🙈AZ-49🙈

6K 615 47
                                    

Halo, 1 part lagi🏃

Aizen memandang kearah sebuah tempat dimana dulunya itu adalah rumah yang Aizen tinggali, kini yang terlihat hanya bekas-bekas kebakaran saja.

"Aku harus bunuh dengan cara apa ya." Aizen belum memikirkan ide yang bagus untuk membunuh Aiden, apa harus menggunakan racun? Atau dengan api atau yang bagaimana.

Sedikitnya Aizen bingung, sebenarnya dia mau membunuh Aiden langsung tanpa menyiksa nya, karena mau bagaimana pun rasa sakit pada Aiden bisa Aizen rasakan.

Yah, mereka kan kembar.

"Sedang apa kau?" Aizen berbalik dengan cepat, dia meraih pistol dibalik jaketnya dan mengarahkannya kearah sumber suara.

Itu Aiden, mereka memang janji temu ditempat ini, Aizen menghela napas pelan saat melihat Aiden datang, hanya mengenakan piyama satin tipis yang menembus tubuh rampingnya.

"Kau baru selesai bermain dengan para Dominan mu?" tanya Aizen seraya menyimpan pistolnya kembali.

Aiden tertawa pelan, sosok mirip Aizen yang agak terlihat lebih feminim itu melipat tangannya didada. "Yah, kau harus coba itu pada Laeryn." ujarnya santai.

Decihan Aizen berikan. "Bukannya kau sudah punya kekasih?"

"Ya, dengan dia lah aku bermain, kau kira?"

"Lalu apa maksudmu dengan foto yang kau kirim pada Laeryn!? Berusaha menghancurkan hubungan kami!"

Aiden tersenyum dengan elegannya, dia menggeleng pelan.

"Enggak juga, aku hanya ingin memberi sedikit  perpisahan saja, aku sengaja melakukannya, ingin melihat apakah Laeryn akan tetap bersama mu disaat melihat foto itu atau tidak, tapi ternyata dia masih setia."

Aizen tak habis pikir dengan isi otak kembarannya ini. "Lalu apa mau mu saat ini?" tanya Aizen.

"Bunuh aku.."

"Hah?"

Memang niat awal Aizen kan mau bunuh Aiden, cuma kan kalau tak ada perlawanan jadi tak seru, Aizen bosan.

Raut wajah Aiden menyendu seketika, helaan napas lelah terdengar.

"Aku sangat mencintai Azlia..tapi karena kesalah pahaman dia jadi membenciku..lantas untuk apa aku hidup lagi? Alasan aku bertahan kan untuk Azlia, tapi sekarang dia tak mau melihatku lagi.."

Nada suara Aiden masih tenang, tapi Aizen tau kembarannya itu bersedih, ah dia jadi punya ide bagus.

Daripada membunuhnya, lebih baik biarkan saja Aiden terpuruk dalam sakit hati akibat Azlia, Aizen suka melihat Aiden terpuruk dan berakhir seperti orang gila.

"Aku tak sudi mengotori pisau cantikku dengan darah mu, kembalilah, kau mati sekalipun Azlia tak akan memaafkanmu, jadi berusaha saja."

Aiden diam dan mengangguk, dia tak terlalu membenci Aizen, hanya saja dia iri pada kembarannya yang selalu mendapatkan apapun yang dia mau.

Jadi iri hati itu memang sangat berbahaya untuk kesejahteraan manusia.

....

Childish Aizen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang