🙈AZ-38🙈

4.8K 733 72
                                    

Ayo 300 vote dan 75 komen gas!

><

Pemotretan kali ini sudah selesai, mereka melakukannya di gedung pemotretan seperti biasa.

"Hasil nya akan keluar malam ini dan akan ada yang di eleminasi." ujar Valeri pada Riyan dan Aizen.

Mereka tampak tak acuh, tak pernah perduli dengan hasil yang sialnya mereka akan selalu berhasil maju ke sesi berikutnya.

Aizen dan Riyan berjalan menuju kamar mandi, rasanya mereka mau buang air dulu.

"Lo bilang, Valeri kemarin nyatain perasaannya ke lo?" tanya Riyan membuka pembicaraan, Aizen mengangguk tak acuh.

Memang benar, Valeri menyatakan perasaan nya pada Aizen dan tau apa reaksi Aizen?

"Oh? Terus?"

"Aku mau kita menjalin hubungan."

Aizen sontak tertawa sinis, hubungan? Tak akan ada yang bisa menggeser posisi Laeryn dihidupnya. "Mimpi lo ketinggian, gue udah punya pacar dan dia lebih-lebih dari lo." ejeknya seraya pergi.

Dia kan harus jaga hati, Laeryn pasti menunggu nya disana.

"Gila aja kalau lo terima, gue hajar lo." sinis Riyan, dia akan menghajar Aizen kalau sampai dia selingkuh dari kakaknya.

Aizen terkekeh pelan, dia mengibas pelan. "Gue gak tertarik sama cewek-cewek disini, walau ada yang badannya cantik dan ideal, gue gak tertarik, bagi gue Laeryn udah sempurna." gumam Aizen.

Dia merindukan Laeryn, sedang apa kekasihnya saat ini yah.

Keduanya masuk ke dalam kamar mandi, dan di dalam sana lumayan ramai dengan para staf laki-laki.

Tatapan mata staff disana langsung tertuju pada Aizen, salah seorang disana berceletuk.

"Aizen, badan lo bagus banget, daripada sama Riyan mending lo sama gue." kebetulan sebagian staff disana pandai berbahasa indonesia.

Aizen mendelik jijik, apa-apaan njir.

"Sorry, kalau lo belok jangan ajak-ajak orang ya sialan, gue normal dan gue punya pacar cewek." balas Aizen tajam.

Beberapa staff disana tertawa mengejek. "Halah gak usah malu gitu Aizen, jujur lo pihak dom nya si Riyan kan?" tanya salah satunya.

Riyan mendecih jijik. "Gila aja lo, gue aja cinta banget sama kakak gue, ya kali gue sama pacarnya, iuw."

Mereka tak percaya, melihat Aizen dan Riyan yang selalu berdua membuat mereka berpikir jika keduanya juga pasangan gay seperti kebanyakan model di Amerika ini.

Ternyata tidak. "Ey, tak perlu begitu-"

BUAGH!

"Bacot lo!" kini Aizen mendapat sebuah ide, dia bisa di diskualifikasi jika membuat keributan dan akan dipulangkan.

Dan ini salah satu caranya, Riyan yang seolah paham sama rencana Aizen, ikut turut memukul staff lainnya.

Bagus, mereka bisa pulang beberapa hari lagi, 8 minggu ini mereka seperti di neraka saja, Amerika tak seindah yang dibayangkan.

Terlalu banyak Gay yang sering menggoda mereka, membuat mereka jijik dan semakin tak tahan.

Padahal mereka masih suka buah dada wanita, apalagi Riyan ini bisa dikatakan Incest pada Laeryn, cuma dia gak menampakannya dengan jelas.

Tak perlu menunggu sampai 3 bulan, mereka bisa pulang sebentar lagi.

...

"Pah, Riyan sama Aizen mana? Kok gak pernah jenguk aku." pertanyaan Laeryn setelah dia pulih dan bisa pulang ke rumah besok.

Tubuhnya sudah mulai membaik, tapi Rivan selalu datang padahal Rion sudah melarangnya, karena tanggung jawab Rivan sudah selesai.

"Mereka ada di Amerika, lagi ikut lomba." jawab Rion seraya menyuapi Laeryn makan siangnya hari ini.

"Eum, saat Laeryn masuk rumah sakit, mereka datang gak?" tanya Laeryn pelan, dia merasa tak pernah melihat Riyan dan Aizen.

Dan saat Laeryn sadar juga mereka tak ada, Laeryn merasa dadanya sesak karena mereka berdua tak pernah muncul untuk sekedar menjenguk Laeryn.

Rion mengelus pipi Laeryn pelan, dia tersenyum tipis. Rion sebenarnya tau apa yang terjadi dihari kecelakaan Laeryn dan kenapa Aizen dan Riyan tidak datang.

Rion tau apa yang Zavina katakan pada putra nya, tapi Rion hanya mengikuti alur rencana Zavina saja.

"Gini sayang, Laeryn jangan pernah percaya dengan apa yang mamah katakan, Laeryn sering dipukuli Mamah Zavina dan jangan pernah percaya lagi dengan ucapannya, Aizen dan Riyan tidak datang karena mereka tidak tau kamu kecelakaan, jadi Papah mohon, jangan pernah percaya apapun yang mamah mu katakan."

Bisik Rion serius, Laeryn mengangguk patuh, dia ingat sekali kalau Mamah Zavina itu membencinya, mamah Zavina selalu memukulnya kalau dia tak bisa menyamai Riyan.

"Iya Pah."

Tapi tetap saja Laeryn kecewa mengetahui Aizen dan Riyan tak pernah menjenguknya atau datang melihatnya.

Dia kan merindukan mereka berdua.

Untung saja saat ini Rivan tak ada disini, jadi Rivan tak bisa cepu ke Zavina.

Rivan ini kan sekongkolan sama Zavina, Rion tau semuanya, tapi dia pura-pura bodoh seolah tak tau apa-apa, agar Zavina merasa diatas awan.

Dia akan bergerak jika Zavina kembali main tangan pada Laeryn, Rion pun tau rencana Zavina untuk memecah belah antara 3 saudara ini.

Dia akan menonton dulu, tapi dia akan meng antisipasi pada Laeryn agar jangan percaya pada Zavina.

"Kalau Mamah mu mengatakan apapun, iya kan saja, jangan dilawan, paham?"

"Paham Pah."

Bagus, dengan begini Rion bisa membalikan keadaan, membuat Zavina merasa senang atas rencana busuknya, dan jika ada saat yang tepat maka Rion mengeluarkan semua bukti.

Sudah terkumpul, cuma kan harus dikeluarkan disaat yang tepat saja.

🙈Bersambung🙈


Childish Aizen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang