W i t h Y o u
"Sa, Ghe ada yang lihat Galan?" tanya Anand.
"Galan? Pak Galan? ooh kita gak lihat Pak, emang nya kenapa?" tanya Ghea.
"Lima menit lagi kita meeting, tapi Galan belum juga datang." jawab Anand.
"Sa, lo tau Galan kenapa?" pertanyaan Anand membuat Alsya sedikit terkejut.
"Saya gak tau Pak, kenapa nanya saya." sahut Alsya.
"Ya-"
"Nand!" panggil Jelsi mendekat ke arah Anand.
"Gimana?"
"Handphone Galan gak bisa dihubungi." ucapnya.
"Serius lo? terus ini gimana? anj tu anak ya kebiasaan banget."
"Gue juga gatau- Galan!!" panggil Jelsi melihat Galan yang terburu-buru.
"Ayo! ayo! tiga menit lagi." ucap Galan langsung menuju keruangan rapat disusuli Anand dan Jelsi.
Alsya memperhatikan Galan yang terburu-buru, mata Galan begitu tidak sehat di lihat oleh Alsya.
"Pak Galan tuh emang kebiasaan banget deh, gak kaya Pak Gema yang sat set sat set." celetuk Ghea.
"Kebiasaan gimana?" tanya Alsya penasaran.
"Iya, dia tuh gak pernah on time kalau datang. Apalagi kalau meeting, semua nya panik nungguin dia itu kata si Bila tuh."
"Ohya?"
"Iya, kalau Pak Gema sih mana mungkin telat gitu."
"Lo jangan nyama-nyamain Pak Galan sama Pak Gema, Ghe. Kan semua orang itu beda, dan mungkin Pak Galan sibuk."
"Iya kali ya. Ya udah deh iya calon istri Pak Galan yang sangat amat pengertian."
"Dih mulut lo."
"Hahahaah bercanda, Sa. Tapi semoga aja ucapan gue di kekendaki tuhan."
"Ucapan lo?"
"Iya, lo calon istri Pak Galan. AAMIIN!"
"Berisik lo ah."
W i t h Y o u
Setelah meeting selesai.
"Lo gila! gue sampe keringat dingin nunggu lo." semprot Anand.
"Sorry."
"Kemana sih lagian lo tuh, kebiasaan banget tau gak. Gema mana pernah telat kaya gini." ujar Jelsi.
"Gue bukan Gema Jes!" ucap Galan sedikit membentak. "Lo gatau sesibuk apa gue tau gak."
"Sesibuk apapun Gema kayanya dia selalu tepat waktu deh."
"Jes, udah lah. Lagian meeting nya udah selesai juga, rekan kerja kita tadi juga nyantai kok." ucap Anand.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Fiksi RemajaKisah cinta memang tidak ada yang sempurna bukan? Ya, disetiap hubungan pasti mempunyai plus dan minus nya masing-masing. Satu itu cukup, tapi tidak dengan kamu yang selalu merasa kurang. Keluarga kamu baik, tapi kamu nya yang tidak baik. Jalannya...