🙈AZ-37🙈

5K 744 111
                                    

300 vote 70 komen baru up lagi, kalau gak terpenuhi ya gak up, gak kaya kemarin yang belum penuh votenya udah up, jadi kan pada ngelunjak sidernya.

><

Zavina mendatangi Cafe milik Adinia siang ini, terhitung sudah 5 minggu Laeryn tertidur dan tak ada niat untuk segera bangun.

Kling.

Bel Cafe berbunyi begitu Zavina membuka pintu, aroma kopi dan roti langsung tercium dihidung Zavina.

Tapi kedatangannya ini bukan untuk kopi ataupun roti disini, dia harus menemui Adinia.

Zavina mengedarkan pandangannya ke penjuru Cafe, lalu menemukan posisi Adinia yang tak lain ada dibagian kasir.

Senyum miring terulas diwajah Zavina, wanita 39 tahun itu berjalan cepat menuju Adinia berada, dia harus membuat sedikit perhituntan.

Raut wajah Adinia yang sangat ramah malah membuat Zavina muak, dia mendecih lirih.

"Adinia Senandika." suara rendah milik Zavina membuat Adini tersentak kaget, dia yang tadinya sedang membersihkan meja kasir sontak menoleh.

Raut wajahnya pias seketika, mau apa mantan sahabatnya ada disini.

"Zavina?" mendengar suara Adinia saja sudah membuat Zavina muak, dia mendecih lagi.

"Aku mendiamkan mu, bukan berarti kau berhak atas Laeryn, kau kira aku tidak tau jika selama 2 hari bulan kemarin kau bertemu dengan gadis itu!" cerca Zavina langsung.

Adinia kaget, bagaimana Zavina bisa tau. "Tapi Laeryn itu Putri kandung ku Vina, tidak salah kalau aku ingin bertemu dengannya." balas Adinia.

Zavina menggeleng tak percaya. "Setelah merebut Rion dulu, kau merebut suamiku, lalu setelah aku dapat anakmu, kau ingin merebutnya lagi?" hubungan keduanya susah dijelaskan.

Zavina dan Adinia dulunya sepasang sahabat yang memang sangat dekat, tapi semua hancur kala Adinia mulai merebut semua yang Zavina punya.

Dimulai dari Adinia yang merebut Rion di SMA mereka dulu, kemudian Adinia kembali merebut suaminya.

Setelah Zavina dapatkan anak Adinia dan berniat membalas dendam, lantas Adinia ingin merebutnya lagi?

Serakah sekali wanita sialan itu.

Tatapan mata Adinia tajam, tak ada lagi raut ramah dan lembutnya.

"Tapi kau menyiksa putriku! Kau pilih kasih diantara si kembar, lebih baik kembalikan Laeryn jika kau memang tak bisa menjaganya."

Zavina tertawa mendengar ucapan Adinia, lucu sekali ditelinga nya.

"Tidak semudah itu, aku akan membuat Laeryn membencimu juga, setelah dia membenci saudara dan kekasihnya. Aku akan hancurkan hidup putri kesayanganmu itu Adinia, dia akan menerima semua akibat dari perbuatan mu." desis Zavina puas.

Adanya Laeryn hanyalah sebagai alat balas dendam Zavina saja.

Kedua tangan Adinia mengepal kuat, dia sadar jika Zavina punya kemauan maka dia akan melaksanakannya sampai selesai.

Childish Aizen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang