🙈AZ-18🙈

8.4K 1K 89
                                    

Wahh gercepnya, 250 vote 60 komen lagi gas.

><

Benar saja apa yang Aizen katakan, dia masih merajuk dan memilih untuk mengabaikan Laeryn.

Tapi Laeryn biasa saja, nanti itu anak bakalan nempel lagi sama dia, jadi biarkan saja untuk sementara Aizen merajuk.

Lucu melihat ekspresi merajuknya tadi pagi di meja makan, bibir mengerucut sebal dengan alis yang menukik.

Pagi tadi juga Aizen berangkat duluan, dia masih musuhan sama Laeryn.

"Kak, udah gak usah kak." Riyan menahan tangan Laeryn saat ini, Laeryn berjalan menuju kelas Aizen, kelas dimana 2 orang berisik yang mengganggu Riyan.

Orang yang sudah membuat adiknya insecure lagi.

"Lepas, kakak gak bakal diam aja pas tau kamu diejek kaya gitu." Laeryn menepis tangan Riyan.

Untung saja bel masuk masih lama, Laeryn berjalan cepat tak memperdulikan rengekan Riyan dan tatapan sekitar.

Begitu Laeryn sampai di pintu kelas.

"Loh Lae, tumben lo kesini." itu Juneth, teman Laeryn, benar-benar hanya teman dan Aizen tak tau soal itu.

Laeryn menatap Juneth tajam.

"Dimana Andre sama Bagas? Gue ada urusan sama mereka." ucap Laeryn dingin.

Juneth meneguk ludahnya kasar, dia melirik ke dalam kelas sedikit.

"Mereka di da-"

"Minggir!"

Laeryn menerobos masuk ke dalam kelas, dia mengedarkan matanya ke penjuru kelas, dan menemukan sosok yang dicari nya.

Seisi kelas terdiam, mereka tak tau apa tujuan Laeryn datang ke kelas mereka, Aizen sendiri mulai siaga kalau-kalau ada yang berani mendekati gadisnya.

Laeryn berjalan menuju meja Andre dan Bagas, tatapan matanya masih santai.

"Udah gue duga, adek lo itu ngaduan." cibir Bagas sembari berdiri, begitu juga dengan Andre.

Mereka malas berurusan dengan Laeryn, karena mereka juga agak takut dengan gadis cantik ini.

Laeryn berdiri di depan keduanya, senyum tipis dia berikan, kedua tangannya terlipat di dada.

"Kak, udah kak." rengek Riyan lagi.

Laeryn abai. "Lo yang udah buat adek gue insecure lagi ya." celetuk Laeryn santai.

"Ya, tapi insecure dia itu bukan urusan kami, siapa suruh jadi orang baperan." cibir Bagas.

"Tau tuh, kami kan hanya mengatakan hal yang sebenarnya, dia itu memang jelek dan gendut." sahut Andre.

Aura yang Laeryn keluarkan sudah gelap, tatapan matanya sangat menunjukan kebencian yang amat besar.

Dia menyunggingkan senyum tipisnya.

"Lo cowok bukan? Kenapa mulut lo kaya bencong perempatan jalan." cibir Laeryn.

Keduanya tak terima tentu saja, mereka ingin sekali memukul wajah songong Laeryn, cuma sayangnya Laeryn ini cewek.

Childish Aizen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang