibuk membasuh wajahnya dan membersihkan dari debu, serta merapikan rambut indahnya.

Setelah Riyan keluar, Aizen menghela napas panjang, kenapa hari ini sangat menyebalkan, apalagi nanti malam dia harus menemui saudara tirinya.

Di posisi lain, Riyan berjalan menuju taman belakang sekolah, saudari kembarnya baru saja memintanya untuk kesana.

Mereka mau membahas soal taruhan yang akan mereka jalani.

"Kak," sosok gadis berkacamata yang memiliki tahi lalat dibawah mata kanannya, langsung menoleh.

Gadis tersebut duduk dibawah pohon jambu, dia menanti kedatangan adik kembarnya itu.

"Gimana? Taruhannya jadi?" tanya gadis cantik itu.

Riyan mengangguk. "Kakak harus jadian sama si Aizen itu selama 8 bulan ya." pinta Riyan santai.

Gadis cantik bernama Laeryn Senandika itu tersenyum miring. "Gampang, apa hadiahnya kalau berhasil?" tanya Laeryn.

"Mobil lambhor merah aku buat kakak."

"Bagus, kalau aku gagal, apartemenku buat kamu."

Riyan setuju, bukan tanpa alasan mereka melakukan ini, Riyan tau jika Aizen akan menjadi saudara tiri mereka, dan Riyan punya sedikit dendam kesumat pada Aizen.

Sebab cewek yang dia suka, malah suka pada Aizen, tapi Aizen menolaknya sampai membuat cewek yang Riyan sukai menangis.

Dengan menggunakan kakak cantiknya, Riyan mau Aizen menangis nantinya saat diputusin kakaknya.

Laeryn sendiri gampang mendekati Aizen, sebab dia tau jika Aizenlah yang suka menaruh susu stroberri di loker Laeryn.

Walau mereka akan jadi saudara tiri, setidaknya mereka bukan saudata 1 darah, jadi ya hubungan mereka bisa-bisa saja.

....

Malam harinya, Aizen tak perduli pada Papahnya yang sibuk menyiapkan berbagai persiapan untuk kedatangan keluarga baru mereka.

Aizen gak perduli, dia sibuk menonton Coco melon di tv ruang tengah, ruangan yang memang dicap sebagai ruang kesukaan Aizen.

"Aizen ganti baju kamu!" Rion berseru kesal, masih pakai kaus dan celana pendek saja putranya itu.

Aizen mengibas malas. "Gak perduli." ketusnya malas.

Rion mendesah kasar, terserahlah.

"Ah, kalian udah dateeeeng." Rion berseru bahagia, dia berlari mendekati pintu rumah dan menyambut ke 3 anggota keluarga baru nya.

Wanita berusia 37 tahun bernama Zavina, cinta pertama Rion yang berhasil menjadi istri Rion.

Mereka ber 3 mengenakan pakaian yang terbilang mahal, Zavina seorang Ceo di perusahaanya sendiri, dia menikahi Rion karena dia juga butuh pendamping.

Kedua anaknya nampak santai, mereka tak protes sama sekali karena mereka senang Mamah mereka tak perlu sibuk bekerja lagi.

"Hai Papah~" sapa Laeryn ramah, dia fine-fine aja dengan keluarga baru ini, toh dia punya object baru untuk dijahili.

Riyan hanya diam, sementara Rion terharu karena akhirnya dia punya anak perempuan yang cantik.

Rion mendekati Laeryn dan memeluknya erat. "Kamu mau pulau? Mau papah belikan?" tanya Rion sangat bersemangat.

Laeryn terkekeh pelan, mantan suami Mamahnya dulu hanya tau morotin aja, sekarang Papah baru mereka royal begini.

Laeryn menggeleng pelan. "Enggak Pah, Lae udah punya pulau sendiri, udah Mamah beliin." jawab Laeryn tenang.

Rion menatap Zavina kesal. "Kamu ish." rajuk Rion sebal.

Zavina terkekeh pelan, dia menarik Rion agar mendekatinya, perlahan Zavina merengkuh pinggang Rion dan mencium bibirnya.

"Ayo main sayang, biarin mereka berbaur disini, oke?" bisik Zavina lirih.

Rion merona merah, dia mengangguk dan akhirnya keduanya pergi menuju kamar di lantai 2.

Laeryn dan Riyan berjalan menuju ruang tengah, dan benar saja terlihatlah Aizen yang sedang menonton Coco Melon disana.

"Wah, hai saudara tiri~" sapa Laeryn yang langsung mengejutkan Aizen.

Dia berbalik, suara gadis yang dia sukai!? Kenapa ada disini!? Jangan bilang dia adalah saudara tirinya!?

"Loh? Laeryn? Riyan? Kalian.."

Laeryn mengangguk. "Iya, kami saudara tiri lo." jawab Laeryn.

Lemas, Aizen lemas sekali, kalau gini caranya bagaimana dia bisa mendekati Laeryn.

"Loh!? Kok nangis!?" seru Laeryn panik, melihat air mata mulai mengalir dikedua manik coklat madu Aizen.

Riyan mendengus malas, kakaknya tak pernah bisa melewatkan tangisan laki-laki, kakaknya sangat suka dengan tangisan laki-laki.

Riyan sudah sering dibuat menangis.

"Hiks..PAPAH AIZEN GAMAU SAUDARAAN SAMA LAERYYYNNN HUAAAAAAAAA."

Bagus, inilah yang Laeryn sukai.

🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈Bersambung🙈

Childish Aizen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang