WY | 06

2 2 0
                                    

W i t h Y o u

"WHAT!! ARE YOU KIDDING ME?!!" teriak Ghea dengan wajah terkejutnya.

"Gue serius. Gue sama Galan udah saling kenal, tapi cuma lewat sosial media meski itu berlangsung lumayan lama." jelas Alsya. "Jadi waktu itu jaman-jaman nya gue masih mainin anon di Telegram. Kita ketemu disitu, terus ya biasa kaya orang kenalan di sosmed pada umumnya pasti ujung- ujungnya ke whatsapp kan." lanjut Alsya, Ghea sangat serius mendengarkannya.

"Terus singkat cerita, gue sama Galan chatan setiap hari dan dia suka sama gue. Ntah karena apa dia suka sama gue meski kita belum pernah ketemu saat itu. Dan dia terus deketin gue lewat chat, dia selalu bilang kalau dia pengen serius sama gue. Dan lo tau, dia juga bilang kemarin lalu saat dia ajak gue ngobrol di kafe. Kata dia, perasaan dia dari hari itu sampai sekarang masih sama dan gak pernah berkurang sedikit pun buat gue." lanjutnya.

"Hah?! gila. Bentar- gue speechless." Ghea diam lalu fokus kembali pada Alsya. "Dia nunggu lo dari waktu itu sampe sekarang, itu kan kan artinya?"

"Mungkin. Tapi lo gak perlu percaya juga sih, tapi ya gimana emang itu kenyataan yang emang terjadi sama gue dan Galan empat- lima tahun yang lalu lah gue lupa." Ghea masih terkaget.

"Bentar- lo chatan seberapa lama sama dia?"

"Dua tahun-"

"Dan kalian gak ketemu selama itu?!" teriak Ghea. "Sa, gue gak ngerti sama lo yang bisa bertahan chatan selama itu, dan bisa-bisanya Galan gak ajak lo ketemu?!"

"Gue juga gak paham sih sama diri gue sendiri. Tapi Galan berulang kali ngajak gue ketemu Ghe, but gue belum siap. Lo tau kan gue gak pernah deket atau jalan berdua sama cowo selain Axel, itu juga sebatas teman." ujar Alsya.

"Galan ajak lo ketemu berulang kali, tapi lo gak mau? itu maksud lo?" Alsya mengangguk. "Why?! lo gak suka sama Galan? terus lo kenapa balesin chat Galan selama itu Saa?"

"Gue bukan gak suka sama Galan. Ttapi lo tau sendiri kan, Ayah sama Ibu gue tuh ngelarang keras gue buat pacaran."

"Padahal kan lo bisa diem-diem gitu."

"Gue gak bisa kalau harus bohong sama mereka."

"Oke lanjut- terus setelah lo gak mau ketemu, Galan gimana?"

"Masih sama, bahkan gue suruh dia cari cewe lain juga gak mau. Dia terus aja bilang kalau yang dia mau cuma gue."

"Waww! lo emang se-worth it itu ya Sa." ucap Ghea. "Bentar artinya lo gantungin dia? apa gimana Sa?"

"Gue gak ngerasa ngegantung in Galan. Gue udah berulang kali nyuruh dia nyari cewe, tapi dia nya yang kekeuh sama gue." jawab Alsya. "Gue bilang sama dia kalau gue gak lagi pengen deket sama cowo dulu, dan gue gak sama sekali kepikiran soal hal itu."

"Dan gue juga bilang kenapa waktu dia ngajak ketemu gue gak mau, ya karena gue belum siap. Gue juga bilang sama dia kalau selama gue belum lulus sekolah, gue gak akan mau ketemu sama dia apalagi untuk hubungan kedepannya yang bakalan jauh lebih dari sekedar teman."

"Oke lanjut, gue dengerin lo."

"Gak ada alesan lain, tapi gue emang lagi pengen fokus ke sekolah gue saat itu. Tapi dia tetep kekeuh Ghe, dia gak pernah nyerah buat dapetin gue, berusaha buat nemuin gue."

"Sampe pada akhiranya gue yang akhirin semuanya, gue bilang sama dia baik-baik sampe dia bener-bener ngerti."

"Lalu?"

"Dan sebelum semua sosial media nya Galan ilang, Galan sempet bilang kalau dia bakalan nemuin gue saat waktu yang menurut gue udah tepat."

"Waktu lo udah lulus sekolah maksudnya?"

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang