🙈AL-14🙈

8.9K 1K 17
                                    

Vote komen sama-sama sedikit, huh ya udalah.

><

Laeryn menemukan sesuatu dari celana yang Aizen pakai semalam, seperti bercak darah mengering dan ada beberapa helai rambut.

"Bagus, gue bisa jadiin ini sebagai petunjuk." gumam Laeryn yang langsung menyimpan helaian rambut itu di plastik.

Aizen jangan sampai tau, Laeryn harus berpura-pura dulu untuk sementara.

"Lae! Ayo berangkat."

Laeryn segera berjalan menuju asal suara, itu Aizen. "Iya sebentar." dan nampaknya akan ada alasan yang tepat untuk Laeryn menjauhi Aizen.

Untuk sementara, karena dia mau bermain-main sedikit dengan Aizen.

"Kakak ngapain sih?" Laeryn menggeleng pelan, dia merangkul bahu Riyan lalu berjalan menyusul Aizen yang sudah masuk ke dalam mobil.

Riyan bergelayut manja dibahu Laeryn, sudah lama loh dia tidak bergelayut sama kakaknya, itu semua karena Aizen yang mulai memonopoli kakaknya.

"Nanti sore pergi main yuk kak." ajak Riyan manja.

"Main kemana?" tanya Laeryn yang langsung merengkuh pinggang Riyan erat.

Riyan berfikir sejenak, mau pergi kemana ya kira-kira enaknya, jangan ajak Aizen karena nanti anak itu mengacaukan acara mereka.

"Ah, kita ke tempat persembunyian kita yuk, nanti malam Papa dan Mama kan pulang, jadi biarkan saja Aizen di rumah." hoho, pintar juga Riyan.

Laeryn mengangguk, nampaknya dia harus meluangkan waktunya untuk Riyan, sudah terlihat jelas jika adiknya itu mulai kesepian.

Laeryn juga mengaku jika Laeryn mulai sibuk dengan Aizen, dia kan harus membagi waktu dengan adil bagi keduanya.

"Ya sudah, nanti pulang sekolah kita pergi ya."

"Asiikk." akhirnya, Riyan bisa bermanja secara pribadi dengan kakaknya lagi.

Tidak ada Aizen si pengganggu hahahaha.

....

Kabar mengejutkan, Julio yang semalam membantu Laeryn membawa buku ke kelas Aizen, dikabarkan meninggal dunia karena dibunuh.

Semua tak percaya, termasuk Laeryn, dia jadi berpikir yang tidak-tidak tentang kejadian ini.

"Kasihan sekali." itu suara Lohan, cowok datar yang duduk di depan meja Laeryn.

Laeryn satu kelas dengan Geng Bambilion, dan geng yang isinya adalah cowok-cowok ganteng incaran gadis-gadis SMA Pemersatu Bangsa.

"Katanya dia dibunuh kan, dimutilasi." itu suara Verga.

"Iya, padahal dia Kapten Basket loh." celetuk Althan.

Laeryn termenung, haruskah dia tanyakan pada Aizen? Nampaknya selagi dia pergi bersama Riyan nantinya, dia akan mencari tau perihal rambut itu.

Untuk saat ini Laeryn diam dan pura-pura bodoh saja, anggap ini sebagai ancang-ancang Laeryn untuk menjauhi Aizen kedepannya.

"Huh, mencurigakan sekali." Laeryn bingung, dan sepertinya dia harus menggunakan uang yang selama ini Mamanya berikan padanya.

Tentu saja untuk menyusut masalah ini.

Pasalnya, Laeryn sedikit tak rela Julio meninggal, bisa saja Julio Laeryn jadikan sebagai batu loncatan untuk membuat Aizen cemburu.

Tapi dia sudah keburu mati, jadi nampaknya dia harus mencari orang lain.

🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈Bersambung🙈

Nanti up lagi. Sengaja pendek.

Childish Aizen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang