🙈AZ-45🙈

4.9K 699 63
                                    

300 vote 60 komen gas! Disini susah beut nyari vote, pembaca nya pada high class semua saya rasa, tinggal neken bintang dilayar, bukan ambil bintang di langit🏃

><

"Kenapa lo nangis?" Juneth, atau nama aslinya adalah Julian melengos dengan air mata dipipinya.

Kini posisinya mereka ada di taman belakang sekolah, dengan Julian duduk dikursi besi itu, dan ada Rameo, Rivan, Vier, Aizen, Laeryn serta Riyan juga.

Jadi setelah siaran yang Rameo beritakan tadi pagi, Julian menarik Rameo agar ikut ke taman belakang dan mereka sempat terlibat perkelahian.

Namun semua berhenti begitu Laeryn datang, Julian langsung menangis dan duduk dikursi taman.

Julian menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan, kemudian dia beralih pada Laeryn yang ada ditengah mereka.

"Lo gak akan sadar..hiks..lo gak akan tau kenapa semua terjadi sama lo kan Lae?" nada suara Julian sumbang sekaligus lirih, dia kembali terisak.

Laeryn menyilangkan kedua tangannya di dada, helaan napas dia berikan.

"Itu yang mau gue tanya, kenapa lo ikut dalam rencana gila nya Aiden?"

Aizen menatap Laeryn dalam, perlahan dia meraih tangan kanan gadis berambut sebahu itu lalu mengenggamnya erat.

Dia merasa bersalah, pasti ini ada sangkut pautnya sama dirinya.

"Gue mau balas dendam, karena pacar lo," Julian menatap Aizen sangat sinis dan penuh dendam, dia benar-benar dendam pada Aizen.

Laeryn juga turut menatap Aizen yang mulai kehilangan rona diwajahnya, jantungnya berdebar semakin cepat saat tatapan Laeryn menghunus jantungnya.

"Kenapa?"

"Dia udah bunuh Julio..hiks..dia bunuh adik sepupu gue! Dia mutilasi Julio lalu dia beri makan daging Julio pada hewan liar! Lo kira..hiks..semua ini karena siapa? YA KARENA LO SIALAN! KALAU AJA JULIO GAK SUKA SAMA LO! KALAU AJA JULIO GAK BANTUIN LO BAWAIN BUKU 2 TAHUN LALU, ADIK GUE GAK BAKAL MATI!!"

Semua seolah tak percaya, namun Rivan, Rameo dan Vier merasa tak heran, sebab mereka sudah menebak apa saja yang bisa Aizen lakukan pada orang yang sudah dia targetkan.

Sementara Laeryn langsung ditarik mendekat kearah Riyan, dan menjauhi Aizen, Riyan bersikap defensif seketika.

Aizen diam, dia menatap Laeryn lirih.

"Tapi kenapa harus mamah Zavina?" tanya Laeryn masih tenang, seolah tak terprovokasi sama sekali.

Tawa kuat terdengar jelas, Julian tertawa dengan nada sarkas yang ketara.

"Alasan kenapa Aizen lolos dari masalah pembunuhan itu, karena Tante Zavina ada dibelakangnya, Tante Zavina melindungi nya dari jeratan hukum, lo bodoh banget Lae, sumber masalah lo itu Aizen, mending lo jauhin-"

BUAGH!

"Bacot banget lo, kaya perempuan." Rivan memberikan 1 tinjuan pada Julian agar laki-laki itu diam.

Dia cukup kasihan pada Aizen karena kini dia benar-benar terdiam menatap Laeryn yang enggan menatapnya sama sekali.

"Laeryn, dengerin aku sebentar, bisa?" dia berusaha menekan suaranya agar tidak bergetar, dia menggapai tangan Laeryn namun gadis itu melepaskannya.

Childish Aizen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang