WY | 18

3 2 0
                                    

W i t h Y o u

Alsya berjalan bersama Ghea, tidak banyak yang menyapa nya hari ini.

Justru kebanyakan nyinyiran dan sindiran yang didapati Alsya hari ini.

"Saya kira kamu dipecat, Sa." celetuk Salah satu karyawan perempuan, Alsya menyebutnya Mbak Putri dan Mbak Icha yang pernah nyinyirin Alsya sebelumnya.

"Maksud lo?!" tanya Ghea dengan ketus.

"Saya kira Laura disini gantiin posisi nya Alsya, ternyata engga?" ucap Putri meremehkan.

"Laura? gantiin posisi?- Laura kerja disini sekarang?" tanya Alsya, tumben otak nya cepat nyambung.

"Oh jadi kamu gatau? kemana aja Sa, satu kantor juga tau kali."

"Siap-siap di pecat deh, Sa." ucap Mbak Icha.

"Mbak kalau ngomong jangan sembarangan ya!" bentak Ghea tidak suka.

"Kenapa emangnya saya salah ya? udah lah, don't to bee serious. Pak Galan tuh cuma mainin kamu doang, liat deh sekarang dia malah sama Laura kan. Gimana?- He's more classy from you, yeah?" ucap Icha. "Kamu itu gak pantes jadi sandingan nya Pak Galan, ngaca makanya." lanjutnya sedikit membentak.

"Kenapa gak pantes? justru kalau gak pantes itu, Mbak yang disandingin sama pak Galan." sahut Ghea "Udah cantik engga, mulut nya jahat iya." lanjutnya dengan ketus.

"Terserah kamu deh, Ghe." jawab Icha. "Sa, aku peringatin ya mending berhenti sekarang dari pada nanti makin sakit. Sadar diri, Pak Galan sama kamu itu beda kasta. Mikir, mana mau Pak galan sama bawahannya apalagi setelah ada Laura yang jauh lebih segala gala nya di banding kamu."

Sumpah, hati Alsya sakit mendengarnya.

"Eh gue robek ya mulut lo, bacot banget." sahut Anand yang datang dari belakang Alsya dan Ghea.

Icha langsung pergi setelah mendengar ucapan itu dari Anand.

"Sa, gausah di masukin hati." ucap Anand pada Alsya.

"Mulut mereka jahat banget ya- tapi gue gapapa kok, udah terbiasa." ucap Alsya lalu tersenyum.

"Lo lebih dari Laura, percaya sama gue." ucap Anand, Alsya tersenyum.

"Tapi emang segapantes itu ya, gue buat Galan? sampe mereka j-"

"NO! mereka tuh cuma iri sama lo. Gue sakit hati kalau lo di nyinyirin terus-terusan, udah ya jangan dibahas." ucap Ghea memotong ucapan Alsya.

"Oh ya, sebentar lagi kita berangkat ke kantor cabang kan." ucap Anand mengalihkan topik pembicaraan. "Tunggu, gue mau manggil Galan dulu keruangan gue. Ada urusan dikit, kalian tunggu di lobby. Okay?" lanjutnya.

"Okeei!" jawab Ghea dan Alsya mengangguk.

W i t h Y o u

"SURPRISE!!" seru Laura.

Galan terkejut melihat Laura didalam ruangan Anand, lengkap dengan Jelsi, Gema, Antin, Opi dan juga dengan Sakir.

"What are you doing here, Lau?" tanya Galan to the point.

"Mulai saat ini Laura akan bergabung dengan perusahaan ini." ujar Sakir.

"Hah? maksud nya- gimana?"

"Udah tanya aja sama mereka, Papa mohon bimbingan kamu pada Laura ya Gal." ucap Sakir.

"Papa yang masukin Laura ke Kantor ini? why?-"

"Kenapa tidak kan?" ucap Sakir. "Sudah Papa tinggal dulu, mohon kerja samanya ya semua nya." lanjutnya.

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang