🙈AZ-16🙈

8.2K 1K 84
                                    

Lama👎 300 vote 50 komen ya.

><

Benar apa yang Laeryn rencana kan, Aizen pergi sendirian setelah pulang sekolah dan sampai saat ini belum pulang juga.

Dia sudah mengatakan pada Arga untuk datang ke suatu tempat, bersama kekasihnya Leora.

Laeryn ada disana, dia bersembunyi diantara pengunjung, dan Aizen juga ada disana, sedang memantau Arga dan Leora.

"Benar kan, dia pasti akan melakukan sesuatu pada laki-laki yang kudekati." gumam Laeryn.

Setelah ini apa yang akan Aizen lakukan ya, Laeryn mendekatkan langkahnya di dekat Aizen.

Untung saja Laeryn mengenakan hodie bertudung dan masker, sementara Aizen tidak mengenakan penyamaran.

Saat Arga dan Leora turun ke paskiran basemant, Aizen juga mengikuti mereka, begitu pun dengan Laeryn.

"Cih, mati lo Arga." itu adalah kata yang Laeryn dengar dari sela bibir Aizen.

Dan kini Laeryn sudah sangat yakin jika Julio yang kemarin itu mati karena ulah Aizen, sebab rambut yang Laeryn temukan pada celana Aizen, itu adalah rambut Julio.

Laeryn sudah melakukan uji lab dengan helaian rambut itu, dan tentu saja DNA nya cocok dengan Julio.

Harus disayangkan Julio sudah pergi karena kecemburuan buta seorang Aizen.

Apa yang akan jadi karma untuk Aizen jika seperti ini terus.

"Baiklah, saatnya memberikan hukuman pada anjing gila." bisik Laeryn dingin.

Saat dia melihat Aizen hendak menelepon seseorang, Laeryn langsung mendekatinya dan merangkul bahunya.

Membuat remaja itu kaget seketika, wajahnya tegang dan pucat disaat bersamaan.

"L-lae!? Kenapa kamu disini-"

"Sstt, gausah banyak bacot." Laeryn menarik Aizen pergi menuju mobil yang memang Laeryn parkirkan tak jauh dari sana.

Aizen sudah pucat, tangannya dingin karena melihat raut wajah Laeryn yang ketat dan penuh emosi, Aizen sudah ciut duluan.

Apa Laeryn mendengar hal tadi? Laeryn sudah tau kalau Aizen akan mencelakai Arga makannya dia mengikuti Aizen.

"L-lae tangan aku sakit.." lirih nya, Laeryn menggenggam tangan Aizen terlalu kuat, Aizen tak suka diperlakukan seperti ini.

Laeryn tak perduli, dia sampai di mobil alphard putihnya lalu membuka pintu itu kuat, dengan keras dia mendorong tubuh Aizen masuk ke dalam mobil.

Brugh!

Brak!

"Sakit..." lirihnya merasa sakit dikepalanya, Laeryn tak perduli sama sekali.

"Jalan Pak."

"Baik Nona."

Mobil melaju keluar dari basemant, tak ada pembicaraan diantara Laeryn dan Aizen, hanya ada isakan lirih dari Aizen.

...

"Lae sakit..hiks..sakit.." Laeryn tak perduli, mereka sampai di rumah, orang tua mereka juga sudah pulang dari acara honey moon mereka.

"Loh? Kenapa ini?" Laeryn mendengus mendengar pertanyaan dari Papah nya.

Dia mendorong tubuh Aizen ke sofa dengan kasar. "Aizen, dia buat masalah, tapi biar Lae aja yang kasih pelajaran." Riyan penasaran apa hukumannya.

Sementara Rion menatap datar Aizen yang sudah menangis disana, oh sekarang Rion tau siapa yang Aizen takuti sekarang.

"Hiks.."

"Coco melon yang ada di semua tv di rumah ini, udah aku hapus permanen." jantung Aizen berdegup tak karuan, dia menangis tak karuan saat ini.

"KOK DIHAPUS!? hiks..HUAAAAAAA LAERYN JAHAAAAT!! Hiks..HUAAAAAAAAAAAAA." benar, Coco melon adalah kelemahan terbesar Aizen.

Aizen meraung pilu, kenapa dihapus permanen!? Dia tak bisa hidup tanpa Coco melon, kenapa Laeryn harus menghapus tontonan kesukaannya.

Daripada dipukul, lebih baik Laeryn menghapus Coco melon itu selamanya.

"Ya itu hukuman kamu."

"JAHAT! AI BENCI LAERYN!"

"Ya bodo, gak perduli. Ayo Riyan kita pergi."

Riyan mengembangkan senyum indahnya, dia berlari mendekati kakaknya dan memeluk lengannya.

"Ma, Pah, kami mau pergi jalan-jalan dulu ya." Aizen menatap Laeryn tajam.

"MAU KEMANA!? LAE JAHAAAAAAAAT!"

"Oh? Gak perduli."

"PAPAH COCO MELON AIZEN ILANG PA!"

"Ya kan kamu emang salah."

Aizen menatap mamahnya melas, hanya mama nya saja yang bisa dia jadikan pertolongan.

Helaan napas mamahnya berikan.

"Nanti Mamah belikan tv yang baru ya." ujarnya lembut.

Aizen mengangguk lemah, dia memeluk mamahnya erat dan menatap Laeryn penuh permusuhan.

"Jahat! Kita musuhan!" pekik Aizen kesal.

Laeryn dan Riyan mencibir tanpa suara.

Musuhan ya musuhan lah, nanti juga bakal nempel lagi sama Laeryn, lihat saja nanti.

Walau Coco melonnya hilang, tapi hukuman asli Aizen masih lama untuk diberikan.

🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈Bersambung🙈

Childish Aizen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang